Naruto duduk disamping tubuh Sakura yang pingsan dengan tangannya menggenggam jemari tangan Sakura yang masih tak sadarkan diri dan alasan Sakura tak sadarkan diri adalah dirinya.
Sai dan Neji hanya bersandar pada daun pintu, menatap Naruto dengan tangan melipat didepan dada.
"Biarkan dia merenung"
Sai mengangguk menuruti perintah Neji, walaupun batinya ragu meninggalkan Sakura dan Naruto berdua didalam ruangan ini.
Perlahan mata Sakura terbuka meski tatapannya sayu, tapi naruto begitu bahagia dan memeluk tubuh Sakura yang hanya diam menerima pelukan Naruto, tanpa berniat menolak ataupun membalasnya.
"Maaf Sakura-chan, maaf"
Sasuke menatap bulan yang masih tak hentinya mengirim meteor kebumi, membuat para shinobi kewalahan dibuatnya. tapi Sasuke masih saja khawatir terhadap satu orang ya, Saakura lah orang yang amat ia rindukan. Hanya Sakura.
"Aku yakin dia baik Sasuke"
Sasuke tak menoleh. Ia masih fokus terhadap bulan dan bergumam.
"Aa"
Kakashi tersrnyum dibalik maskernya. Ia akhirnya dapat melihat cinta Sakura terbalaskan oleh si idola, ahh sebagai gurunya, dirinya juga merasa sangat senang.
Sakura menolak menatap Naruto, saat dirinya dan Sai berpisah dengan burung tinta Naruto dan Neji.
Ia memeluk perut Sai, membuat Sai tersenyum kecil terdapat sedikit rona dipipinya, meski sejujurnya Sai sendiri tak tahu mengapa ia sangat senang saat dipeluk Sakura. Padahal tindakan yang dilakukan Sakura semata-mata menjaga tubuhnya agar tak jatuh dari burung tintanya.
Saat sampai dibelokan mereka terkejut melihat pelayan mungil berwajah.
"Imutnya"
Ok sakura kenapa kau memotong penjelasanku? Tapi sepertinya Sakura ingin membalikan fakta bahwa mereka imut
Wajah para pelayan itu berubah seram dengan mulut terbuka dari telinga kanan ketelinga kiri tak lupa mata merah dan gigi runcing.
"S-Sai"
Sai memutar burung tintanya menjauhi tempat itu dengan para pelayan yang merupakan kugutsu itu mengejar dengan kepala terbang,. Itu terlalu menyeramkan.
Sai berusaha membuat harimau tinta untuk menghancurkan para kugutsu, meski tak semuanya.
Sutt...
Seb...
Sakura meringis dan menyentuh bagian yang sakit. Ia menemukan benda panjang menancap dilehernya.
Ia mencabutnya dan terkejut tatkala tetcium bau yang menguar dari jarum itu dan kembali terkejut.
"Sai aku butuh istirahat"Ujar Sakura meringis.
Sai mengangguk dan mencari tempat aman untuk mereka singgah, saat sampai disebuah ruangan Sai menggendong sakura ala bridal style dan menurunkannya agar duduk dilantai.
"Kau baik?"Tanya Sai menatap keadaan Sakura.
Sakura menunjukan jarum yang mengenai lehernya dan mau tak mau Sai terkejut juga panik dibuatnya.
"Kenapa kau tak bilang"
"Sai aku akan menetralkan racunnya, mungkin butuh waktu, kau selamatkan Hanabi dulu, aku akan baik-baik saja"
Sai menggeleng. Ia tak mungkin meninggalkan Sakura dalan keadaan seperti ini, tapi sepertinya kekeras kepalaan Sakura dapat mengalahkan keputusannya.
Sai mengala. Ia berdiri. Membuat beberapa macan tinta dan pergi meninggalkan Sakura dengan gundah.
Sepeninggalan Sai, Sakura menghela nafasnya berat. Ia bersandar pada dinding, wajahnya memucat dengan tubuh lemas akibat racun yang menyebar pada tubuhnya.
Penglihatannya memburam, begitupun kesadarannya mulai menipis. Ia memegang kepalanya yang berdenyut dan kemudian tak sadarkan diri
Para kugutsu menyerang macan tinta Sai saat melihat Sakura mulai tak sadarkan diri dan baku hantam tak terelakan, setelah lama bertarung akhirnya para kugutsu menang melawan maca tinta Sai.
Mereka membopong Sakura pergi, entah kemana. Hanya meninggalkan bercak tinta bekas macan tinta Sai.
..
.
.
Toneri menatap kepergian Naruto dan Hinata dengan ekspresi tak perdulinya dan yang kini ia tunggu adalah kugutsu yang mulai menghampirinya.
Ia menyeringgai menatap Kugutsu pelayan itu dengan wajah angkuhnya, ia angkat suara.
"Bagaimana?"
"Kami sudah mendapatkannya tuan" Jawab Kugutsu itu menatap toneri
"Bagus" Toneri menyeringgai dan kembali berkata.
"Kau akan menjadi milikku Sakura"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last(story Of Sakura)END
FanfictionProlog Setelah perang kehidupan damai yang diidamkan semua orang tercipta meski nampak baik baik saja tapi sepertinya sebuah kisah tak akan berakhir begitu saja bukan? Hal itulah yang kini terjadi keadaan yang membuat seluruh pihak merasakan arti da...