three

3K 380 34
                                    

;— minghao's

setelah perjalanan yang melelahkan nan membosankan, akhirnya aku sampai di tempat penginapan. Hongdae memang ramai, tetapi kita memilih untuk beristirahat sebentar.

"ini seriusan cuma mau di hotel doang? ga ada yang mau jalan-jalan gitu?" Salah satu temanku, Jackson, dan dia sudah menanyakan pertanyaan tersebut selama tiga kali. ia memang orang yang tidak bisa diam.

"mau sih, hunting foto di sekeliling sini. tapi, gue masih capek banget." ujarku lelah.

"hao, katanya lo mau ketemu dia. siapa tuh namanya?.. Jun?" tanya Renjun, anak kalem yang sedari tadi ga ngomong karena sibuk baca novel.

"ah.. iya. gue memang mau banget ketemu sama dia, tapi dia gak bisa ditelefon sama sekali."

"eishaa-kun, lo harus ngebuktiin kalo lo tuh masih ada (hidup), dan lo sebenarnya punya perasaan untuk dia." si cowok Jepang yang asyik bermain nintendo switch nya, yaitu Nakamoto Yuta.

"gue mau, yuta-kun, tapi apa daya-"

"hao, God will never disappoint you. there must be a way that God made for you, to walk out from all the sorrows that you have." Renjun tiba-tiba menjadi orang terbijak sedunia, tetapi bijaknya dalam bahasa Mandarin. Jadi Yuta enggak akan tahu.

"Tumben bijak." sahut Jackson yang masih meng-scroll handphone-nya.

"bijak boleh, tapi ngomongnya jangan cing-cong," maklum, Yuta adalah satu-satunya orang Jepang disini, jadi dia nggak akan paham sama apa yang dibicarakan.

"ya sudah deh.. kalau kalian memaksa. sebenernya kalian nggak perlu membantu sih, tapi aku mau terima kasih sama kalian."

"sans aja," kata Yuta dengan nada cool.

"yaudah, kuy, kita berangkat."

***

Malam itu dingin sekali. Hongdae ramai seperti biasa, apalagi karena ini saturday night atau biasa disebut malam Minggu, jadi akan sedikit lebih ramai daripada biasanya.

;— minghao's

banyak hal yang dapat kita lakukan di Hongdae. mulai dari hunting foto, menonton pertunjukan busking, berbelanja, menghabiskan waktu bersama teman ataupun pacar. tapi bedanya, aku tidak punya pacar.

lagipula, apa itu pacar? makanan?

teman-temanku juga menikmatinya. kita melakukan banyak hal di Hongdae, kecuali yang terakhir. He he.

dan baru saja 1 setengah jam berada disini, perutku bertikai minta diisi. sigh

"yorobun, ada yang mau makan malam?"

"ya, boleh aja," jawab yuta & renjun kalem. mereka memang menjawab dengan gampang, jadi tidak usah khawatir dengan mereka berdua.

"nah, gitu dong, dari tadi nggak bilang-bilang!"

Jackson langsung nge-gas layaknya motor cabe-cabean yang remnya blong. memang shy-shy in aja ini orang, batinku.

"ya, tapi lo yang traktir ya, Jack. gue 'kan udah traktir kalian tadi siang."

"siap daaah, Mister Wang mah oke-oke aja." kata Jackson pede. Dia langsung membawa kami ke tempat makan yang menurutku lumayan memuaskan.

-

akhirnya, kenyang juga.

Aku masih melihat-lihat foto yang tadi kuabadikan dalam kameraku. Yuta, tidak pernah stop dengan nintendo nya, renjun hanya melamun karena mengantuk.

setelah jackson selesai membayar, ia mengajak kami keluar lagi. kami pun keluar dari restoran tersebut dengan puas.

"se-enggaknya udah ga seramai tadi, ya"

"iya"

kita hanya berbicara random, membicarakan kemana kita akan pergi besok.

***

;— junhui's

Hongdae memang tempat favoritku sejak dulu. aku masih ingat sekali ketika masih SMA, aku sering pergi ke tempat ini bersama Minghao.

people come and go, but memory stays forever, begitulah kira-kira.

Saat ini aku sedang bersama Jeonghan, karena katanya ia ingin menemaniku sesekali. kita pun berjalan menyusuri keramaian Hongdae street di malam Minggu. Jeonghan memang hyung yang baik, bahkan ia membelikan kopi dari kedai favoritku. Karena aku tidak ingin Jeonghan-hyung merasa tidak nyaman, aku pun harus rela menemaninya berkeliling.

Aku menonton busking dengan seru, begitu juga dengan Jeonghan-hyung.

;— minghao's

Ditengah keramaian yang ada, aku tiba-tiba terpikir, kira-kira apa yang dilakukan oleh Jun-gege saat ini. Entah mungkin menghabiskan waktunya, apapun itu.

duh, aku ingin sekali menemuinya.

***

akhirnya, rombongan minghao dkk. pun memutuskan untuk kembali ke tempat mereka menginap.

"aaah~ enak banget ya ternyata di Korea~" Yuta, yang kebetulan baru pertama kali datang ke Korea, merasa senang.

"hehe, iya. jadi inget masa-masa dulu."

"bisa aja lo."

Dan sesungguhnya, Jun dan Jeonghan tidak berjarak jauh dari mereka. Jun & Jeonghan berjalan mengarah mereka, begitu juga Minghao dengan kawan-kawannya

dan mereka pun berpapasan satu dengan yang  lain. keduanya tidak menyadari karena ditutupi masker.

"?!"

***

tbc

imaginary | junhao ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang