Rainangkasa. 12

14.3K 1K 1
                                    

Qilla hanya memperhatikan Angkasa yang sejak tadi hanya diam. Angkasa terus fokus menyetir dengan wajah datarnya.

"Angkasa" panggilnya.

Tak ada jawaban.

"Sa lo marah ke gue?" tanyanya hati-hati.

Qilla tersentak saat Angkasa meliriknya dingin tanpa mengucapkan apapun. Ia mengerti jika Angkasa bersikap seperti ini berarti ia sudah melakukan kesalahan.

"Sa jangan marah dong. Gue minta maaf, janji deh ga bahas dia lagi" rengeknya.

"Sa daritadi lo cuma diem doang. Marahin aja gue tapi asalkan lo gak diem begini" Qilla masih terus berusaha agar Angkasa mau menjawabnya.

Qilla kesal sendiri saat Angkasa masih saja diam.

"ishh lo mah kaya cewek kalau marah malah diem aja! Gue kan jadi gondok sendiri. Serasa ngomong sama tembok tau gak?! Sensian amat sih jadi cowok" Qilla mengomel tanpa memperhatikan wajah Angkasa yang sudah merah padam menahan emosinya. Akhir-akhir ini, emosi Angkasa sering meluap hanya karena mendengar sebuah nama yang enggan untuk di dengarnya.














DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN

Rainangkasa [TERBIT]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang