Saudaraku...
Jangan kau sangka bencana yang menyerang itu
Adalah keputusan tuhan yang kejam
Hingga kau salahkan Tuhan
Saat bergelimang nyawa melayang membubung awan
Semua ini karena
Dosa kita yang tak terbendung membuat murkanya kian membesarYang Membuat
Derita...
Tangisan...
Luka...
Bertebaran disepanjang nusantara
Bergema menampakkan kemurkaan Sang Illahi.Negri indah telah hancur
Aceh telah kau tenggelamkan dengan kebencian-Mu
Lombok kau gentarkan dengan kemarahan-Mu
Lampung telah tersapu oleh amarah-Mu
Palu, sigi, Donggala
Hancur,hanyut,tenggelam tak tersisa oleh murka-muDerita yang tak kunjung usai
Tangisan yang selalu terngiang
Luka yang selalu menghantui
Setiap jiwa-jiwa malang saudara kami
Jiwa yang tak tenang
Karena ketakutan yang senantiasa mencekamInnalillahiWainnailaiyhirajium
Ratusan bahkan ribuan nyawa telah kembali ke sisi-Nya
Darah dan air mata terus mengalir tak henti
Dari saudara kamiNegri Kami...
Sejengkal demi sejengkal
Sehasta demi sehasta
Gemuruh bencana menghapus tawa dan canda ibu pertiwi
Menggantikannya dengan tangisan dan kesedihanSetiap sudut ibu pertiwi telah tersentuh murka-Mu
Laut marah meluapkan cairanya
Gunung gelisah menghamburkan baranya
Bumi bergemuruh menggoyangkan isinya
Negriku menangis meratapi puluhan ribu mayat yang terbujur kakuAir mata ini belum kering
Hati ini masih bergetar
Tangisan dan jeritan masih selalu terdengar dari saudara-saudara kamiTak henti-henti duka menggores ibu pertiwi
Nurdianti
04 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Syair Dalam Balutan Inspirasi
PoetryPuisi bukan sekedar ungkapan dari seorang penulis melainkan perasaan suka duka dari seorang penulis. Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Puisi adalah sebuah ungkapan yang muncul daripada luka yang berdarah atau bibir yang tersenyum. *** Jangan...