1. Kim Seung jung's Side

16 1 0
                                    

But First kalian bisa vote di pojok kiri untuk bab ini. Karena ini baru pertama nulis cerita sampai  1.790+ kata yang bikin tanganku pegel dan pusing karena mikirin cerita ini jadi mohon dukungannya untuk fanfic-ku ya! Selamat membaca. ^-^  



"Kondisi pergelangan kakimu mengalami progress yang cukup baik dibandingkan dengan minggu kemarin. Tapi kami masih belum bisa memainkanmu pada pertandingan berikutnya," ucap dokter Kwang saat mengamati hasil analisa cedera yang dialami pemain Suwon FC lewat pemeriksaan X-Ray di ruangan medis sebuah gedung yang dijadikan sebagai asrama tim. Kim Seungjung, pemain tersebut, duduk santai di kursi kerja sambil mendengarkan dokter timnya itu.

"Iya, mungkin kau bisa meningkatan intensitas latihanmu, Seungjung-ssi," kata pria berkepala plontos dengan jenggot beruban di dagunya. Mendengar perkataan dari dokter Kwang membuat Seung jung merasa kecewa, lalu dia langsung menempelkan wajahnya ke atas meja kaca. Dia khawatir dengan rekan-rekannya bertanding tanpanya, namun dia percaya mereka harus memetik angka penuh walalupun timnya berjuang agar terhindar dari jurang degradasi dari hasil 3 kali imbang dan 4 kali berakhir dengan kekalahan. Paruh musim ini Seungjung bermain gemilang bersama tim Suwon FC, selalu mencetak gol setiap dia bermain penuh dan juga mencetak assist pada rekan-rekan setim. Dengan demikian tim yang dijuluki sebagai Blue Eagles itu menjadi klub yang tidak pernah tersentuh kekalahan dalam 8 pertandingan terakhir, itu semua hasil yang memuaskan tidak hanya bagi Seung jung sendiri, tetapi bagi semua pemain dan seluruh supporter setia tim kebanggaan kota Suwon tersebut. Namun cedera datang menghampirinya saat Suwon FC mulai mengalami penurunan performa tim kala menjamu pemuncak klasemen sementara Korean League, Jeonbuk Sunrise yang berakhir kalah 5-0 tanpa balas. Saat itu Seungjung dimainkan sejak menit pertama dan dia mencetak beberapa peluang lebih banyak dibanding dengan pemain lainnya namun tidak ada satu pun yang berbuah gol, lalu di babak kedua saat dia berlarian mencari rekannya untuk mengumpan bola, tiba-tiba kakinya dijegal dari belakang oleh pemain Jeonbuk Sunrise hingga jatuh tersungkur. Dia tidak bisa bangkit untuk berdiri maupun berjalan walalupun sudah diberi semprotan penahan rasa sakit yang diberikan oleh tim medis Suwon, Seungjung menyuruhnya untuk segera ditandu keluar dari lapangan dan akhirnya digantikan oleh pemain Suwon lainnya pada menit ke 79. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam ternyata Seungjung mengalami retak tulang metatarsal (pergelangan kaki) yang cukup parah sehingga dia harus absen selama 2 bulan dan itu berarti dia tidak bisa mengejar top scorer sementara kasta tertinggi liga di Korea Selatan, yaitu Lee Hyundae dari Seoul United dengan koleksi 12 gol dan pemain veteran Jeju Wanderers, Sung Kwangyoon dengan 10 gol, kemudian di tempat ketiga adalah Seung jung yang hanya mencetak 8 gol musim ini.

"Jika begini caranya aku tidak bisa menyusul Kwanyoon-sunbaenim dan bocah tak tahu diri itu. Dasar !" cerutu Seung jung.

"Sudahlah, kau tidak boleh memaksakan diri jika kau ingin menyusul mereka. Lagipula kau fokuslah dulu pada penyembuhan kakimu itu," kata dokter Kwang. Seung jung menutupi wajahnya dengan kedua tangannya kemudian dia mengadahkan kepalanya ke atas.

"Ah... Sungguh ! Aku akan diomelin ibuku lagi," gumamnya sembari mengacak-acak rambutnya dengan kasar. Ya, Seungjung menganggap bahwa Hyundae itu sebagai rival abadi sekaligus sahabatnya sejak mereka mengikuti seleksi tim nasional U-16 sampai sekarang, namun mereka malah kelihatan sangat dekat sekali walaupun Hyundae mulai bertingkah konyol padanya. Dia juga lebih menghormati para seniornya di tim nasional, termasuk Kwangyoon yang juga idolanya ketika dia masih duduk di bangku SMP. Walaupun dia yang paling populer di kalangan muda, terutama para wanita, tapi Seungjung merendah dan akan terus berusaha menjadi yang terbaik meskipun dia pernah masuk ke tim senior sebanyak 3 kali pada laga uji coba internasionalnya beberapa bulan yang lalu. Dokter Kwang berdiri kemudian mendekati Seungjung sambil menepuk bahu lebarnya.
"Tidak akan, Seungjung-ssi. Aku percaya kau pasti bisa menjalaninya. Hwaiting !" Semangat dokter itu membuatnya semakin termotivasi untuk menjalani serangkaian rehabilitasi yang akan menghabiskan tenaganya itu.

Like a Yellow RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang