16.

14 2 0
                                    

"Nah sekarang kamu udah tahu semua, Mei. Aku juga mau kasih tahu, yang mendonorkan hati untuk kamu itu adalah Rafa. Rafa ingin banget liat kamu sehat kembali" kata Arel.

Aku tak bisa berkata apapun, aku hanya bisa berdiam diri dengan linangan air mata.
Kemudian aku diberi sebuah flashdisk yang berisi video ungkapan terakhir kali dari Rafa. Arel membukanya dengan laptop, aku segera melihat dan mendengarkan.

"Kamu tahu gak rasa sakit apa yang melebihi dari patah hati? Rasa sakit itu adalah saat aku meninggalkan orang yang aku sayangi untuk selamanya. Mei, aku ingin liat kamu tersenyum sepanjang hari. Maafin aku ya sering ngecewain kamu, aku begitu bukan tanpa alasan, Mei. Terimakasih ya kamu udah jadi penguat hidupku selama ini. Aku harap suatu hari nanti kamu akan dapatkan sosok yang lebih baik dari aku dan dapat menjagamu untuk selamanya ya"

Air mataku terus menetes tanpa henti. Aku sedih menerima kenyataan ini. Mengapa orang yang aku sayangi harus pegi secepat ini meninggalkanku?.

Air Mata Kenangan (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang