C19 Breaking News

21 2 10
                                    

***

Naik pesawat udah, barang-barang juga udah. Terus, sekarang aku ngapain?

Yah, karena pesawatku adalah economy class dan harus 2 kali transit. Aku sarankan pada diriku sendiri kalau aku harus tidur. Cuma, tidurnya setelah transit kedua, deh.

Nah, nunggu transit kedua itu, aku ngapain ya?

Bu Age disebelahku sedang asyik melihat laporan yang beliau bawa. Sedangkan Pak Nani di seberang sudah hanyut dalam lagu yang diputarnya pribadi. Apa aku gitu juga aja, ya?

Ya udah deh. Kebetulan kemarin aku dapet referensi lagu bagus dari penulis. Judulnya Never by Kotobuki Reiji uta no prince-sama. Maklum aja sih, penulisnya wibu semua.

Earphone terpasang, diHP udah nancep. Tinggal dengerin.

===

Sebenarnya, aku masih tidak bisa tenang memikirkan Saka. Nyata aja sih. Contohnya, gimana dia dapet paspor dan visa?! Persiapan lain? Bajunya? Arrgghh.. semakin bikin pusing aja anak itu.

"Untuk amanat, istirahat di tempat, grak!"

Hm? Udah amanat aja.

Aku melirik ke arah Nadya dan Lussi. Kawan, jangan kaget dengan kebiasaan jelek Saka ini, ya?

Aku kembali menatap lurus dan menghela nafas. Bukan kebiasaan jelek, sih. Lebih tepatnya kebiasaan bodoh. Aku sadar sih, ini namanya mewakilkan sekolah ke kancah internasional. Tapi tetap saja, pokoknya aku kesal dengan dia!

".. Anak-anak, mohon doa restunya untuk kakak, teman kalian, Saka Arjasa dari kelas XII MIPA 4 yang hari ini menghadiri seminar di Jepang, tepatnya di Tokyo Institute of Technology sampai minggu depan. Ini adalah event pertama yang diselenggarakan berhubungan dengan pertukaran pelajar dan studi banding, untuk bidang matematika dan sains. Berhubung kemarin ujian akhir semester sudah selesai, maka kami pihak sekolah berani memberangkatkan siswa untuk mewakili acara tersebut. Kemudian, untuk kegiatan pembelajaran akan berlangsung lagi Januari tanggal... Ini merupakan upacara terakhir bagi kelas 12.."

Haaaaaahhh.. yang ngomong Pak Kepsek pula. Tambah lagi rasa kesalku. Ku lihat teman-temanku yang bertepuk tangan sekaligus tidak percaya dengan berita tadi. Nadya dan Lussi juga kaget dan auto menatapku. Aku hanya membulatkan mataku dan melihat kearah lain.

Sungguh, moodku hari ini benar-benar jelek. Selesai upacara, semua teman sekolah, bahkan dari luar kelas, mendekatiku dan menyakan apakah berita tadi benar. Aku hanya mengangguk tanpa memberikan keterangan lebih lanjut

Saat pelajaran berlangsung pun, sepertinya kemalangan mengantuiku. Ketika Pak Niko menugaskanku untuk menulis jawaban essay ujian kemarin, spidol papan tulis yang kugunakan bocor dan tintanya mengotori tangan serta celanaku. Aku berusaha untuk tertawa dan tersenyum, kemudian meminta izin untuk membersihkan celanaku. Cowok di kelasku sudah menertawaiku dari tadi, sedangkan para cewek berebut menawariku bantuan.

Tak berhenti sampai disitu. Kemalangan-kemalangan lain sepertinya mengikuti terus dari tadi. Mulai dari micin favoritku di kantin yang habis, makanan hasil beli dari uang terakhirku yang jatuh, bolpenku yang hilang..

Dan kenapa, disaat payah seperti ini, PENYALUR KEMARAHANKU TIDAK ADA?!!

Dari Senin sampai Jumat, hanya diadakan 2 hari untuk setengah kegiatan KBM, setengahnya lagi kegiatan bersih-bersih. 3 hari sisanya untuk classmeeting. Setelah kemalangan di pelajaran matematika, hari Selasanya..

Hhhh.. pelajaran bahasa Inggris kali ini mengharuskan kami untuk berpindah ke perpustakaan. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya berisi 2 orang. kami diminta untuk mencari cerita atau laporan tentang suatu tempat dan menyalinnya ke dalam bahasa inggris.

HUJAN DI MUSIM PANASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang