OUR LIFE -- 6. HOBAH!!

1.4K 94 1
                                    

"Santai aja, karna sekarang kau sudah ku genggam."

--Ara--

"Ara!! Kamu udah siap belom nak?" Teriak Salman dari lantai bawah. Ara mendengar Papanya berteriak dan langsung membuka mulutnya.

"Iya pah!! Ara otw." Ucap Ara sambil mengambil tasnya dan menuruni anak tangga dirumahnya.

"Morning, mom!!" Ucap Zahra sambil menuju ke arah mamanya dan menciumnya.

Cup!

"And Morning, dad!!" Ujar Zahra setelah mencium mamanya dan melangkahkan kakinya ke arah Papanya lalu menciumnya.

Cup!

Ara langsung mengambil alih bangku dan mendudukan bokongnya disana dengan wajah yang berseri-seri tak lupa dengan senyum manisnya.

"Sebentar, seperti ada yang berbeda dimeja makan ini." Ucap papanya, Salman.

"Lohh kenapa emangnya Pah?" Tanya Riri pada sang suami.

"Kau tidak sadar mah? Lihatlah Putri tunggal kita ini sungguh menggemaskan dengan tingkahnya yang aneh.. ---jadi apa yang membuatmu sampai sebahagia ini?" Ucap Salman bertanya kepada anaknya. Zahra hanya tersenyum lebar hingga menampilkan deretan giginya yang rapih.

"Papamu ini bisa diabetes nak kalo melihatmu tersenyum terus seperti itu." Celetuk Salman. Zahra terkekeh geli. "Nothing, dad. Zahra cuma seneng aja kok."

"Ahh masa??"

"I'm seriously. Mam, dad!!" Ucap Zahra dengan serius.

"Yaudah habiskan sarapanmu." Ucap Salman sebelum ia menyuapkan rotinya. Selesai sarapan Zahra langsung menuju mobilnya dan papahnya pun sama.

"Ara berangkat ya mah, pah. Assalamualaikum." Ucap Zahra mencium punggung tangan orang tuanya.

"Iya sayang hati-hati bawa mobilnya." Ucap Riri sambil masuk ke mobil suaminya. Mobil Salman mendahului mobil milik Zahra. Mereka berangkat konvoi di kompleknya dan berpisah ketika keluar komplek.

Berbeda lagi dengan Zauf, Zikra dan Maryam. Kini mereka sudah ada didalam satu mobil yang sama. Sesekali candaan Zikra membuat jengkel adiknya, Maryam.

"Heleh!! Makannya kalo sekolah tuh masuk!! Jangan ampe depan gerbang doang!!" Celetuk Zikra.

"Rese banget sih bang, bukannya bantuin adeknya. Aya kan lupa." Lirih Maryam sambil mengerucuti bibirnya.

"Zikra mending lo ajarin. Daripada lo omelin gabakal kelar!! Buruan." Tegas Zauf yang masih fokus dengan stir mobilnya.

"Yaudah sini. Lain kali, jangan gini lagi ya, Ya. Kan ada dua abang kamu. Seharusnya kamu minta tolong. Ok." Ucap Zikra mengambil alih buku catatan tugas Maryam dan membantunya mengerjakan PR Maryam yang lupa.

"Iya abang iya. Maafin aya ya." Ujar Maryam dengan senyum sumringahnya.

SMA AL-FURQON

"Gue duluan ya. Bye!!" Ucap Zikra seraya membuka pintu sisi kirinya. Zauf hanya diam tak bergeming. Mematikan mesin mobilnya dan.. CITTT!!

Decit mobil terdengar jelas dan mendengung ditelinga bersamaan dengan seseorang yang menginjak pedal remnya. Zahra mengatur nafasnya, hampir saja ia menabrak pintu mobil yang terbuka secara tiba-tiba.

Zauf menghentikan aktifitasnya menengok ke arah mobil yang hampir saja menabraknya. Ia memicingkan matanya dengan wajah yang amat tenang.

"Minggir kek!! Gue mau parkir!!" Teriak Zahra yang mengelurkan kepalanya dari jendela mobil. Zauf mengangkat alisnya sebelah dan menutup pintu mobilnya setelah ia menaruh tasnya di bahu.

AFAF2 : OUR LIFE | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang