8. Rise Up

758 81 23
                                    

⚠ Akan ada sedikit adegan 17+ :v
Siapa tau paginya melek 😆

-Apology-

Lagi-lagi hujan turun sangatlah deras.
Dan Tzuyu masih terjebak di dalam kamar Mingyu.

Setelah jam mengajarnya selesai, Mingyu memintanya untuk menunggunya mandi agar ia dapat mengantar Tzuyu pulang. Tetapi sepertinya ia akan terjebak disana dalam beberapa waktu.

Bahkan ibu dan ayah Mingyu nampak tak terlihat batang hidungnya.

CEKLEK!

Suara terbukanya pintu kamar mandi membuyarkan lamunan Tzuyu. Ia menoleh menatap Mingyu yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Oh? Hujan ya?" tanya Mingyu sembari mengintip keluar jendela.

Tzuyu hanya mengangguk.

"Sepertinya kau harus menunggu sebentar lagi, karna tidak mungkin aku mengantarmu dalam keadaan begini" jelas Mingyu.

"Aku tahu.."

"Dan sepertinya ayah atau ibuku belum pulang, jadi sepertinya kau benar-benar harus menunggu sampai hujan reda"

Lagi-lagi Tzuyu hanya mengangguk.

"Ada apa? Kau takut ibumu marah?"

"Tidak.. Aku sudah minta izin lewat sms, kalau aku pulang terlambat"

"Lalu kenapa kau cemberut begitu?" tanya Mingyu.

'Bisa gila aku bersamamu terus-menerus' batin Tzuyu.

"Tzuyu?" Mingyu mengibaskan tangannya di depan wajah Tzuyu.

"Tidak, aku hanya eum.. Kedinginan" elak Tzuyu.

Mingyu tersenyum, menampilkan gigi taringnya yang manis.

"Ku kira apa.. Tunggu dulu, aku buatkan susu hangat" ujar Mingyu.

"Mingyu.." Tzuyu menarik kecil kaos Mingyu.

"Apa?"

"Aku ikut denganmu"

Mingyu tertawa kecil, kemudian berucap.
"Baiklah, ayo.."

SKIP!

Keduanya pun duduk di pantry sembari mengobrol dan minum susu.

"Kenapa susu?" tanya Tzuyu.

"Aku tahu kau tidak suka kopi ataupun coklat, jadi aku hanya punya susu yang tersisa" jelas Mingyu.

Tzuyu terdiam, bahkan Mingyu tahu seleranya. Sial.

"Kau bisa memberiku soju" Tzuyu menopang wajahnya diatas meja.

"Soju? Kau?" Mingyu terkejut mendengar pernyataan Tzuyu.

"Kenapa? Umurku sudah ilegal untuk minum itu" ujar Tzuyu seolah tak terima Mingyu menatapnya seolah mengejek.

"Aku tahu umurku dan kau sama, hanya saja untuk orang sepandai dirimu kau pasti tidak kuat minum itu"

"Yya! Kau meragukanku?"

Mingyu tertawa melihat ekspresi marah Tzuyu. Dan gadis itu semakin kesal karena Mingyu terus mengejeknya.

"Bagaimana kalau kita buat sebuah permainan?" tantang Mingyu.

"Permainan? Permainan apa?"

"Kita main batu, gunting, kertas. Dan yang kalah harus minum satu tenggak. Bagaimana?"

"Baiklah. Itu sangat mudah!"

Mingyu tersenyum, ia tahu kalau Tzuyu sangat suka ditanyang seperti ini.

APOLOGY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang