"sayang, Jake sudah ada dibawah" grandma membuka pintu kamarku.
"iya grandma, udah siap kok" jawabku, lalu merapikan rambutku sebentar dan mengikuti grandma yang sudah jalan terlebih dahulu.
"bukan proyek yang terlalu besar grandpa" terdengar suara Jake dari ruang tamu. Dia pasti sedang bersama dengan Grandpa sekarang.
"bukan proyek yang terlalu besar itu sudah menghasilkan berapa pundi uang mu Jake?" tanya grandpa sambil terkekeh.
"grandpa ini liburan, kenapa grandpa berbicara mengenai bisnis dengan Jake?" sahutku setelah sampai diruang tamu.
"yang liburan itu hanya kamu Audy, Jake dan grandpa tidak ada liburan" jawab grandpa.
"kalau begitu, kami pergi dulu grandpa" Jake berdiri, lalu pamit dengan grandpa. Aku mengikuti Jake setelah pamit dengan grandpa dan grandma. setelah memastikan aku duduk dengan aman, Jake langsung masuk ke mobil dan kami langsung pergi.
"mau lanjut kuliah dimana nanti?" Jake memulai percakapan setelah 10 menit hening.
"aku maunya lanjut sekolah fashion ke Paris, tapi grandma maunya aku ambil bisnis" jawabku lesu.
"terus kamu ga mau ambil bisnis?" tanya Jake lagi.
"enggaklah, ngapain ambil bisnis kalau perusahaan sudah di handle sama uncle Tio" jawabku.
Satu jam kemudian, kami sudah sampai di great ocean road. Pantai terindah yang pernah aku lihat. Warna biru air dan hijau pepohonan benar-benar enak untuk dilihat. Mobil Jake terus berjalan dan berhenti setelah menemukan tempat parkir yang menurutnya pas. Aku langsung turun meninggalkan Jake yang masih betah didalam mobil dan langsung lari ke bibir pantai. Setelah semua ujian dan pemotretan, hari ini aku benar-benar bisa menghirup udara yang sangat segar.
Tiba-tiba, Jake datang sambil meletakkan topi pantai dikepalaku. Aku tersenyum melihat kacamata hitam sudah bertengger indah diwajahnya. Kami berjalan-jalan di bibir pantai sambil menikmati matahari yang belum terlalu panas. Banyak orang yang berjemur di pasir pantai.
Setelah jalan-jalan, Jake membawaku ke sebuah rumah didekat pantai. Saat masuk, aku sudah melihat tasku diruang tamu.
"istirahat dulu sampai jam makan siang, nanti baru jalan-jalan lagi" Jake langsung menduduki sofa yang ada diruang tamu. Kelihatannya sangat kelelahan.
"capek ya?" tanyaku. Ada sedikit penyesalan karena aku dia jadi capek seperti ini.
"ngga kok, aku emang butuh liburan juga. Dari awal ngurus perusahaan belum pernah liburan" jawabnya sambil mengelus kepalaku dan membawa nya kebahu.
"tapi, kamu kelihatannya capek Jake. Gimana kalau seharian ini kita istirahat saja?" saranku, mencari posisi agar lebih nyaman lagi.
"hmm, boleh juga. Tapi sore nanti, aku ingin mengajakmu melakukan sesuatu" Jake melihat kearah ku.
"mau ngapain?" tanyaku penasaran.
"sesuatu" jawabnya sambil tersenyum. Lalu, tiba-tiba Jake memelukku dengan sangat erat dan kami terjatuh keatas lantai.
Buk..
"kenapa sih? Sakit" kataku dalam pelukannya.
"kangen banget sama kamu. Aku ga nyangka bisa ketemu sama kamu lagi" jawabnya lalu mengeratkan pelukannya.
"Jake.. naf..as.." aku memukul punggung Jake karna kesulitan bernafas. Jake melonggarkan pelukannya, tetapi tidak melepasku. Kami terdiam, terhanyut dengan pikiran masing-masing. Aku tidak sadar, kalau aku jatuh tertidur dipelukan Jake.
Saat bangun, aku mendapati selimut ditubuhku dan Jake tidak ada. Astaga, aku benar-benar tidak menyangka aku tidur dipelukannya tadi. Tapi pelukannya benar-benar membuatku merasa aman dan nyaman. Well, dulu saja kami pernah mandi bersama.
Aku langsung bangun dan menuju kamar mandi untuk bersih-bersih. Akan sangat memalukan kalau sampai Jake melihat wajah bantalku. Setelah selesai cuci muka, aku langsung mancari Jake disekitar penginapan. Namun, aku tidak menemukannya. Akhirnya, aku memilih menunggunya pulang saja ke penginapan.
"astaga Audy, kamu darimana?" Jake langsung berlari menuruni tangga melihatku dan langsung memelukku. Dia jadi suka memeluk sekarang.
"aku mencarimu. Kamu tidak ada di penginapan tadi" jelasku masih dalam pelukannya.
"aku membeli makanan tadi, kita melewati jam makan siang" katanya lalu menarikku kedalam penginapan.
Aku langsung menyiapkan makanan yang dibeli Jake tadi, lalu kami makan diruang tamu. Setelah selesai makan, Jake menyuruhku ganti baju dengan baju renang. Aku langsung masuk kekamar tanpa bertanya untuk apa. Sudah pasti kami akan berenang kan.
Saat aku keluar dari kamar, Jake benar-benar membuatku salah fokus. Dia sedang duduk disofa ruang tamu sambil membaca sesuatu di hpnya dengan wajah serius. tapi, bukan itu yang membuatku salah fokus. Dia menggunakan celana pantai warna biru dan telanjang dada. Telanjang dada. Aku benar-benar kehabisan nafas melihatnya.
"ehem" aku sengaja berdehem untuk memberitahunya kalau aku sudah siap.
"ayo" ajaknya lalu, menarikku keluar penginapan menuju pantai.
"kamu kenapa ga pakai baju sih?" tanya ku saat melihat banyak wanita yang memperhatikannya.
"ini kan dipantai Audy" jelasnya sambil terkekeh.
"tapi kan bisa pakai baju. Mereka lihat kamu kayak gitu" aku menunjuk wanita yang melihat tubuh Jake dengan daguku.
"biarkan saja. Pemandangan indah seperti ini memang sulit didapat" jawabnya dengan percaya diri, lalu mengandeng tanganku. Aku hanya tertawa mendengar jawabannya. Khas Jake sekali, penuh percaya diri.
Kami sampai didepan perahu boat yang sepertinya sudah disewa Jake. Setelah Jake naik, dia membantuku naik keperahu. Setelah itu, kami dibawa kepulau yang ada ditengah laut.
"bisa berenang kan?" Tanya Jake setelah kami turun dari perahu.
"kalau aku tidak bisa berenang, aku akan menolak saat kamu suruh pakai baju renang" jawabku. Jake hanya tertawa mendengarnya lalu menarikku kearah sebuah pondok yang ternyata menyewakan alat untuk menyelam.
Setelah kami menggunakan alat menyelam, kami langsung kelaut dan menyelam. Dan, seketika itu juga aku takjub. Ini pertama kalinya aku mencoba menyelam. Ikan-ikan berenang didepan mataku, karang nya juga indah.
Kalau dunia bawah laut seindah ini, kenapa Ariel rela menukarkan suara emasnya dengan kaki agar bisa kedarat? Dasar ikan yang tidak bisa bersyukur.
Jake menyentuh tanganku, mengajakku untuk berenang lebih dalam lagi. Aku menggenggam tangannya dan mengikutinya. Dan, aku tidak akan pernah menyesal mengikutinya. Pemandangan disini lebih indah lagi. Kakiku, bisa menyentuh dasar nya karena tidak terlalu dalam. Dari bawah sini, semua yang aku lihat lebih indah. lebih tenang. Cahaya matahari sore yang masuk ke air pun, membuat pemandangan disini sangat indah.
Setelah puas menyelam dan berenang, kami kembali ke penginapan. Setelah membersihkan diri, aku melihat Jake duduk di teras yang menghadap kelaut. Aku menyusulnya dan duduk disampingnya. Jake menarikku mendekat kearahnya dan memeluk bahuku. Kami menikmati sisa hari ini dalam diam. Hingga sang penguasa cahaya memilih mundur karna tau tugasnya untuk saat ini telah selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antonio
Romance"Terima kasih sudah memberiku warna disaat yang aku tau hanya kegelapan tak berujung" Audy Wright "Niat awalku hanya mengganggunya, tapi ternyata aku terpleset hingga jatuh. Jatuh cinta padanya" -Excel Antonio