15. RUMAH NENEK

68 6 0
                                    

*Cerita ini memiliki hak cipta ©All Rights Reserved by zeriandrifin. So, don't you dare to plagiarize this story. Or, you will know the consequences.

*Picture of this part by Endah Savitri (Ig: endhsvtr)

Rumah Nenek ternyata dekat dengan sekolah ku. Akhirnya aku memutuskan berjalan kaki saja karena kalau naik taksi online nanti bakal keluar ongkos banyak. Lagipula aku juga sudah kangen jalan kaki ketika ke sekolah. Benar saja, 15 menit ku berjalan kaki ternyata sudah sampai di sekolah.

Sesampai di sekolah, mataku masih sembab karena habis menangis semalaman. Sebenernya aku malas sekali sekolah karena ini nanti pasti bakal bertemu Zac di kelas seharian. Aku masih gak kuasa liat wajahnya. Takut teringat kejadian kemarin. Duh Zac!

Selama seharian penuh jam pelajaran sekolah, aku benar-benar tidak mau memandang Zac. Biasanya aku pasti selalu menyapa duluan atau kalau tidak begitu aku pasti mengajak interaksi Zac. Tapi hari ini aku bener-bener tidak mau melakukan interaksi sama sekali dengan Zac! Zac pun juga diam saja. Sebenarnya aku tahu dia mencuri-curi pandangannya kepadaku entah kenapa. Tapi aku berusaha menghiraukannya dan pura-pura tidak tahu.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, aku langsung bergegas keluar kelas dan kembali pulang ke rumah nenek. Tiba-tiba Lena memanggilku.

"Amanda..." teriaknya yang kemudian menghentikan langkahku keluar kelas.

"Ya Lena?" tanyaku.

"Are you okay? Maafin kakakku ya kemarin. Aku harap kamu segera kembali ke rumah lagi." Pintanya memelas.

"Yaudah aku balik dulu ya, aku tadi janji mau bantuin nenek." Ucapku mengalihkan pembicaraan.

Aku berjalan keluar sekolah dan terus melangkahkan kakiku agar segera sampai di rumah nenek. Aku tak tahu ternyata ada mobil yang mengikutiku dari belakang dan berhenti di sampingku.

"Lena... kamu mau kemana?" tanya Jason sambil membuka kaca mobilnya.

"Mau pulang." Jawabku tidak bersemangat.

"Rumahmu kan ke arah sana?" tanya Jason heran.

Aku diam saja dan terus berjalan.

"Yuk, bareng sama aku." Pinta Jason.

"Gak usah, Jason. Kamu duluan aja. Lagian, kamu juga ngapain ke arah sini? Rumahmu kan ke arah sana?" jawabku kesal.

"Yaudah, aku duluan ya... hati-hati Manda." Ucap Jason kecewa sambil melajukan mobilnya pergi putar balik.

Saat mobil Jason pergi, tiba-tiba ada mobil lagi yang mengikuti ku dari belakang dan kemudian melaju ke sampingku.

"Amanda, bareng kita yuk?" ternyata itu Lena sambil membuka kaca mobilnya. Aku heran, Zac kan yang menyetir. Kenapa Zac mau diajak Lena untuk mengikutiku?

"Gak usah Lena." Jawabku sambil terus berjalan dan tak mau menatap ke arah mobil karena takut melihat wajah Zac.

"Ayolah..." pinta Lena sambil mewek.

"Gak usah, Lena... aku lagi pengen jalan." Jawabku tegas.

"Udahlah Len, gak usah maksa. Kalau gak mau ya udah!" ucap Zac ketus sambil nyetir.

"Kamu ini apa-apan sih kak. Tadi yang maksa nyuruh aku ngajak Amanda bareng sekarang malah ketus." Gerutu Lena ke Zac.

"Yaudah Amanda, hati-hati ya." Lena pun akhirnya nyerah.

ADOPTED: Love Me, Then.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang