[TAMAT]
#PythonissamLifeSeriesOneEnd
#ImmortalityTheSeries
××××
Setelah kehadiran surat misterius itu didalam kamarnya, Arsie, sesosok gadis sederhana yang hidup hanya dengan mengikuti arus harus dibuat menahan semua ketidak masuk akalan dunia yang...
Arsie berjalan melewati trotoar dengan perlahan. Suasana hatinya kian memburuk ketika melihat Fion---sepupuhnya, lebih memilih mengantar pulang Jian daripada dirinya yang kini tidak mengantongi uang sepeserpun. Dengan kesal, akhirnya Arsie memungut batu jalanan dan menimpuknya asal. Entah karena mungkin hari ini sepenuhnya menjadi hari sialnya, atau mungkin memang hari sialnya. Batu lemparan Arsie mengenai kepala seekor anjing yang sedang memakan makanannya.
Awalnya mungkin terlihat normal. Tapi saat Arsie sadar tali pengikat anjing itu tidak diikat, ia menjadi panik bukan main. Dengan langkah seribu, Arsie berlari menghindari kejaran anjing jenis Great Dane yang sangat besar dan menyeramkan itu. Gila! Bener-bener hari sial gua! Awas lo Fion keparat. Gua bales lo kalo udah di rumah.
Ya, yang dimaksud rumah oleh Arsie adalah rumah bibi nya. Orang tua dan kakak laki-laki nya menghilang entah berantah saat usianya menginjak tujuh tahun. Jadilah bibinya dengan suka rela menampung Arsie dengan tulus, tanpa maksud tujuan lain selain karena Arsie juga adalah keluarga mereka juga. Dan ya, Arsie bersyukur setidaknya memiliki saudara yang tinggal di Jakarta. Seperti Bibi Rose dan paman Keza. Juga dengan tambahan sepupuh menyebalkan nya, Arfionda. Karena saudaranya yang lain memilih tinggal di luar negeri.
Ok, dibalik itu semua, sejujurnya Arsie sudah kelelahan bukan main. Bahkan kakinya sudah tidak dapat ia rasakan lagi. Sangat kebas dan lelah. Tetapi Anjing yang ditimpuknya bahkan masih mengejarnya dengan giat tanpa lelah. Duh sial nih anjing. Udah dong, balik gih. Gua capek lari terus.. Mohon Arsie yang terkesan sia-sia saja.
Arsie akhirnya berhenti dan memilih pasrah. Ia berlutut kelelahan. Nafasnya tersengal sangat-sangat. Bahkan rasanya paru-parunya akan meloncat keluar sebentar lagi. Saat ia sudah mulai normal, ia berbalik untuk melihat anjing yang tadi mengejarnya.
Mengagetkan baginya. Anjing yang semula berekpresi kesal bukan main karena ditimpuk batu tadi, jadi diam duduk di trotoar jalanan dengan tenang dan ekspresi menggemaskan beberapa meter di belakangnya. Ia tidak lagi terlihat kesal seperti tadi. Hal itu tentu menimbulkan tanda tanya baginya. Bagaimana bisa?
"Hey jing, dari pada diem disitu nanti diculik, mendingan balik ke rumah lo" ucap Arsie ragu. Si anjing secara tiba-tiba berbalik dan berlari menjauh kembali ke rumahnya. Dan hal itu sukses membuat Arsie membulatkan kedua matanya sebelum tersenyum lebar. Widih,, keren juga.
Sombong! Balas seseorang entah siapa itu. Bulu kuduk Arsie tiba-tiba berdiri, menandakan bahwa dirinya sedang ketakutan. Arsie mengedarkan arah pandangnya kesekitar. Namun tidak ada siapapun selain dirinya disini. Arsie pun kembali diserang panik luar biasa. Ia berlari dengan kecepatan lebih dari pada sebelumnya, kebas pada kakinya seakan terbang beriringan dengan kakinya yang berlari semakin cepat. Dipikirannya hanya satu saat ini, kembali ke rumah secepat yang dia bisa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampainya di depan rumah bibi nya, Arsie kelelahan bukan main. Ia berjongkok dengan kepala yang ditenggelamkan di kedua kakinya yang ditekuk. Nafasnya terputus-putus dan benar-benar terlihat buruk saat ini.