"Hei, lihat! Si anak aneh membaca buku aneh lagi!"
Kedua teman dekatnya serta merta mengukuti arah yang telunjuk Jeonghan tuju. Kepada seorang pemuda berperawakan gembul dengan pipi tembam macam bakpao yang duduk di sudut kelas, di tangannya tampak buku hard cover berjudul 'Mitologi Yunani Dan Asal-usulnya'.
"Dasar anak aneh, masa kau lebih mencintai dongeng hayalan negri barat itu daripada sejarah negaramu sendiri? Kau itu tinggalnya di Korea, bukan di Yunani!" Ucap pemuda berkelahiran Amerika itu.
"Benar-benar tidak tahu nasionalisme, ya." Timpal Seungcheol.
Kwon Soonyoung, pemuda yang dicap aneh oleh hampir seisi sekolah karena kegemarannya memperdalam mitologi Yunani itu hanya diam di tempat seolah-olah tuli, mencoba mengembalikan fokusnya kepada buku dalam genggaman.
Selene adalah dewi bulan dalam mitologi Yunani. Ia merupakan saudara dari Helios sang dewa Matahari dan Eos sang dewi fajar, ia merupakan anak dari titan Hyperion dan Theia. Padanan Selene dalam mitologi Romawi adalah Luna.
Ia digambarkan sebagai seorang wanita yang mengenakan gaun keperakan, mengenakan mahkota bulan sabit dengan membawa obor dan mengendarai keretanya melintasi langit malam. Wajah Selene selalu terlihat pucat karena ia senantiasa berduka mengenang kekasihnya, Endymion--- (*)
BRAK!
"Yak. Bocah aneh! Kau dengar tidak?" Jeonghan menggebrak meja Soonyoung yang dipenuhi coretan makian. Anak aneh, gila mitologi, dan masih banyak jenisnya lagi.
Soonyoung mencoba menahan geramannya dan menutup buku setebal tiga ratus halamannya dengan amat perlahan. Iris kelamnya menatap tajam Jeonghan tepat di manik. "Apa tadi yang kau katakan? Bahkan saking tidak pentingnya membuatku tidak bisa menangkap barang satu kata pun."
Wajah Jeonghan memerah. Biasanya jika digoda seperti tadi, Soonyoung yang dulu pasti akan langsung naik pitam dan membalas setiap perkatannya, melemparkan berbagai buku tebal mitologi yang dibawanya, dan membuat kelas gaduh. Membuat keributan di jam istirahat memanglah tradisi mereka.
Tentu saja Jeonghan tidak menerima perlakuan Soonyoung barusan, ia merasa kalau Soonyoung jelas-jelas meremehkannya. Dengan nafas yang menderu, Jeonghan menekan setiap kata yang ia lontarkan.
"Apa yang kau cintai itu hanyalah mitos belaka, bukalah matamu dan lihatlah kenyataan! Kau tidak hidup di zaman batu lagi!"
Soonyoung menggertakan rahangnya hingga bergetar, sebisa mungkin menahan tawa yang hendak tersembur keluar tepat di depan wajah Jeonghan.
Tahu apa dia? Pikir Soonyoung.
Belum sempat Soonyoung mengutarakan benaknya, sebuah sentakan terasa di bahunya, menimbulkan sengatan perih dan ngilu disaat yang bersamaan di area punggung.
Setelah berhasil menghempaskan Soonyoung hingga punggungnya membentur sisi meja, Jeonghan membalik tubuhnya dan berjalan cepat menuju pintu kelas diikuti pengikut setianya, Jisoo dan Seungcheol.
"Kau terlalu banyak berhkayal!" Bentaknya sambil lalu.
BRAK!
"Apa kalian lihat-lihat?" Tantang Soonyoung selepas kepergian Jeonghan disertai pintu kelas yang dibanting.
Seketika kesepuluh murid yang tinggal di kelas itu langsung memalingkan wajah. Mencari objek yang lebih menarik daripada memandangi Soonyoung yang merintih di lantai dengan punggung membungkuk kesakitan. Sebagian menyumpah dalam hati mengapa tidak langsung angkat seribu langkah sebelum perseteruan dimulai.
Sejujurnya, Soonyoung pun tidak mengerti mengapa Jeonghan sungguh dendam kesumat dengannya hanya karena ia tergila-gila dengan mitologi Yunani. Yah, Soonyoung dulu memang pernah memasang poster klub Yunani hampir di sepenjuru sekolah sampai ke bilik-bilik kamar mandi, bahkan sampai ia dipanggil ke ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Selene || Soonhoon (BxB)
Fanfic[Completed] "Apa yang kau cintai itu hanyalah mitos belaka, bukalah matamu dan lihatlah kenyataan! Kau tidak hidup di zaman batu lagi!" "Dasar anak aneh, masa kau lebih mencintai dongeng hayalan negri barat itu daripada sejarah negaramu sendiri? Ka...