"mama aku berangkat sekolah dulu yaa" ucap Linka sembari mencium tangan sang mama dan melahap roti isi miliknya.
Gadis 17 tahun ini, sering sekali menghabiskan sarapan sembari mengikat tali sepatu..
"ma, ojek nya udah dateng, aku berangkat yaaa.."
Linka bergegas pergi sambil mengucapkan salam.Sesampainya di sekolah, seperti biasa 5 menit sebelum bel berbunyi ia sudah terlihat duduk rapi di bangku milik nya.
~~~
"Lin.. Linkaa... "
Bisik Anya saat memanggil namanya.Linka yang fokus mendengarkan penjelasan guru sejarah, mendadak gak fokus saat Anya memanggilnya terus menerus..
"kenapa sih nya? "
Jawabnya sambil menatap kearah guru sejarah tanpa melihat lawan bicaranya sedikitpun."ih, liat gue dong.. Gue ada berita penting nih.. "
Jawabnya terburu buru"berita apa? Udah deh, ngobrolnya nanti dulu, lo tau kan ibu simorang tuh galak banget. Ga kapok lu disuruh pake gincu depan kepsek waktu ada razia make up di depan dia? Jangan aneh aneh dulu ah"
Jawab Linka dengan nada pelan sambil memperingati Anya..
Terlihat jelas memang bagaimana karakter Anya yang memang addicted banget sama make up.
"gue serius Lin, lu tau si axel kan? Mantan gebetan lo dulu, yang lo kejar ber bulan bulan tapi ternyata pacaran sama adek kelas yang anak dance itu. Tau gak si? Sekarang mereka putus! Wkwkwk gue tau dari instagram, si cabe update instastory, bilang goodbye lah, ini lah, masang lagu galau gituu lah----"
Belum selesai bicara, Linka sudah memalingkan muka karna tanpa disadari oleh Anya , guru sejarah yang sedari tadi menerangkan materi di depan mendadak ada di belakangnya dan memperhatikan jelas segala ucapan nya.
"Lin.. Liat gue napa sih, gua lagi jelasin kan. Gue ngomong udah pelan nih biar simorang ga bebacotan dari depan"
Ucap Anya ngotot pada Linka yang hanya tertunduk menatap buku tulis miliknya" SAYA GAK BEBACOTAN DI DEPAN, TAPI DI BELAKANG KAMU! "
sontak hal tersebut membuatnya kaget dan perlahan berbalik menghadap belakang. Dan benar saja bahwa guru nya tersebut berada di belakang sembari menjambak rambutnya. Hal tersebut membuat Anya langsung berdiri kaku menahan sakit
"Bu maaf bu, rambut saya baru di catok bu, maaf.. Nanti kusut bu, ampun bu"
Tanpa peduli Anya pun disuruh mengerjakan soal sejarah di depan kelas sembari duduk di lantai menghadap ke papan tulis.
~~~
" Lo sih gak kapok di bilangin nya, kan gw udah bilangin tadi.. Huft kena kan lo sama dia"
Ucap Linka heran sembari menghela nafas."bodo ah, tapi omong² gue serius loh yang tadi, mereka udah putus. Gue seneng gitu masa.. Emang lo ga seneng juga gitu? "
Jawabnya penasaran"Yaudahlah gaperlu di bahas, dia kan dulu juga bukan siapa siapa, udahlah gw males ngomongin percintaan. Laper. Mending makan yuk"
Ucap Linka sembari mengajak Anya makan di kantin dan memesan semangkuk mie ayam untuknya dan semangkuk seblak untuk Anya. Disertai es teh yang menjadi jajanan favorit dari keduanya.~~~
Tak lama sembari menghabiskan makanan, Linka melihat sekumpulan murid beramai ramai bersorak di ujung kantin, dengan penasaran, mereka pun langsung menghampiri.
~~~
"abisin dong lu! Jangan diem aja, abisin lah abisin! "
Suara yang tak asing di telinga Linka,
Itu axel. Anak kelas 12 ips, jagoan sekolah, ketua geng The Bros yang merupakan satu satunya trouble maker di sekolah. Ya itu dia.Sifat nakal dan suka ngebully yang sering ia lakukan pada murid baru memang tidak pernah berubah.
"AXEL, STOP! "
"apa sih yang lo cari dari ini semua? Ketenaran? Popularitas? Gengsi? Gaya? Apa? Everything you did are nothing, xel! Stop gunain orang orang buat bikin fantasi lo bahagia! Cukup lo bully ade ade kelas lo yang gapernah ada salah sama lo! Toh notabene mantan lo juga ade kelas kan? Sama rata ga ada beda. "Seluruh penghuni kantin mendadak hening saat Linka dengan tegas berani melawan Axel.
"Linka udahlah, ini bukan urusan kamu, biarin aja. Biar mereka dewasa. aku ga nyakitin dia, kayak aku nyakitin kamu, tapi aku ga nyakitin kamu kan? "
Jawabnya sambil tersenyum tipis. Membuat Linka mengingat semua masa lalu terburuknya dengan Axel dulu.Linka terdiam.
"You such an asshole! "
Jawab Linka yang kemudian pergi meninggkan Axel dan seluruh kerumunan yang menyaksikan .
Setelah itu Axel dan geng nya justru ikut pergi meninggalkan kantin.
"Linka, tunggu dong! "
Teriak Anya saat ingin mengejar Linka yang sudah terlampau cukup jauh dari penjuru kantin"Gue benci Axel! Gue benci diri gue sendiri! Gue benci kayak gini, gue benci penyakit ini, gue mau bebas!!! "
Batinnya dalam hati dan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I Could
Teen FictionLinka (17) gadis cantik yang cukup pintar dalam menguasai pelajaran, namun memiliki beberapa perang batin dalam dirinya sendiri di berbagai situasi. Anak bipolar satu ini juga terlampau memiliki masa lalu kelam dengan mantan gebetannya terdahulu...