32. Ever Enough

2.2K 194 53
                                    

Efek gemesh baca komentar kalian jadi saya kasih saja part ini pada kalian semua😊😊

****

Penjara. Selalu punya image buruk dikalangan masyarakat pada setiap manusia-manusia yang pernah merasakan dinginnya jeruji besi. Baik mereka yang masuk karena kesalahan yang besar atau terkena fitnah, dia akan tetap dicap jelek dan dipandang buruk oleh masyarakat.

Naomi tak terlalu memikirkan pandangan masyarakat saat media meliput wajahnya untuk pertama kali kakinya melangkah dipenjara. Karena menurutnya masyarakat hanya bisa mencela dan lama-kelamaan pun berita tentang dirinya akan surut sendiri tanpa perlu campur tangannya dan berganti dengan berita-berita baru.

"hari sabtu. Dapat makan daging kita" kata Frieska saat ketiganya sedang melaksanakan makan siang dikantin khusus tahanan.

"iya makan daging. Noh liat punya gue, body aja besar rasanya lengkuas. Bangsat emang ibu-ibu yang buat makanan" kesal Ikha saat memakan porsi miliknya.

"bersyukur gue dapat bagian kecil tapi real daging. Gak kek lo sombong dapat yang besar taunya lengkuas. Mampos !" ledek Frieska.

Naomi hanya tersenyum mendengar perdebatan teman satu kamar selnya. Rasanya hari-hari dipenjara tak terlalu buruk ketika memiliki teman yang selalu bercanda seperti mereka berdua, dan Naomi nyaman bersama Ikha dan Frieska.

Ikha melirik kearah sekitaran mereka. Banyak pasang mata yang selalu menatap kearah mereka, yang awalnya mencuri lirikan kini terang-terangan menatap mereka dengan tatapan sulit diartikan.

"kok mereka liatin kita sih ? Naksir kali yah sama gue?"

Plak. Sebuah pukulan mendarat sempurna dikepala Ikha.

"gak usah sok pede lo kucing !" cibir Frieska.

Ikha hanya misu-misu dan kembali melanjutkan makannya. Frieska pun menyadarinya tapi dia cenderung tak memperdulikan dan lebih memilih menyibukan diri sendiri.

"lo semua harus tau. Kemarin tuh ada salah satu anak baru dipenjara yang keluar malam-malam sama salah satu petinggi polisi disini !" suara percakapan yang sengaja dibesarkan menarik perhatian Frieska, Ikha dan terutama Naomi yang merasa bahwa dia yang sedang diperbincangkan.

"bener tuh ! Gue aja kebangun pas denger ada suara pintu besi kebuka gitu. Tengah malam lagi kebukanya"

"enak banget yah yang punya kenalan orang dalam disini. Bisa bebas dia !"

"bener ! Bisa aja nanti dia bebas bersyarat atau tetap ditahan tapi yah gitu, hukumannya pasti beda banget sama yang seharusnya dia terima !"

"apalagi kenalannya orang penting disini,pasti mudah banget dia keluar-masuk bebas ! Toh juga sipir disini kagak berani ngelawan atasannya sendiri !"

"iya !! Apalagi dia pacaran sama adik petinggi disini. Gue denger juga mereka berani ciuman gitu dihadapan keluarganya lagi. Bayangkan yah, didepan keluarga !"

"oh iya, pacarnya cewek yah ? Iihh sama-sama cewe, bingung gue kek udah habis aja gitu stok cowok keren di dunia ini"

Hahahahah

Naomi hanya diam mendengar apa yang dibicarakan ketiga gadis yang tidak dia kenal itu. Meskipun sebenarnya dia yang sedang menjadi bahan gosip tapi Naomi hanya masa bodo dengan apa yang mereka bicarakan. Sedangkan disebelahnya Frieska dan Ikha sudah menatap Naomi penuh tanya.

"lo semalam keluar ? Sama siapa ?" tanya Frieska.

Naomi hanya mengindikkan bahu acuh setelah makanan miliknya telah habis.

"nanti gue ceritain, tapi gak disini" kata Naomi.

Ikha dan Frieska mengganguk dan kembali melanjutkan makan mereka mengabaikan suara sumbang yang tiada lelahnya menggosipi teman satu sel mereka.

Veranda Dan NaomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang