***
"Kalian makan di sini aja Kak?" ajak Kaira"Yah, tunggu kakang Arka, neng Kaira, " ucap Arka senang seraya berlari.
"Nggak, gue makan disana saja!" ucap David dingin melewati meja Kaira dan Dhita.
"Kenapa kita nggak ke sana? biasanya juga makan bareng," tanya Rangga masih mengikuti David ke meja kantin yang ada di pojokkan.
"Eh, gue ikut mereka ya Ra, Dit? sorry hehe," jawab Arka seraya menyusul Sahabatnya.
Kaira menghirup napas dalam menyemangati dirinya sendiri walau matanya masih terlihat berkaca-kaca menahan air mata yang hampir menetes. "Kaira kuat! hanya dibegitukan saja tak ada apa-apanya! Kaira gadis kuat, semangat,"
"Ra, lo nggak apa-apa kan?" tanya Dhita khawatir.
"Nggak apa-apa kok," suara Kaira yang lirih terdengar sampai ke telinga David.
"Sebenarnya apa gue udah kelewatan ya," batin David bertanya.
David sengaja menjatuhkan sendoknya, lalu perlahan di ambilnya kembali sendok yang dia jatuhkan tadi dengan membungkukkan tubuhnya disamping meja. Namun dengan cepat dia mengalihkan matanya menatap mata gadis yang dia sayangi, di lihatnya mata gadis itu yang berkaca-kaca.
"Apa dia sedih? tapi kan gue masih marah sama dia," batin David lagi berbicara.
"Woi, ngelamun aja! ngeliat apaan?" teriak Arka mengagetkan David.
"Shitt! kampret lo !" kaget David sambil duduk kembali.
"Hahaha," tawa Rangga dan Arka kompak.
~~~~
"Ra, coba lo lihat ke sana deh? ada cowok lagi makan bakso pakai tangan!" ucap Dhita sambil menunjuk ke arah belakang.
"Emang siapa?" ucap Kaira penasaran sambil melihat ke arah belakang.
"Hahaha," seketika tawa Dhita pecah, saat Kaira membalikkan badannya ke arah Dhita lagi. Terlihat Dhita yang sudah berhasil menusukkan bakso Kaira ke garpunya. Dan langsung melahap bakso tersebut.
"Nadhita," jawab Kaira geram sambil menatap Dhita tajam.
David pun tersenyum ketika melihat Kaira yang sudah melupakan kesedihannya tadi akibat dijaili temannya, akhirnya David pun langsung memakan makanannya yang sudah hampir dingin karena dari tadi dibiarkan terbuka tanpa disentuh sedikitpun.
***
Bel pulang pun berbunyi seketika siswa siswi berlarian keluar dari kelas masing-masing begitupula dengan Kaira"Akhirnya pelajaran hari ini berakhir! Ternyata dimusuhi dia itu nggak enak, kenapa sih? Aku salah apa, ya sudah lebih baik aku nyari Kak David aja biar sekalian tanya ada masalah apa sekaligus bisa pulang bareng seperti biasanya," ucap Kaira dalam hati senang sambil tersenyum dan membayangkan bisa pulang bareng David lagi.
Diparkiran sekolah lumayan banyak anak-anak yang membawa kendaraan. Kaira mencari dimanakah sosok pria yang sejak tadi pagi menjadi pokok permasalahan yang membuat otaknya sakit memikirkannya.
"Kak David, Kak David, Kak David," teriak Kaira sambil melambaikan tangannya kearah David, tapi hanya diacuhkannya saja.
Padahal David sangat mengenal suara orang yang sedari tadi memanggilnya.
Karena masih diacuhkan, Kaira pun berniat menghampiri David, baru satu langkah kakinya berjalan.Kaira melihat sosok gadis yang tidak asing lagi dimatanya, gadis centil Kakak seniornya yang dari dulu mengejar-ngejar David sudah terlebih dahulu menghampiri David.
***
"Dav, gue bareng lo yah? please," mohon Clara sambil memasang muka melas"Nggak, arah rumah kita beda," jawab David dingin
KAMU SEDANG MEMBACA
Terukir Cinta Ara [On Going]
Fiksi RemajaKaira Agatha Pradipto adalah gadis yang terkenal akan kecantikan dan keramahannya. Kaira memiliki satu teman laki-laki yang terkenal dengan sifat dinginnya dia adalah David Alfiandra, Kakak kelasnya yang berperawakan tampan tapi cueknya minta ampun...