"Aku tidak ingin ini Jen"
"Ayolah Njun makan, kau itu kurus kurang gizi harus makan banyak"
Renjun mendelik kesal mendengarnya. Dia mengambil burger yang Jeno berikan dan memakannya dengan kesal. Baru satu gigit burger itu kembali kepada Jeno tepat di mulutnya.
"Mmhh"
"Makan yang banyak Jeno"
Jeno dengan susah payah mengunyah burgernya. Renjun menahan burger di mulut Jeno dengan tangannya hingga dengan terpaksa Jeno menghabiskannya.
"Untung aku sayang denganmu, kalau gak sudah aku tembak"
"Aduh aku takut"
Nyatanya Renjun sudah dari tadi tertawa dengan puasnya setelah berhasil mengerjai Jeno.
Jeno yang melihat Renjun tertawa bahagia gitu jadi ikut senang melihatnya.
"Tumben banget ngajak jalan duluan ada apa?"
"Tidak ada alasan khusus sih cuma pengen aja"
Renjun menghindari tatapan Jeno kepadanya. Ada rasa bersalah membohongi sahabatnya itu.
Drrrt
Ponsel Jeno berdering membuat polisi tampan itu mengalihkan pandangannya ke benda pintar persegi panjang miliknya.
Jeno membaca pesan yang dikirim dari Lucas dan matanya membulat sempurna mengetahui tahanan mereka kabur. Bagaimana bisa kabur?
Jeno kemudian mengalihkan pandangannya ke Renjun. Anak itu pasti ada hubungannya dengan kaburnya Yuta dari penjara.
"Kau sengaja kan?"
"Huh? Maksudmu apa sih?"
Brak
"Jangan berpura-pura bodoh Huang Renjun"
Renjun kaget karena dengan tiba-tiba Jeno menggebrak meja. Tatapan Jeno tajam daan sangat menusuk ke arahnya.
"Kenapa kau melakukan ini Renjun? Kau membohongiku? Tidak kau lebih tepatnya memanfaatkanku"
"..."
"JAWAB AKU HUANG"
Para pengunjung yang lain terkejut mendengar teriakannya Jeno. Bahkan pengunjung anak-anak sudah ada yang menangis karenanya.
"Memangnya apa pedulimu. Aku hanya ingin menolong teman kelompokku. Apa itu salah?"
Jika mendengar ucapan Renjun itu sepertinya memang benar. Niatnya baik untuk menolong seseorang. Tapi kalau tau yang dia selamatkan itu seorang penjahat maka tidak akan ada yang membenarkannya.
"Aku kecewa denganmu Renjun. Aku pikir kau tidak akan mencampurkan hubungan persahabatan kita dalam hal lain tapi ternyata aku salah. Kau bukan Renjun yang aku kenal lagi"
Renjun merasa dadanya sakit melihat Jeno yang menatapnya dengan perasaan kecewa. Renjun tau dia salah tapi dia juga ingin Yuta bebas.
"Maafkan aku Jeno"
Renjun ingin memegang tangan Jeno tapi polisi tampan itu mengibaskan tangannya tidak ingin Renjun menyentuhnya.
"Tidak ada yang perlu dimaafkan. Semuanya telah berakhir. Persahabatan kita sudah tidak ada gunanya lagi"
"Jeno"
Renjun ingin menahan Jeno yang mau pergi. Renjun tidak ingin hubungan persahabatannya berakhir. Jeno adalah orang yang berharga bagi Renjun.
Tapi Jeno sudah terlanjur kecewa dengan Renjun dan Jeno rasa persahabatan mereka juga memang harus berakhir sekarang. Tidak ada yang namanya hubungan baik antara seorang polisi dengan penjahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot ✔
FanfictionSeorang polisi yang memiliki hubungan khusus dengan seorang penjahat