Vote yaaa🙏
Happy reading!!!
---
Cinta saja tidak cukup
Ego juga memerlukan hal yang lebih dari itu
~Ratih, Dua Cincin~Suasana pantai di sore itu benar-benar tenang. Ombak samar-samar menerjang pasir, anginpun bertiup sepoi-sepoi. Sudah berdiri sebuah panggung mini, dipersiapkan khusus untuk MC dan pemain musik. Beberapa meja bundar juga sudah disiapkan, khusus untuk undangan bagi beberapa relasi bisnis Wahyudi maupun Raka. Pesta malam ini pasti menakjubkan!
Fatimah sengaja menyewa dua ruang kamar ditempat penginapan disini. Satu untuknya dan Wahyudi, satu lagi untuk Raka, Ratih, dan Ratna.
💍💍💍
"Segar sekali, sepertinya mandi di tepi pantai begini lebih menyegarkan." ujar Ratna yang baru saja keluar kamar mandi. Gulungan handuk menutupi rambut hitamnya.
Raka melirik kearah Ratna, bisa terlihat ada rasa tertarik dari sorot matanya. Ratih memperhatikan air muka Raka, yang tentu saja menimbulkan percikan cemburu di hati Ratih.
"Aku duluan atau mas nih?" tanya Ratih sambil menenteng handuknya.
"Kau saja. Supaya sempat make up-an." jawab Raka bertingkah gelagapan. Takut ketahuan sedang menikmati kecantikan Ratna mungkin.
Ratih menatap wajah suaminya beberapa saat. Seolah ingin mengekang mata Raka agar tidak melirik Ratna lagi. Raka terkesiap menyadari Ratih sudah menatapnya dari tadi.
"Ada apa?"
"Nggak ada mas. Aku mandi dulu."
Ratih menutup rapat pintu kamar mandi itu. Tapi pikirannya tetap tinggal diruangan barusan.
Apa yang terjadi kalau mas kubiarkan berduaan dengan wanita menyebalkan itu?
💍💍💍
Ruangan yang tidak begitu kuas dengan interior antiknya. Hanya ada satu ranjang dengan sprai putih diatasnya. Perabot lain hanya berupa nakas yang dihiasi lampu tidur dan sebuah kabinet yang tertempel di dinding, di sisi kanan ranjang.
Raka mendekati Ratna yang sedang mengeringkan rambutnya. Kegiatan Ratna semakin membuat Raka semakin tertarik.
Demi Tuhan, Ratna semakin cantik semenjak hamil!
"Ratna."
"Eh mas?" balas Ratna yang menoleh sejenak lalu kembali berkutat dengan hair dryer-nya.
Raka semakin mendekat. Jarak mereka hanya sejengkal sekarang. Ia mengulurkan tangannya kearah perut Ratna. Ratna tersentak sejenak lalu membiarkan lelaki itu melanjutkan niatnya.
"Sudah berapa bulan ya?" Raka mengusap perut yang hanya dibalut piyama tipis itu.
"Empat bulan mas." Ratna meletakkan hair dryer-nya.
"Anak kita sehat-sehat saja 'kan?" Raka menatap mata Ratna. Dalam.
Anak kita.
Ya, anak kita.Ratna mengalihkan pandangannya. Suaranya tercekat di tenggorokan. Karena telalu gugup mungkin.
"Iya mas. Sehat. Mereka berdua sempurna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Cincin (SEBAGIAN PART DIUNPUBLISH) Baca Ceritaku Yang On Going
RomanceFollow dulu baru baca ya, sobat gemas🧡 Ketika cinta harus diuji. Dengan apakah harus menaklukkannya? Ratih harus berbagi suami dengan Ratna, si wanita yang mengidap kanker stadium 3. Ditambah lagi dengan kehamilan Ratna yang membuat keluarga Raka a...