CHAPTER 18

353 10 1
                                    

Minggu pagi dava sudah berada di taman bersama lisa, mereka berdua sedang asik untuk bersepeda.

"lis, ntar sore temenin gue ke bandara ya"ajak dava yang pada lisa.

"Buat apa? Lo mau ninggalin gue? "Tanya lisa dengan suara sedih.

"Gak lah, ortu gue udah balik dan katanya pengen di jemput"kata dava yang membuat lisa mengangguk.

Sorepun tiba, dava dan lisa sudah berada di bandara.

"Dava"teriak seorang cewek yang membuat dava dan lisa menoleh.

"Elena"ucap dava.

Elena berlari dan memeluk dava dengan erat.

Lisa menatap kedua orang yang berpelukan itu dengan sedih.

"Ekkhemm"suara batuk lisa membuat dava dan elena melepaskan pelukannya.

"Ehh elena kenalin ini lisa dan lisa kenalin ini elena"kedua gadis itu saling berjabat tangan.

"Ohh ya len, kalau boleh tau kamu kesini bareng siapa? "Tanya dava.

"Sendirian"jawab elena.

"Truss kamu sekarang mau kemana? "Tanya dava.

"Mama papa kamu nyuruh aku tinggal di rumah kamu"ucap elena dengan senang yang membuat dava dan lisa saling berpandangan.

"Maksud kamu apa? "Tanya dava.

"Sebenarnya mama papa kamu itu gak pulang ke indonesia tapi aku yang datang truss kamu di suruh ke sini buat jemput aku"jawab elena.

"Jadi mereka bohongin aku"ucap dava yang di balas anggukan oleh elena.

Lisa menatap elena dengan tatapan cemburu karena sedari tadi elena terus saja menggandeng tangan dava.

Tapi apa boleh buat dava hanyalah sahabatnya.

Ketika berjalan menuju rumah dava, handpone lisa langsung berbunyi ternyata raja menyuruhnya pulang karena mamanya sedang masuk rumah sakit.

Dava yang mengetahui hal itupun langsung mengantar lisa kerumah sakit.


DearTuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang