Dua Puluh Empat- Akad

2.7K 235 36
                                    

Assalamualaikum!  Jangan lupa komentarnya ya ❤. Eitss vote nya juga 😋😁.

Asy mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, dari tadi ia bingung mau kemana. Pasalnya ia hanya memutar mutar komplek perumahannya.

Namun satu tempat berhasil membuat Asy memarkirkan mobilnya. Ia ingat, tempat yang ia datangi sekarang adalah tempat semasa kecilnya saat bermain dengan tiga pria yang ia sayangi, namun dulu. Tiga pria itu adalah Amir, Abyan, dan Adam.

Ah, Adam ya?

Asy berjalan lunglai, kini ia memijakkan kaki nya ditaman yang banyak kenangan masa kecilnya. Taman ini terletak diperbatasan antara komplek nya dan komplek Abyan. Maka dari itu masa kecil mereka selalu bersama. Namun lain halnya Adam yang pindah rumah saat berusia 10 tahun.

Asy duduk dibangku taman itu, ia memijat pelipisnya, lalu menghela nafas dalam. Saat ia mendapat pesan dari seseorang.

Kak Abyan resek: Lebay, pake acara kabur.

Asy terdiam, ia mengacuhkan pesan dari Abyan. Ah, baginya Abyan sudah tak seistimewa dulu, Abyan cuek dan sedikit menusuk perkataan nya. Tak lama sebuah pesan kembali masuk.

Amir: Kamu dimana Sy? Plis balas.


Kak Abyan resek: My sist unyu unyu, balik kerumah gih. Ayam geprek nya udah datang, kalau nggak pulang aku abisin 😙😚

Asy mengerucutkan bibirnya. Bisa bisa nya Abyan mengancam seperti itu. Namun bisa menimbulkan sedikit ukiran melengkung dari bibir Asy. Asy hanya membaca pesan yang mereka kirim. Tak lama pesan kembali masuk.

Kak Abyan resek: hmm endess deh rasa ayam gepreknya. Bumbunya itu kerasa banget, level nya turunin sedikit yah biar nggak terlalu pedes, eh tapi aku jadi tau alasan kamu suka pedes, karena kamu orangnya pedes, aww 😱.

Asy hanya membaca pesan dari Abyan. Dasar nggak tau sikon.

Sekilas mengingat kejadian tadi berhasil membuat air matanya jatuh, Asy kecewa.
"Bisa-bisa nya mereka nyembunyiin hal sepenting ini."lirih Asy.

"Aku kan berhak tau, kecuali nggak bersangkutan sama aku. Selalu gini kalau ada masalah, ditutupin lama lama. Tapi apa gunanya?  Ketahuan juga kan? Tapi nggak papa deh, Allah Maha Baik udah buat Aisyah ngomong jujur." oceh Asy, tanpa sadar seorang pria berjalan dari arah belakang, ingin menghampiri dirinya.

"Ini semua hanya penguji untuk kamu Sy.." ucap seorang pria, dengan jaket jeans dan topi dikepalanya.

Sumpah!  Ini sih nggak nampak tuanya. Batin Asy terkejut, lalu menggelengkan kepalanya.

Pria yang ingin menghampiri Asy tadi menghentikan langkahnya saat ia melihat sudah ada orang yang menghampiri Asy lebih dulu.

"Huda..." lirih pria itu, ia memilih berbalik ketempat asalnya memantau Asy.

Sedangkan Asy yang terkejut dihampiri pria yang ia kagumi itu. Langsung menyeka air matanya, menatap pria itu sebentar lalu menunduk, pipinya memerah, Asy malu.

"Eh bapak." sapa Asy.

Huda menghela nafas pelan,
"Asy, kamu ini masih aja manggil saya 'bapak' emangnya kamu itu anak saya? Padahal saya aja mau jadiin kamu ibu dari anak saya." ucap Huda enteng.

Asy menoleh cepat, Ya Allah kalau bisa loncat mungkin dia lebih milih nyebur. Loh?

Asy kembali menunduk,
"Eh... Ma- maksudnya pak? Eh Huda." tanya Asy kikuk.

ASYSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang