4

63 9 14
                                    

Kring..

Bunyi bel menggema di seluruh penjuru sekolah menandakan bel istirahat telah berbunyi

"Sumpah yaah demi abs nya oppa gua laper pake bangettttt" Gadis bermata sipit itu memekik manja setelah belistirahat berbunyi.

"Yaa kalo lapar mah makan atuh, lun. Gitu aja ribet." Gadis dengan kacamata oval yang bertengger manis di hidungnya tampak mengemasi buku-bukunya kedalam tas.

Luna menatap gadis itu tajam. Sedangkan Olin hanya mengangkat alisnya sebelah "kenapa?"

"Tau ah bodo. Kantin yuk Gabb?"

"Eh hmm mager ah Duluan aja deh."

"Yahh ngantin aja yokk emang lu ga laperr?" Kezia yang sedari tadi diam ikut bersuara.

"Gabby harus tau yahh makanan di kantin kita itu enak-enak lohh." Olin tampak membulatkan matanya dan menampakkan jejeran giginya yang rapi.

"Gapapa elah gabb itung-itung tour singkat keliling sekolah kita. Mau yaah?" Gitta yang tampaknya paling dewasa diantara mereka pun ikut membujuk gabby yang tampak ragu.

Akhirnya gabby memilih ikut dengan mereka.

🌸🌸🌸

"Eh itu siapa sih?"

"Eh itu bukannya yang kita liat digerbang tadi yah?"

"Eh itu kan murid baru tauu. Keknya si bukan anak baik-baik deh liat aja tampilannya urakkan gitu sebelas dua belas sama kak kezia."

"Ih kok mereka mau yah temenan sama diaa?"

"Anjir itu bule? Cantik bat anjirr."

"Wahhh bidadari turun dari surga ini mahh."

"Anjir kok mirip barbara palvin yakk?"

Begitulah kira-kira celotehan yang tertuju untuk Gabby selama ia melintas menuju kantin.

"Eh yuk pesen. Kalian mau apa? Biar gue sama si Olin aja yang mesenin. Luna yang bersuara kali ini."

Ketiga temannya kecuali Gabby tampak mengerutkan dahinya aneh.

"Tumben kesambet apaan lu?" celetuk kezia heran.

"Elah gua lagi baik nih mau pesen apaa?"

"Mie ayam mang udin aja trus minumnya teh es" Gitta menyebutkan pesanan nya yang langsung diangguki oleh Olin dan Luna.

"Yang lain?"

"samain aja deh gimana gabb?"

"Eh iya gapapa samain aja tapi punya gue banyakin sayurnya yak."

"Sip" Olin dan Luna berjalan kearah pergi memesan makanan untuk mereka semua.

Gabby yang melihatnya hanya bisa bersyukur dalam hati mengingat ia yang semula ragu tidak akan mendapatkan teman, tapi lihat? Sekarang ia memiliki 4 teman sekaligus. Jauh sesuai prediksi bukan?

"Eh bentar guys gua mau ke toilet dulu nih."

"Oh oke. Tau kan dimana? Atau perlu gue temenin?" tanya gitta kepada gabby.

"Ga gapapa gua bisa sendiri."

Gabby pun beranjak pergi meninggalkan teman-temannya dan tampa disengaja matanya melirik meja yang diduduki oleh gangnya Gavin (Gavin, Azka, Varo dan Gerald) tapi sedetik kemudian gabby memalingkan wajahnya dan berjalan menuju toilet.

Tapi baru saja hendak pergi bahunya tak sengaja ditabrak oleh seorang siswi yang membawa minuman ditangannya. Sontak saja baju gabby yang awalnya kering menjadi basah.

Gabby yang menyadari bajunya basah pun sontak emosi dibuatnya

"heh lo jalan pake mata dong?!" Semprot Siswi yang menabrak Gabby tadi.

Gabby yang mendengarnya lantas melongo kesal. Jelas-jelas ia yang salah tapi malah gabby yang dibentak.

"Heh buluk. Mata lu katarak? Jelas-kelas lu yang nabrak gue dan lo dengan seenak o ngomong kalo gue yang jalan gapake mata. Itu lambe nya disekolahin dimana? Kalo ngomong itu dipikir dulu neng jangan asal jeplak aja."

Semua orang yang berada di kantin sontak diam. Gitta, Kezia, Luna dan olin pun tampak melongo tidak menyangka jika gabby akan seberani itu.

Begitu juga dengan Gavin beserta teman-temannya dan mereka pun tampak melongo kaget. Lain halnya dengan Dinda and the geng. Mereka tampak tak percaya jika ada seorang siswi yang sebegitu berani melawan mereka.

"Heh bocah lo gatau siapa kita?"
Nabila, teman dinda ikut menatapnya tajam.

"Ga tau dan gamau tau apa untungnya buat gue kalo gue kenal kalian?. Cih."

Gabby tampak membuang ludahnya dihadapan Nabila yang membuatnya semakin geram.

"Heh lo gatau kalo kita itu senior disini?!"

"Hah jadi gegara lo semua senior disini jadi lo bisa bertindak sewenang-wenang? Gua tau lo?! Dinda Dinda! Anak pemilik sekolah ini tapi kelakuan lo menjijikkan. Apa harus yah gua takut sama lo? Heh sorry gua ga takut apapun itu kecuali gua emang salah. Dan lo lo semua, mending gausah sok pasang tampang serem deh ! Ga cocok! kek valak lo pada!" Gabby berkacak pinggang dan tangannya menunjuk keempat teman Dinda yang sedari tadi menatap nya tajam.

"Satu lagi lo harusnya malu sama status lo disekolah ini. Liat tampilan lo udah kek cabe cabean yang biasanya mangkal di deket pangkalan ojek deket rumah gue tau ga?" Sinis Gabby sambil melenggang pergi kearah toilet.

"Lo! Anak baru lo harus minta maaf sama gue! Sekarang!!!." Dinda tampak marah sekaligus malu. belum ada yang berhasil membuatnya seemosi ini semua orang tampak menuruti semua keinginannya tapi gabby?entahlah gadis itu sulit ditebak sepertinya.

"In your dreams" Gabby memekik meremehkan.

"Wah anjir bisa ganas gitu yak?" Gerald bersuara

"Heeh serem anjir" Varo ikut-ikutan bersuara.

"wah tapi hebat tau si dinda jadi kicep" azka ikut menambahkan.

"Hahah kerenn lu gak tertarik sama tuh cewe vin?" Gerald tampak menurun naikkan alisnya menggoda Gavin.

"Lo ngomong sama gue?" Gavin mengangkat sebelah alisnya malas.

"Wah anjir dikacangin yang sabar yah gerald ku sayanggg"😂😂

Gerald mendengus sebal tapi sedetik kemudian ia tertawa bersama yang lainnya.

Tapi lain halnya dengan Gavin. Matanya tidak lagi fokus ke makanan yang ada dihadapannya.

"Unik." Gumamnya pelan.

🌸🌸🌸

Nah loh aku update!!!

Cieee noh udah 858 word lohhh

Sumpah yaah aku pikir pertamanya yang baca dikit dehh eh udah 130 ajaaa huaaaa (senangnya dalam hati ea ea 😂)

Yah meskipun vote nya dikitttttt bangett

Aku tau kok kalian pada sider😂😂

Vote kek biar akunya semangat nih buat lanjut ini part terpanjang lohhh

Okee ini aku update gegara aku lagi seneng, lagi ada paket plus aku lagi good mooddd (iiiihhhaaaaaa)

Teep stay yahh dicerita ini semoga sukaa

Jangan lupa vote dan comment nyanyaa

Love you guyss 💜💜

Sinta Wahyuni

Jum'at 13 April 2018

Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang