"Ayolah Hyung, kau tak asik!" Pemuda gembul dua puluh dua tahun itu mengerucutkan bibirnyaa sambil menyilangkan lengannya di depan dada. Wonwoo menatapnya dengan mata memutar malas.
"Jangan ganggu aku, gembul! Kau kan tahu aku tak suka keramaian. Lebih baik aku tetap tinggal di atas kasurku dan bergelung menikmati malam sabtuku sendirian dan tenang. Lagian ada-ada saja. Aku tak mengenal Jeonghan! Bagaimana bisa aku datang ke pesta ulang tahunnya. Seungkwan bodoh." Wonwoo menatap lurus layar televisi di depannya tak memdulikan Seungkwan yang naik ke atas sofa tempat ia duduk.
"Mengapa tidak? Jeonghan Hyung membolehkan siapapun untuk hadir. Kita satu universitas, bahkan kau satu angkatannya. Aku saja mengenalnya masa kau tidak." Seungkwan merayu Wonwoo dengan matanya yang memelas.
"Aku tak ada waktu untuk berteman dengan Jeonghan dan antek-anteknya. Lagian, meskipun kami satu angkatan, bukan berarti kami harus saling mengenal 'kan? Aku tak sepertimu, bocah. Siapa saja kau dekati." Wonwoo melempar keripik kentang yang sedari tadi ia genggam tannpa dimakannya. Oke, technically, itu punya Seungkwan.
"Hyung! Jangan buang-buang makanan, mubazir tahu!" Seungkwan mengambil lagi keripik kentang yang jatuh di hadapannya dan memakannya tanpa berpikir panjang. Wonwoo menatapnya aneh dan tak menghiraukannya.
"Kau tahu Hyung, kau sudah terlalu lama melapuk. Kau butuh pacar!" Seungkwan melompat senang dengan ekspresi semangatnya di depan Wonwoo. Wonwoo berteriak menyuruhnya minggir karena menghalangi pandangannya terhadap acara kesukaannya yang baru saja mulai. Seungkwan mencibir dan kembali duduk di sebelah Wonwoo.
"Aku berkata jujur. Kau cukup manis, walaupun perilakumu cukup aneh. Tapi, yah, itu bisa berubah dengan siapa kau akan berkencan nanti. Aku dengar akan banyak namja populer yang akan datang ke acara Jeonghan Hyung. Tak habis pikir sih, Jeonghan Hyung dan gerombolannya cantik-cantik sih. Apalagi Hong Jisoo. Astaga aku iri dengannya. Wajahnya manis dan jangan lupa tubuhnya yang ramping tersebut. Ah idaman sekali. Pacarnya juga tampan, walaupun agak gila." Seungkwan terus saja mengoceh tanpa memperdulikan Wonwoo yang mulai kesal.
"Yak! Jika kau masih terus berkata omong kosong, kau harus segera pergi untuk ke pesta ulang tahun sialan itu!" Wonwoo menendang Seungkwan kesal.
"Hyung jahat!"
---
Hingar bingar khas pesta anak muda menelusup menembus pertahanan telinga Wonwoo. Wonwoo mendengus tak habis pikir. Pemuda gembul dengan cap sahabatnya tersebut terus saja menimbulkan masalah untuk hidup tenangnya.
Wonwoo langung datang ke tempat pesta di adakan karena telepon dari entah siapa menggunakan telepon Seungkwan mengatakan temannya tersebut harus segera dibawa pulang. Wonwoo tahu, Seungkwan pasti melakukan hal aneh bin ajaib ketika mabuk. Dan hanya Wonwoo yang mungkin masih peduli dengan pemuda Jeju tersebut.
Mata rubahnya menelisik di setiap sudut tempat tersebut. Matanya menangkap beberapa aktifitas yang menurutnya menjijikkan dilakukan dengan suka hati oleh orang-orang yang ada disana. Hidungnya ia tutupi sebisa mungkin menampis bau rokok dan juga alkohol yang menguar jelas menubruk indra penciumannya ganas. Maatanya mulai perih karena tak terbiasa dengan suasana liar seperti ini.
Dengan langkah lebar dan mantapnya ia masih menyusuri lorong demi lorong, sudut demi sudut dan akhirnya sampai di lantai dansa penuh dengan pemuda pemudi yang meliuk-liukkan badan mereka heboh. Wonwoo menatap bengis bersumpah akan menghabisi Seungkwan esok harinya karena telah menyusahkannya sedemikian rupa. Bukan masalah jika ia dimintai tolong melakukan hal positif dan bermanfaat. Tapi kalau seperti ini? Wonwoo jelas marah.
"Yo! Jeon!" Pundaknya di tepuk seseorang dengan suara yang familiar di telinganya. Wonwoo berbalik dan menemukan lelaki jangkung dengan cengiran khasnya menatap pemuda yang lebih tua dengan tatapan tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cuplik-cuplik √ Seoksoo Wonhui
Fiksi Penggemarㅡ wonhui ㅡ seoksoo ✩ bxb drabble oneshoot some of it privated. you should follow me first🙏