Icha yang sedang bingung karena belum mendapatkan kelompok hanya bisa berdiri di tengah lapangan sambil memasang wajah bingungnya.
"WOI DEK NGAPAIN LO DI TENGAH LAPANGAN?" Teriak salah satu kaka kelas yang Icha yakini adalah salah satu kaka pembimbing MOS.
"gue?" tanya Icha sambil menunjuk dirinya sendiri. "Bukan, miper noh belakang lo." ucap kaka kelas tersebut sambil memutar bola matanya .
"Hah?" Icha yg kelewat polos pun menoleh ke belakangnya untuk mencari miper yang dimaksudkan kaka kelas tersebut, namun tak ada siapapun di belakangnya.
"Heh bocah! Ya lo lah siapa lagi? Udah dapet kelompok belum?" tanya kaka kelas tadi.
"Eh belum kak" "Yaudah lo masuk kelompok 10 aja, cari aja yang nama pembimbing kelompoknya kak Davi " "Oh ok kak, makasih kak...." ucap Icha sambil tersenyum. "Gue Ivan " jawab Ivan seolah mengerti apa yang dimasud icha. "Oh ok makasih kak ivan"
****** "Huh.. Gila gue udah keliling-keliling cari kelompok 10 tapi ngga ketemu-ketemu" gerutu icha pada dirinya sendiri.
Lalu sorot matanya menangkap papan bertuliskan angka 10 di dekat pohon yang cukup rindang, di dekatnya terdapat sekumpulan orang yang sedang berdiskusi "Akhirnya... " ucap Icha seraya menghampiri kelompok tersebut.
** "Permisi kak, saya tadi di suruh kak ivan masuk kelompok 10,ini kelompok 10 kan?? " tanya icha pada laki-laki yang berdiri membelakanginya.
"Hm" Jawab laki-laki tersebut "Hm gimana ya kak, ini maksudnya saya boleh ngga ikut di kelompok 10?" "Hm" "Hm? " Tanya Icha bingung "Duduk"
"Di tanyain juga ham hem ham hem doang jawabnya " Gerutu icha sambil menuruti kata laki-laki tersebut untuk duduk di barisan kelompoknya.
"Perkenalkan nama saya Davinendra Mahardika, panggil aja kak Davi, saya pembimbing kalian selama MOS berlangsung"
"Ohh jd itu yang namnya kak Davi?!, dingin banget kek kulkas" gumam icha yang ada di barisan paling belakang.
******
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ivan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
