Mr.Kim memijat pelipisnya. Tiba-tiba kepalanya sakit mendengar penuturan Jaejoong. Ia memandang putranya yg kini tengah menunduk.
"Kau bilang tadi, kau menyukai ayah dari gadis yg kau incar?"
Jaejoong mengangguk pelan. Ia memainkan jarinya takut.
Mr.Kim menghela nafas panjang. Dosa apa ia mempunyai calon menantu duda. Ia melirik Mrs.Kim yg duduk di sampingnya."Kenapa kau tersenyum terus sedari tadi? Inilah akibat komik-komikmu. Kau yg mengidam membaca komik seperti itu saat masih mengandung Jaejoong."
"Memangnya kenapa? Biarkan saja ia berpacaran dengan pria. Jaejoong kan bisa dibuahi." Mrs.Kim terkikik membayangkan isi komik yaoi yg dibacanya kemarin.
Mr.Kim sebenarnya tidak masalah jika Jaejoong akhirnya menikah dengan seorang pria. Tapi kenapa harus seorang duda? Putrinya bahkan seumuran dengan Jaejoong.
Jaejoong mendongak, tersenyum cerah kepada Ummanya. Umma sudah memberikan lampu hijau. Kini tinggal merayu Appa sedikit, jika tidak berhasil. Ia akan mengeluarkan jurus kedua.
"Katakan siapa nama pria itu?"
"Jung Yunho."
Seketika Mr.Kim dan Mrs.Kim melotot kaget mendengar nama yg diucapkan Jaejoong.
"JUNG YUNHO???"
"Kau menyukai Jung Yunho?"
Jaejoong mengangguk pelan menjawab pertanyaan Appanya. Mr.Kim menepuk keningnya, ia memijit kepalanya pusing.
Bagaimana bisa Jaejoong menyukai pria yg seperti Jung Yunho? Yunho itu sudah memiliki putri, itu berarti ia sudah menikah dengan wanita dan sudah pasti ia normal.
"Apa kau tidak berfikir Yunho itu normal Jae?"
Jaejoong mengangguk lagi.
"Aku sudah memikirkan itu Appa. Tapi aku terlanjur menyukainya." Jaejoong mulai menangis sedih, tahap kedua agar sang Appa tidak marah padanya dan menyalakan lampu hijau untuknya."Yeobo, bukankah kau mengajukan kerjasama dengan Yunho itu? Jika ia menerima kerjasama mu, kau bisa mengorek informasi lebih dalam tentang asmara Yunho."
Mr.Kim malah mendelik pada istrinya.
"Apa kau kira sangat mudah untuk bekerjasama dengannya? Aku baru mengiriminya beberapa hari yg lalu. Sangat kecil kemungkinan ia akan menerima kerjasama dengan perusahaan kecil seperti kita."Jaejoong menghembuskan nafas pasrah. Ia menunduk sambil terus berakting menangis. Mr.Kim menjadi tidak tega, ia menghembuskan nafas panjang. Melirik istrinya yg sekarang juga berwajah sedih.
"Appa akan membantumu jika ia menerima kerjasama dengan perusahaan kita." Ucapnya kemudian.
Jaejoong langsung mendongak. Wajahnya langsung cerah dengan tersenyum lebar walau airmata palsu masih mengalir di pipinya. Ia menatap Ummanya yg juga tampak sangat bahagia.
"Yyeeeeaaaayyy..."
Mereka akhirnya ber'tos ria dan goyang gangnam style. Mr.Kim hanya memutar bolamatanya melihat kelakuan ibu dan anak itu.
***
Yunho tersenyum lebar membaca isi map yg disodorkan sekertarisnya. Nama yg tertera di map itu tentu saja sangat ia tau.
"Hahhh.. calon mertua ingin bekerja sama? Apapun akan kulakukan untuk calon mertua." Ucapnya.
Yunho saat ini masih bingung mencari alasan agar bisa terus berdekatan dengan Jaejoong. Apa lagi alasan yg harus ia pakai agar Jaejoong menemuinya? Ia tidak mempunyai ide lagi untuk bermodus'ria agar Jaejoong jatuh ke pelukannya.
Yunho memutar otak cepat mencari ide lain. Ia menjentikkan jari ketika mendapatkan ide.
'Aku akan meminta bantuan Jiyool.'Maka setelah pulang bekerja Yunho langsung mendekati putrinya yg sedang asik menonton. Ia menyodorkan makanan kesukaan Jiyool sambil tersenyum manis pada putrinya.
"Apa yg Appa inginkan?"
Jiyool yg mengerti ada sinyal "ingin sesuatu" dari Appanya langsung bertanya to the point. Ia sudah sangat hafal dengan sogokan ini. Yunho tertawa pelan lalu duduk di samping Jiyool setelah gadis itu menerima bungkusan yg disodorkannya.
"Appa ingin meminta tolong padamu."
"Katakanlah."
Yunho merasa sedikit malu pada putrinya. Tapi ini demi bertemu Jaejoong.
"Bisakah kau mencari alasan agar Jaejoong kemari lagi?"
Jiyool memutar bolamatanya melihat senyum lebar Yunho."Itu masalah gampang. Tapi ada syaratnya."
"Apa syaratnya sayang?"
Jiyool menyeringai kecil.
"Belikan aku sepatu limited edition keluaran terbaru. Appa tau kan?" Jiyool menaik turunkan alisnya.Yunho mengumpat dalam hati memiliki putri berjiwa sedikit evil. Seharusnya ia tau putrinya tidak akan mau rugi sedikitpun.
"Baiklah." Ucapnya pasrah.
"Yeayy!! Appa yg terbaik." Jiyool memberikan tanda jempol pada Yunho.
"Appa besok libur saja sehari ok? Aku sudah mempunyai ide brilliant."Yunho mengangguk dan Jiyool tersenyum lebar membayangkan idenya.
***
"PACAR"
Jaejoong menoleh mendengar suara familiar itu. Terlihat Jiyool melambaikan tangan dengan senyum lebar dan berjalan mendekat. Seketika Jaejoong merasa bersalah pada gadis itu. Ia telah menyukai Appa dari Jiyool disaat Jiyool mulai menyukainya. Ia ingin menjelaskan itu, tapi ia tidak tau bagaimana menjelaskannya.
"Kenapa kau tidak kerumah kemarin?" Tanya Jiyool. Mereka saat ini sedang duduk di bangku taman yg ada di kampus.
"Sudah tidak ada test lagi." Jaejoong berusaha menyembunyikan kesedihannya.
"Hei, tadi pagi Appa bilang jika ia akan memberitahumu keputusannya."
"Benarkah?" Jaejoong berpura-pura antusias mendengar itu.
"Hmmm..." Jiyool mengangguk.
"Sepulang kuliah nanti bisakah kau ke rumahku?""Baiklah. Aku akan kesana." Ada secercah kebahagiaan di hati Jaejoong karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan Yunho.
***
Jaejoong merasa gugup. Baru kali ini ia datang ke rumah keluarga Jung tanpa ada Yunho teras depan. Ia menarik nafas panjang, berusaha mengurangi kegugupannya.
Ia menekan bel, tak lama pintu terbuka. Jiyool tersenyum lebar menyambut kedatangan Jaejoong.
"Silahkan masuk Pacar."
Jaejoong mengangguk, ia masuk lalu mengikuti Jiyool dari belakang.
"Ah. Iya, Appa ada di belakang. Kita langsung kesana saja ya? Tapi bisakah kau membantuku membawa ini?"
"Tentu saja." Jaejoong mengambil alih alat-alat perkebunan dari tangan Jiyool.
"Kau berjalanlah di depanku." Jaejoong mengernyit heran. Tapi ia tidak membantah, ia hanya ingin melihat wajah Yunho.
Mereka berjalan menuju belakang rumah keluarga Jung. Saat melewati kolam renang, Jiyool menyeringai lebar. Ia berlari kencang di samping kanan Jaejoong dan sengaja menabrak tubuh bagian kanan Jaejoong. Akibatnya Jaejoong yg tidak siap pun oleng.
Byyuuuurrrrr...
Ia sukses jatuh ke kolam renang.
Jiyool berteriak kencang.
"APPAAAAA.... APPAAAAA.. JAEJOONG JATUH KE KOLAM RENANG." Yunho yg sedang duduk sambil menunggu Jaejoong tersentak kaget. Ia sangat tau Jaejoong tidak bisa berenang. Yunho langsung berlari ke arah kolam.
Sedangkan Jiyool menyeringai lebar.
Di otak Jiyool sudah tersusun bayangan-bayangan yg akan terjadi selanjutnya.'Appa basah, Jaejoong basah, buka baju lalu.." ia tertawa senang membayangkan apa yg akan terjadi selanjutnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pendek lagi?
Mian ne?
Tapi chap depan jj bakal 'basah' beneran loh.
Kalian ngertilah maksud saya.😆😆
#kedip2syantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menantu atau Istri? (Yunjae)
FanfictionYunho duda keren yg memiliki seorang putri menyukai pria muda bernama Jaejoong. Bagaimana jika Jaejoong malah menyukai putri Yunho? "Aku ingin meminta izin untuk menjadikan Jiyool kekasihku Ahjussi." "Kau akan segera jatuh ke pelukanku." NB: BERISI...