15

383 34 4
                                    

***
"Sajak tentang rindu kini mulai kurasakan, saat diri tak lagi melihat senyumnya, saat diri tak lagi melihat mata indahnya. Cepatlah usai wahai rindu, jangan gerogoti rasaku ini yang selalu menunggunya"
***

***
kriingg...kringgg..

"Hallo, assalamu'alaikum ada apa sus?" Ujar Gilang

"Dok, pasien yang bernama Aisyah jantungnya melemah" kata suster dari balik telepon

"Cepat lakukan penanganan sus, saya akan segera kerumah sakit"

"Baik Dok"

Tanpa berkata-kata Gilang masuk kedalam mobil begitu juga dengan Fatih.
Hati Gilang diselimuti rasa khawatir, begitu juga dengan Fatih.
Dzikir selalu terucap dari bibir keduanya, berdoa agar Aisyah baik-baik saja.

25 menit kemudian..

Gilang berlari menuju kamar Aisyah, begitu juga dengan Fatih.
Umi yang sedari tadi menunggu Aisyah dirumah sakit kini ia menunjukkan wajah kekhawatiran seroang ibu.

"Nak, tolong selamatkan Aisyah lalukan yang terbaik untunya" kata Umi sambil menangis

"Baik umi, saya akan melakukannya. Umi berdoa kepada Allah agar Aisyah baik-baik saja" ujar Gilang

Gilang memasuki ruangan aisyah, ia dan suster menangani Aisyah.
Keadaan aisyah begitu lemah, hanya mukjizat Allah yang Gilang harapkan.

20 menit kemudian..

Gilang terkejut saat melihat jari tangan Aisyah bergerak.

'Alhamdulillah, Engkaulah yang maha besar YaAllah' batin Gilang

Tapi, ada hal yang mengejutkan karena Aisyah hanya melakukan refleksnya.
Aisyah mengalami koma, walaupun masa keritisnya sudah berlalu.

'Kamu kuat syah, kamu bisa' batin Gilang dengan meneteskan air matanya.

Gilang keluar ruangan setelah ia menangani Aisyah.
Ia harus menyampaikan keadaan Aisyah kepada Fatih dan juga Umi.

"Bagaimana nak?" Tanya umi

"Alhamdulillah mi, Aisyah melewati masa kritisnya, tapi..."

"Tapi apa Gil??" Tanya Fatih dengan cemas

"Aisyah sekarang sedang koma,mungkin karena begitu kerasnya kecelakaan kemarin, tapi tenang saja ini tidak akan lama, Insyaallah"

"Apa boleh umi masuk nak?"

"Silahkan umi"

Mereka pun masuk kedalam ruangan Aisyah, umi mengambil tempat disamping Aisyah begitu juga dengan Fatih.

"Nak, kamu kuat sayang.. kamu bisa sembuh. Yakin Allah akan menjagamu sayang" ujar umi sambil mengusap pipi Aisyah

"Fatih umi mau kemusholla dulu ya nak, jaga adikmu sebentar" pinta umi

"baik umi" sahut Fatih

Umi melangkah berjalan keluar ruangan Aisyah, ia menuju kemushollah rumah sakit.
Disisi lain, Fatih menatap adik semata wayangnya itu penuh dengan kecemasan.
Fatih mengelus pipi sang adik, dan memegang tangan sang adik dengan erat hingga Fatih tenggelam dalam kenangan saat bersama Aisyah.

#Flashback on

"Aduhh sakit kak hiks hiks" ujar Aisyah yang tersandung kayu halaman rumahnya

"Tukan udah kakak bilang jangan lari-lari, kan jadi luka kakinya" ujar Fatih sambil mendekati Aisyah

"Kok kakak nangis"

"Karena kakak sayang adek, kakak ngga mau adek kesakitan" rintih Fatih

"Maafin adek ya kak" ujar Aisyah sambil memeluk Fatih

"Kakak janji bakal jagain adek" ujar Fatih sambil menggendong adik kecilnya itu

#Flasback off

"Maafin kakak dek, kakak ngga bisa nepatin janji kakak" ujar Fatih sambil meneteskan airmatanya

Fatih pun beranjak dari kamar Aisyah, ia pergi menyusul umi kemusholla rumah sakit.
Buliran air mata mengalir dipipi Aisyah, ia merasakan apa yang Fatih rasakan.

--Skip--

Seuntai kata tak mampu mengembalikan rasa rinduku padamu,
Begitu deras ia mengalir begitu deras pula gejolak rindu yang kurasakan disetiap harinya.
Lambain angin seolah mengajakku ingin membawamu pergi bersama rasa
Apakah rinduku tak berarti untukmu?

Cepatlah bangun dari tidurmu
Rasa rindu ini tak bisa terbendung lagi
Lunglai, bagaikan bunga yang layu
Tumbang, bagaikan pohon yang siap jatuh

Aku tak berarah tanpa senyumanmu
Oh ayolah, mengertilah akan rasa rinduku ini
Aku lelah menahannya

*Aisyah Tsaqaffiyyah

****
Haii guys, Assalamu'alaikum? bagaimana kabarnya? Semoga baik2 saja ya, dan semoga mampu menahan rindu yak*assek*
Maaf ya author baru update sekarang soalnya kemarin itu sibuk BGT*jiahh*.
Tapi, gimana nih untuk part ini?
Semoga suka ya, author lagi ngerasain rinduu yang amat*curhat* hahah..
Okeoke. Rindunya usai dulu..

Jangan lupa vote and comment yaa😊😊
tunggu part selanjutnya readers..
Bye bye

Cahaya Cinta di Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang