"Kepergiannya membawa luka, hingga aku lupa. Kalo aku bukan siapa-siapa."
-Cornelia Azwari--
"Kamu kok Lucu banget sih?" ucap Marcel sambil mencubit pipi Lili.
"Ih Marcel aku itu lagi makan es kri m jangan diganggu." kesal Lili. Lili kalo udah makan es krim ia bakal amnesia seketika. Gila es krim emang. Marcel memanyunkan bibirnya.
Setelah selesai memakan es krim Lili melihat Marcel tertidur di meja. Marcel tidur sangat nyenyak. Membuat Lili tidak tega untuk membangunkannya.
"Maafin aku ya cel, aku udah sering banget nyakitin kamu. Tapi, kamu malah baik ke aku. Kayak sekarang. Setelah apa yang aku lakuin ke kamu dulu. Aku minta maaf. Jujur, aku masih sayang sama kamu cel. Masih utuh malahan. Aku terlalu takut buat jujur sama kamu. Keberanian aku hilang ketika aku pengen ngomong suka sama kamu. Aku cewek, aku gak punya keberanian seperti cowok." ucap Lili sambil mengusap rambut Marcel. Marcel tak kunjung bangun. Lili membiarkan Marcel tertidur disana, tak tega ia untuk membangunkannya.
2 jam berlalu, Marcel masih belum bangun. Kebo emang. Dengan sangat terpaksa, Lili membangunkan Marcel.
"Cel, bangun." ucap Lili sambil mengguncangkan tubuh Marcel. Marcel mengerang, dan kemudian duduk tegak.
"Udah makan es krimnya?" tanya Marcel.
"Udah kok." balas Lili.
"Aku tidur kelamaan yah Li?" tanya Marcel.
"Nggak ko cel." Lili berbohong. Marcel melihat jam tangannya.
"Yakin gak lama? Kamu nunggu aku bangun 2 jam Li? Kenapa gak bangunin aku?"
"Abisnya gak tega bangunin kamu cel. Tidurnya pules banget." ucap Lili.
"Hmm yaudah, aku bayar dulu ya es krimnya." ucap Marcel lalu pergi ke kasir dan membayar es krim tersebut.
-
Sekarang Lili dan Marcel sedang berada di Danau yang kemarin. Itu tempat Favorit mereka saat mereka pacaran.
"Li, kamu masih inget gak? Dulu kamu ngejar aku gegara aku cium pipi kamu." ucap Marcel sambil cengengesan.
"Masih, karena itu kamu orang pertama yang buat aku malu. Kan aku gak pernah dicium waktu itu."
"Ohh, jadi kamu sering dicium ya sekarang?" goda Marcel.
"Ng-nggak ko."
"Bhahahahaha.." Marcel tertawa melihat Lili gugup.
"Ihh Marcel apaan sih." kesal Lili memukul pundak Marcel. Tak lama kemudian Marcel duduk tegap lagi.
"Harusnya sekarang aku itu quality time sama Carly. Kan hari ini hari terakhir aku di jakarta."
Deg.
Lili merasakan sakit yang amat dalam. Bukan Lili yang Marcel harapkan. Tapi, Carly dan begonya Lili malah mengharapkan Marcel yang jelas-jelas gak bakalan balik lagi kehidupnya.
"Tapi, aku seneng bisa jalan sama kamu. Entah kenapa, perasaan aku ke Carly hilang saat kamu sama aku Li. Kamu pelet aku ya?" ucap Marcel. Lili menengok ke arah Marcel.
"Pelet apa? Pelet lele?" tanya Lili.
"Hehe.. Intinya aku gak mau hari ini berakhir. Entah kenapa, aku suka ada di deket kamu. Bawaannya pengen halalin mulu."
"Jangan gombal deh cel."
"Aku bicara apa adanya."
hening di antara mereka. Tak lama kemudian Marcel menarik lengan Lili dan membawa Lili pergi ke suatu tempat denga motornya. Marcel membawa Lili ke rumah pohon. Lili kira Marcel sudah lupa dengan kenangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tempramental Boyfriend [COMPLETE]
Novela Juvenil[Private di beberapa chapter. Jadi follow akun gua dulu sebelum menyimpan cerita ini di library?] Mepunyai pacar yang sangat over protektif, Posesif dan temprametal. memang sangat menyebalkan. But, dia itu orang nya penyayang, sesosok yang romantis...