Siapa yang tak tahu Lee Seokmin? Main vocal sekalian leader dari salah satu grup beranggotakan tiga orang yang sedang naik daun dan juga memiliki energi positif berlebihan tersebut.
Hari ini schedule comeback stage mereka akan dilaksanakan. Sedangkan Seokmin masih bergulat dengan selimutnya tak ingin keluar dari zona nyamannya tersebut. Sudah berapa kali dering telepon maupun alarm yang berusaha membangunkannya. Maklum, semalam ia melakukan pekerjaannya hingga larut malam. Suara pintu apartemen yang terbuka membuatnya tak lantas bangun dan melihat siapa yang masuk ke dalamnya.
"Lee Seokmin! Bangun! Mau aku siram hah?" Suara lantang nan cempreng lagi menyebalkan itu membuatnya mengerang lelah. Boo Seungkwan dengan tangannya yang berada di pinggang dan bibirnya yang mengerucut membuat Seokmin segera bangun sebelum Seeungkwan benar-benar menyiramnya dengan air dingin seperti waktu itu.
"Kau sudah selesai dengan make up mu? Wah, hebat. Kau bangun jam berapa?" Seokmin melangkahkan kakinya menuju kamar mandii setelah menyambar handuk lalu masuk ke dala kamar mandinya.
"Aku bukan pemalas sepertimu."
"Dasar maknae kurang ajar."
"Cepatlah, Soonyoung Hyung dalam perjalanan menuju gedung rekaman."
"Baiklah cerewet."
---
Seokmin melepas maskernya yang tadinya menutupi wajah belum di makeup-nya. Ya sebenarnya dia tetap tampan walau tanpa make up. Wajahnya yang sangat manly dan juga hidung bangirnya pasti sudah cukup apalagii dengan bibirnya yang terus menerus menampilkan cengiran menyebalkan bagi member grupnya.
"Kalian darimana saja astaga. Kau ini leader macam apa. Lelet sekali. Bahkan make-up mu belum di lakukan. Astaga. Kau harus bergegas." Soonyoung, anggota tertua BooSeokSoon tersebut mengomel dengn segelas coklat panas di tangannya. Seungkwan menghempaskan dirinya di samping Soonyoung dan mulai mengadu.
"Kau harus tahu Hyung, dia tidur seperti mati, untung saja aku satu gedung apartemen dengannya. Kalau tidak? Tamat kita." Seungkwan mencomot snack yang ada di depannya. Seokmin meringis takut. Ia segera mengedarkan pandangannya untuk menemukan manager merangkap sebagai stylist pribadi Lee Seokmin. Hey, ia dibayar dua kali lipat karena itu.
"Mencariku Tuan Lambat?" Seseorang dengan suara semanis madu menepuk pundaknya tiba-tiba. Seokmin berbalik dan menemukan lelaki dua tahun lebih tua dan lebih pendek darinya menatapnya tak habis pikir.
"Tolong buat makhluk jelek ini lebih terlihat manusiawi, Hyung." Seungkwan lagi-lagi dengan mulut pedasnya mengatai Seokmin yang kini menatapnya dendam. Jisoo tertawa dan menarik Seokmin untuk duduk di depan kaca untuk menata style dan juga make upnya.
Seokmin memperhatikan setiap gerak-gerik lelaki manis yang mengutak-atik wajah dan juga rambutnya tersebut. Jisoo terlihat sangat fokus tahu kalau tak ada waktu untuk berlama-lama. Untungnya, Seokmin hanyaa membutuhkan sedikit polesan dan juga sentuhan ringan di rambutnya.
"Bersyukurlah kau memiliki wajah yang tampan, Seok-ah. Kalau tidak, aku akan kerepotan dengan waktu hanya duaa jam unuk memperbaiki kekacauan ini." Jisoo terkekeh dengan lembutnya. Seokmin seakan tersihir dengan suara Jisoo.
"Hyung mengakui kalau aku tampan? Sudah kuduga." Seokmin menyengir dan dibalas gelengan kecil dari Jisoo.
"Kau sudah sarapan Seok?" Jiso masih dengan cekatan bermain dengan alat-alatnya. Matanya jeli menelusuri pahatan sempurna di depannya. Pikirannya terus berseru memuji wajah Seokmin. Terkadang ia berdecak kagum tanpa disadari.
"Belum, do you have something to eat?"
"Well, i don't know, tapi kalau kau mau aku belikan, aku akan membawanya setelah pre-recordingmu selesai."
"Bagaimana kalau aku memakanmu dulu saja. Aku butuh asupan gula untuk tetap segar sampai nanti. Kau kan sangat manis."
"YAK!"
---
Seokmin turun dari panggung dengan peluh yang menghiasi wajahnya. Jisoo dengn cekatan menuju ke arahnya dan memegangi kipas elektrik di sekitar wajah dan tubuh Seokmin.
"Sepertinya aku harus membenarkan make up-mu dulu, Seok. Pegang ini." Jisoo menyerahkan kipas tersebut yang diterima dengan bik oleh Seokmin. Jisoo mengelap peluh Seokmin terlebih dahulu dan mulai mengerjakan make-up dengan muka yang sangat serius.
Seokmin tidak tahan dengan keimutan lelaki kelinci di hadapannya. Matanya menyusuri wajah Jisoo dan berhenti di bibir semerah cherry tersebut. Seokmin menarik pinggang Jisoo semakin mendekat ke arahnya dan tersenyum bodoh.
"Yak, lepaskan, aku harus menyelesaikannya sebelum kau naik lagi ke atas." Jisoo mencium bau maskulin dari tubuh Seokmin yang membuatnya membayangkan hal yang tidak-tidak. Oh ayolah Jisoo, get back to your sense.
"Shireo~" Seokmin malah menundukkan wajahnya ke wajah Jisoo. Jisoo memalingkan wajahnya. Ia malu, masih banyak orang di sekitarnya. Tangannya mencengkeram ujung baju Seokmin. Ia menggigit bibirnya gugup. Seokmin terkekeh melihat Jisoo seperti ini. Sangat menggemaskan.
Seokmin menarik wajah Jisoo agar menatap dirinya. Ia menciumi wajah Jisoo yang menutup matanya. Sepertinya ia akan telat naik panggung. Bibir Seokmin turun ke bibir Jisoo. Mencecapny terlebih dulu dan mulai melumatnya lembut. Jisoo menelusupkan lidahnya yang dibalas dengan lidah buru-buru Seokmin. Keduanya terlarut begitu dalam dengan adu mulut yang mereka lakukan.
"Ehem, bisa ga liat-liat waktu dan tempat, sepulangnya kalian bisa melakukannya hingga besok, mumpung libur." Seungkwan dan Soonyoung menatap keduanya yang langsung melepaskan tautan memabukkan mereka.
"Dasar pengganggu!" Kata Seokmin sambil mengerucutkan bibirnya merajuk. Jisoo terkekeh dan mengelus rahangnya.
"Kita lanjutin nanti di apartemenmu." Dengan begitu, Seokmin kembali memasang senyum dan tampang bodohnya.
"YESs!"
---
A/N
SEOKSOO HNGHHHHH KOBAM W DENGAAN MOMENT2 MEREKA YANG SEMAKIN KESINI MAKIN2 AJA. HNGGGGG.
KAMU SEDANG MEMBACA
cuplik-cuplik √ Seoksoo Wonhui
Fanfictionㅡ wonhui ㅡ seoksoo ✩ bxb drabble oneshoot some of it privated. you should follow me first🙏