9

23 6 9
                                    

--Si Pelari--

Tanpa kusadari
Waktu berlalu begitu saja
Entah berapa lama ku tinggalkannya
Meninggalkan si pelari
Sahabatku di kala senggang

Jika ada waktu,
Kami bertemu
Berbekal data selular
Jika tak ada, Wifi pun jadi
Tak masalah merogoh kocek
Yang penting kami bertemu

Si pelari ini punya saingan
Kalau dirinya warna kelabu
Lawannya warna delima
Rasa senang membuncah dalam dada
Kala melihat mereka berlomba

Mungkin tak hanya aku
Yang selalu mendukung
Si pelari yang kelabu
Layar tempatnya berlomba sering ditutup jari,
Melihat apakah ia mulai maju atau tidak

Jika koneksi lancar,
Ia dipastikan menang mudah
Jika koneksi tak ada,
Jangan harap ia menang
Bersua saja tak dapat

Melihatnya berjuang sendiri
Membuat diri ingin menyemangati
Senanglah hati jika ia maju
Terasa seperti ia mendengar dukunganku
Ketika ia menang,
Bahagia tak dapat ditampung

Rasanya diri ini merindu
Rindu untuk bertemu
Dengannya yang selalu punya arah
Dengannya yang selalu berjuang
Dengannya yang selalu jadi pelipur lara
Dengannya yang selalu mengisi waktu luang

Sungguh,
Jika aku punya penghubung,
Aku ingin berjumpa dengannya
Sungguh,
Jika aku punya banyak waktu
Aku ingin selalu mendukungnya

Namun apa daya kuasaku?
Mungkin aku hanya bisa
Berharap pada bintang jatuh
Berharap agar bisa bertemu
Dan juga menyemangatinya

Teruslah berlari,
Wahai si pelari.


****
Pojok Rayn :
Ada yg ngeh siapa pelari yg ku maksud? :v
(Yg seneng yutuban harusnya ngeh :))
Yaudah "Pojok Rayn"nya segitu aja deh
Jangan lupa vote dan comment ya~

(Published : 20-04-2018)
(Edited : 21-07-2019)

The Upside Down World : Poets Antology (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang