2. Pindah pt2

6 1 0
                                    

Busan, 2 Desember 2018

Masih denganku, meylia. Kemarin aku sudah membantu membersihkan rumahku, pagi ini aku memutuskan untuk berkeliling daerah perumahanku dengan menaiki sepeda. Kata mama, sekolah ku dekat dari perumahan ini. Sekalian saja aku melihat lihat sekolah ku.

Aku masih setia menggayuh sepedaku, aku bisa melihat sekolah ku dari jauh. Hari ini adalah hari minggu, tapi kenapa di sekolahku ada orang ya? Lebih baik aku bertanya pada seseorang. Kebetulan sekali ada kedai di samping sekolah, tapi letak kedai itu sedikit tersembunyi. Untung saja aku bisa melihat kedai itu dan mengorek sedikit informasi.

#kedai 21

Saat aku masuk, aku langsung disambut oleh anak anak geng. Bahkan ada yang terang terang an memperhatikan ku. Lebih baik aku bertanya pada pemilik kedai tentang apa yang ingin ku tanyakan.

"Permisi kak"

"Ehh iya, ada apa ya neng "
(Ini maafin gua, gua gatau mau pake bahasa apa. Makannya gua pake neng. Terserah gua kan yak, namanya juga imajinasi gua)

"Ini kak, saya kan pindahan dari seoul. Terus saya didaftarin sama ayah saya buat sekolah di Busan Senior High School. Kan sekarang hari minggu kak, kok ada anak yang di sekolah ya?"

"Ohhh, memang kalau hari minggu teh ada ekstra basket neng, jadi hari minggu banyak yang ke sekolah"

"Ohh gitu ya kak"

"Ih si eneng teh geulis pisan, namanya kamu teh saha?"

"Hah? Saha?"

"Eh maksud kakak, nama kamu siapa?"

"Nama saya meylia kak, tapi sering dipanggil lia. Kakak dari bandung ya?"

"Iya, saya teh dari bandung. Nama saya, kim  taeyeon"

"Kakak masih sekolah?"

"Iya, saya teh nanti satu sekolah sama kamu, saya kelas 12 fisika 4"

"Oh gitu. Sampai ketemu besok ya kak"

"Oke neng geulis"

Saat aku berbalik, anak anak geng motor itu sudah tidak ada. Mungkin aku terlalu asik mengobrol dengan kak taeyeon.

Aku keluar dari parkiran kedai. Masih setia denga sepeda ku. jika di hitung hitung, jarak dari rumah ke sekolah cukup dekat, mungkin besok aku lebih memilih untuk jalan kaki saja pagi pagi. Karna aku yakin bang chan pasti bangun siang.

Saat aku sudah menjauh dari area sekolah, aku mendengar deru motor yang sangat banyak, dan sialnya deru motor itu semakin mendekat. Aku menoleh ke belakang, ternyata banyak anak geng motor yang melajukan motornya ke arah ku, aku segera menggayuh sepedaku secepat mungkin, lalu aku masuk ke dalam gang kecil, semoga geng motor itu tidak menyadari saat aku membawa sepedaku ke arah gang ini.

"Ya tuhan, lia masih ingin hidup"

Tap.. tap.. tap..

"Ya tuhan, ada suara langkah kaki. lia harus bersembunyi dimana? "

aku hampir menangis karna gang ini ternyata buntu, namun aku melihat sebuah bak sampah yang besar, bak tersebut bisa menyembunyikan badanku dan juga sepedaku. Dengan segera aku membawa sepedaku ke belakang bak tersebut lalu aku berjongkok

Tap..tap..tap

"Sepertinya aku melihat seorang gadis, masuk ke arah sini"

Ya tuhannn, itu pasti suara salah satu anak geng motor itu.

"Tapi tidak ada siapa siapa disini. Semoga saja gadis itu selamat dari anak buah ku"

Jika kau pergi dari sini, maka aku akan selamat. Pergilah cepattt, ya tuhan bantu aku

"Lebih baik aku pergi saja"

Terimakasih tuhan, aku bisa selamat kali ini.

Aku lebih memilih untuk diam dulu, selain untuk menenangkan diriku, aku lebih baik diam sambil menunggu kondisi sudah agak aman. Setidaknya hinggi geng motor itu sudah pergi menjauh dari gang itu.

***

Aku keluar dari gang itu, lalu mengayuh sepedaku dengan tenaga yang tersisa.

Akhirnya aku sampai rumah. Aku segera masuk dan langsung disapa oleh mama ku.

"Eh lia, siang banget pulang nya "

"Tadi sempet mampir ke kedai mah. minum sebentar, anak yang punya kedai nya baik, jadi keasikan ngobrol"

"Oh, yaudah kalo gitu kamu mandi dulu terus makan siang"

"Iya mah"

Ini hari pertamaku di Busan, dan sudah ada pengalaman buruk yang aku dapat kan. Semoga besok aku baik baik saja.

Tbc.

Daniel 2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang