Sekolah Terpadu berbasis Teknologi Empat
***
Suatu siang yang agak mendung di kantin STT Empat. Nova, Taufik dan Iqbal terlihat duduk semeja untuk makam siang bersama. Pada suatu ketika seluruh meja dikejutkan oleh tingkah Nova.
"Nah gimana sih dia!" Omelan Nova mengagetkan seluruh meja.
"Meneketehe..." jawab Taufik dengan tempo cepat.
"Mikir positif aja fik, kali aja urusan keluarganya kelar lebih awal..." lanjut Iqbal.
"Eh BTW, si Alda sm si Sasha kemana yah?"
"Entah bal, mungkin mereka lagi berduaan di luar," ledek Taufik.
"Ish... Taufik jangan ngomongin orang lain dari belakang!" Tegur Nova.
"Duh... kan aku ngomong sesuai kenyataan," elak Taufik.
"Nanti kalau ternyata kamu salah sangka bisa jadi fitnah loh!" Balas Nova.
Tak berapa lama Hasbih dan beberapa anggota Komdis menghampiri Nova dkk.
"Siang Nova, Iqbal, Taufik..." sapa Hasbih dengan tenang.
"Siang kak!" Balas Iqbal, Nova dan Taufik bersamaan.
"Ada apa yah kak, tumben-tumbenan?" Tanya Nova.
"Nova, kakakmu Gesta dimana yah?"
"Dia gak masuk hari ini. Dia sakit,"
Hasbih agak kecewa dengan hal itu, namun dengan spontan dia langsung berlagak formil di untuk mengalihkan topik.
"Kalian siap-siap yah!"
"Siap apaan bih?" Taufik tercengang.
"Pokoknya siap-siap aja!" Tegas Hasbih.
"Duh bi kasih tau lah!" Taufik memohon sambil memegang erat tangan Hasbih.
"Baiklah kalau begitu..." Hasbih mengenyahkan pegangan tangan Taufik lalu melambaikan tangannya dan pergi, "dadah!" lambaiannya membuat Nova dkk penasaran apa yang ia maksud barusan.
***
Keadaan di ruang kelas nampak heboh, banyak siswa yang terlihat sibuk dengan tab mereka tak terkecuali Alda dan Sasha yang tengah duduk bersebelahan.
***
"Aduh ini kenapa pada sibuk yah?" Nova kebingungan.
"Maklum Nov... PR mereka belom kelar," jawab Taufik.
"Ini gimana coba... PR kan harusnya dikerjain di rumah bukan di sekolah!" Omel Nova dengan gestur menggurui yang seolah sedang monolog.
"Kalian kan udah kelas sepuluh harus..."
"Udah diem kau!" Teriak salah satu siswa yang terpicu.
Taufik yang hanya diam mencoba untuk menenangkan Nova yang sedang emosi. Dituntun lah dia ke mejanya dengan pelan dan setelah itu Taufik menghampiri Alda dan Sasha.
"Hai!!" Taufik tiba-tiba kegirangan dan menepuk bahu belakang Alda karena saking girang nya. Namun kegirangan itu berakhir kurang baik untuk Alda karena PR di tab miliknya jadi berantakan.
"Eh peyek lu liat tuh berantakan semua!" Alda sangat kesal.
"Eh sorry da, itu gak sengaja sumpah..." Taufik merasa malu.
"Bantuin gua kalo gitu kerjain nih PR holografik... dan harus kelar dalam 5 menit!"
"Eh xianjir 5 menit mana bisa gua, kan gua bukan Hasbih!" Taufik tercengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Code Lyoko: Global Offensive Indonesian Language
FanfictionSebuah petualangan tak terduga yang dialami oleh sekelompok sahabat yang kebetulan bersekolah di Sekolah Terpadu berbasis Teknologi Empat. Berlatar di kehidupan paralel dimana teknologi sudah sangat canggih dan lumrah di masyarakat umum pasca Perang...