"Galang?" Alexi membuka mulutnya tak percaya.
Galang terkekeh. "Iler lo jangan sampe jatuh,"
"Lo kenapa ada disini? Lo sekolah kan? Atau lo bolos ya? Terus gimana bisa lo ke kamar gue?" Alexi berdiri tanpa memperdulikan pusing yang menyerangnya dan menghampiri Galang.
"Duduk," titah Galang menggiring Alexi kembali ke ranjang.
Alexi menggeleng. "Gak mau! Jawab gue dulu!"
"Duduk dulu baru gue jawab." Galang mendudukkan Alexi di tepi ranjang.
"Sekarang jawab pertanyaan gue!"
"Yang mana yang mesti gue jawab?" Galang berjongkok, mencoba menyejajarkan tingginya dengan Alexi.
"Kenapa lo ada disini?"
"Karena gue gak ada di sekolahan," jawab Galang simpel
Alexi berdecak. "Serius upil!"
Galang terkekeh. "Iya, gue serius sama lo kok. Tapi nanti, nunggu kita lulus SMA dulu,"
"Bodo amatlah!" Gadis didepan Galang itu mengerucutkan bibirnya.
"Ngode pengin dicium yak?" Goda Galang sambil menaik-turunkan alisnya.
"Najis!" Alexi membalikan badannya membelakangi Galang.
"Lo sakit tetep aja nyebelin," omel Galang sebal.
Alexi membalikkan tubuhnya lalu menatap Galang bingung. "Lo tau darimana gue sakit?"
"Insting gue kuat," jawabnya sambil berdiri. "Lo belum sarapan, kan?" Tebak Galang berjalan menuju nakas disamping ranjang yang berlawanan arah dengan tempat Alexi duduk sekarang.
"Gue gak laper,"
"Makan!" Perintah Galang mengambil piring berisi nasi dan lauk yang sudah dingin dan menghampiri Alexi.
"Gue gak mau, Lang."
Galang menyendok nasi dan mengarahkannya ke Alexi. "Gue suapin."
"Ih gue bilang kan gak--" ucapan Alexi terhenti karena mulutnya telah disumpal dengan nasi yang Galang suapkan.
"Kunyah!" Titah Galang setelah ia melihat kalau Alexi hanya diam dan tak menguyah makanannya.
"Ish!" Desis Alexi. Kini gadis itu mulai menguyah makanannya walaupun sebenarnya otaknya tak menginginkan itu.
"Lo sakit kenapa?" Galang kembali menyuapkan nasi kepada Alexi yang langsung diterima oleh gadis dengan rambut yang berantakan itu.
"Ujan-ujanan," jawab Alexi sambil menyenderkan tubuhnya ke kepala ranjang setelah sebelumnya ia menumpuk bantal agar terasa empuk.
"Lo gak neduh?" Lelaki itu menggeser tubuhnya mendekati Alexi dan langsung menyuapkan makanan lagi.
"Neduh tapi ada cowok sok kecakepan nggoda gue,"
Galang menaikkan sebelah alisnya. "Kecakepan?"
Apexi mengangguk. "Gak nyadar muka dia. Ganteng kagak, buluk iya."
"Terus?"
"Seret gue," adunya yang langsung ditanggapi oleh Galang. Lelaki itu mengambil air putih dan langsung menyerahkannya pada Alexi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxi [Completed]
أدب المراهقين"Kalo lo udah jadi pacar gue, bakal gue pastiin lo ganti status," ucap Galang tiba-tiba memecah keheningan. "Jadi apa?" Alexi bertanya setelah ia membalikkan tubuhnya menghadap lelaki itu. "Jadi istri gue." Jawabnya sambil menunduk dan menatap tepat...