Ini adalah bulan kedua Bila setelah menjabat menjadi siswa baru di SMA Garuda, setelah memutuskan untuk pindah sekolah setelah study panjangnya di Amerika dan kembali ke kota asalnya.
"Bil, bil menurut lu cinta itu apa?" Ucap Dara yang notabennya adalah teman sebangku Bila dan teman masa kecilnya.
"Cinta? Basi ah." Jawab bila datar.
"Terus lu gapercaya gitu sama cinta?" Dara yang penasaran akhirnya kembali bertanya.
"Enggak. Gapenting." Nada suara bila terdengar dingin dan cuek.
Menurut Bila, cinta itu cuma omong kosong gak penting. Bila gak pernah percaya kalau cinta itu ada apalagi setelah keluarganya hancur karena ayahnya yang meninggalkan keluarganya demi cinta pertamanya, yang berujung perpisahan yang sangat menyakitkan bagi Bila.'Gua gapercaya cinta, cinta itu dusta buktinya sampe sekarang gak ada orang yang bisa buktiin kalo cinta itu ada. Dan gua gak yakin akan ada.' So love? I don't care. That's bullshit.
(...)
Kring.. Kring...
Bel yang berbunyi pada pukul setengah dua belas, pertanda bahwa sudah waktunya bagi siswa untuk beristirahat.
"Bil, ayo jajan ih, cacing diperut udah pada demo nih." Kata Dara dengan nada suara meninggi.
Bila melepas earphone-nya, "Mager dah, dari sini kekantin jauh kudu naik angkot dulu kan ya." Nada lemas keluar dari mulut Bila.
"Lebay ah, cepet atuh ih cepeeeettt." Dara kesal sambil menarik Bila untuk segera beranjak dari bangkunya.
Kedua teman sebangku itu lantas segera menyusuri koridor menuju kantin.
Dara yang sejak keluar kelas tadi celingak celinguk tiba tiba menyikut pelan tangan bila "Nah! Itu tuh, mereka itu trio yang terkenal banget di sekolah ini, mereka temenan udah dari kecil, yang itutuh yang tinggi namanya Derga, banyak banget cewe yang suka sama dia, cowok yang satu laginya itu Reihan dia ramah banget sama orang orang, terus yang cewe namanya Hanna she's like a queen in this school. Serius deh mereka keren banget, dan lu mau tau gak? Gua suka sama cowo terganteng di sana." Bila yang sedang sibuk senam jari dengan Handphone nya terhenti dan menoleh kearah yang di tunjuk Dara.
"Ya terus kenapa Ra? Gua harus salto sambil bilang hai kemereka gitu?" Nada suara Bila seolah tidak perduli dengan perkataan temannya itu.
"Tau gak sih, mereka tuh famous banget tau mana ganteng ama cantik lagi!, mana anak anak orang kaya lagi mana bisa orang kayak kita bertemen ama mereka." Dara menunduk sedih dengan perkataannya sendiri.
Bila yang melihat temannya berubah sikap langsung merangkul bahu Dara yang sebenarnya agak seperti ingin mencekiknya sembari menunjukkan senyumnya itu "Yaelah, ngapain sih ngarep ngarep temenan ama mereka, kan ada gua, ga bangga punya temen cantik kayak gua? Buru ah jalannya laper gue" Bila menarik tangan Dara menuju kantin.
Sesaat bila menoleh kearah itu lagi, ia melihat lelaki yang Dara bilang bernama Derga itu sedang menatap bila dari kejauhan, sekilas Bila seperti melihat lelaki itu tersenyum kearahnya.
"Mana mungkin, kenal aja enggak, halu nih halu" ucap Bila.
YOU ARE READING
It's Real? (antara permainan dan cinta)
Teen FictionBerawal dari pertemuan yang tidak disengaja, Bila gadis yang awalnya menganggap 'cinta' itu hanya omong kosong akhirnya mulai luluh pada sosok laki-laki bernama Derga. Begitupun Derga, lelaki yang hobi mempermainkan wanita itu, sedikit-demi-sedikit...