Tuhan...
Izinkan kami mengeluh
Atas duka yang melanda negri kami
Derita tanah air yang tak kunjung usaiNegri indah telah hancur
Aceh...
Telah kau tenggelamkan dengan kebencian-Mu
Lombok...
Kau gentarkan dengan kemarahan-Mu
Palu, sigi, donggala
Hancur, hanyut, tenggelam tak tersisa oleh murka-MuInnalillahi Wa Innailaihi Raji'um...
Semuanya telah kau ambil
Semuanya telah hilang
Astagfirullahal'adzim...
Semuanya telah hancurTangisan...
Jeritan...
Jeritan...
Terdengar dimana-mana
Meratapi jutaan mayat yang terbujur kaku
Alam ini telah menjadi saksi
Akan kerendahan mahluk atas pencipta-NyaTuhan...
Saudara kami telah meninggal
Saudara kami kehilangan
Saudara kami menangis
Saudara kami terlukaKami berduka tanpa terluka
Kami terluka tanpa dilukai
Karena,
Dukamu Adalah duka kamiYa Alllah...
Apa dosa saudara kami
Dan apa dosa kami
Sehingga murka-Mu
Tak kunjung redahYa Allah...
Jika dosa kami terlalu banyak
Izinkan,
Kepala ini menunduk
Mata ini menangis
Tangan ini menengadah
Memohon kepada-Mu
Usai sudah duka dan cobaan ini
Dan rahmatilah negri kami
Dibawah lindunganMuNurdianti
22 Oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Syair Dalam Balutan Inspirasi
PoetryPuisi bukan sekedar ungkapan dari seorang penulis melainkan perasaan suka duka dari seorang penulis. Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Puisi adalah sebuah ungkapan yang muncul daripada luka yang berdarah atau bibir yang tersenyum. *** Jangan...