Part 7

70 4 0
                                    

           

Hari ini hari yang kami tunggu-tunggu akhirnya Aku, Caca, Ega, Alit, Gilang, Ridho, dan Riza berangkat menuju kota Berastagi di pagi hari kami berangkat puku 07.00, perjalanan kami menggunakan 1 mobil saja, karna ingin bersama-sama agar perjalan tidak terlalu membosankan. Gilang yang menjadi supir diperjalanan kami, aku duduk di samping Gilang, di perjalanan menuju tempat yang ingin kami kunjungi hampir 2 jam, tapi karna ada Riza yang mempunyai selera humor yang tinggi kami tidak merasakan jauhnya perjalanan yg kami tempuh.

            Kalau kalian menuju ke Berastagi harus mampir ketempat yang namanya "Penatapan" disana memang tempat istirahat yang bagus dan nyaman karna disana kita akan disajikan pemandangan yang indah, apalagi kalau dimalam hari kita bisa melihat lampu lampu mobil yang berlalu lalang di bawah sana, kalau pada siang hari akan banyak monyet yang akan datang ketempat kita makan karna di ujung tempat makan tersebut hutan yang dihuni monyet-monyet itu dan bisa saja memberi makan bahkan berfoto dengan monyet jika beruntung.

Di tengah perjalanan kami pun beristirahat di Penatapan, disana kami memesan susu coklat hangat dan jagung bakar atau rebus,

"Lang ada monyet tuh temenmu kan haha." Goda Riza ke Gilang,

"Dasar temenku kan situ, berarti situ monyet dong yaa." Ucap Gilang ketus,

"Lah iya juga tapi aku manusia kok Lang haha." Balas Riza,

"Udah udah kalian selalu aja ribut ga ingat tempat banget, kamu juga si Za gangguin Gilang mulu." Ucapku,

"Iya-iya Ve, lagian dianya juga di gangguin lucu sih, langsung gak mau ngomong haha." Ucap Riza sambil menunjuk Gilang,

"Udah ya, mending kalian makan deh jagungnya ntar gak enak kalau udah lama." Ucapku sambil memberikan jagung kepada mereka,

"Oh iya Ve, kan kita mau nginapnya di hotel kan ya di hotel yang deket tempat bermain itu kan?" Tanya Alit padaku,

"Iya Lit, kamu kalau gak salah Ve pernah kesana deh sama Mama Papa kamu." Jawabku,

"Iya aku ingat, Oh iya Ve gimana kamu kemarin kamu bilang kamu gak enak badan?" Tanya Alit,

"Udah mendingan kok Lit, gak terlalu parah kayak tadi malam ini udah mendingan banget, karna sama kalian kali ya." Jawabku,

"Lit Ve boleh pinjem kunci mobil ga, bentar aja" Ucapku,

"Kamu mau apa Ve?." Tanya Alit,

"Mau ambil powerbank Lit, bentar aja gak lama." Jelasku,

"Yaudah Alit ikut kamu ya, Alit takut ntar Ve digangguin sama cowok-cowok disini." Ucapnya

"Oke deh, yuk Lit." Ajakku

Aku dan Alit langsung menuju mobilnya, aku bergegas mengambil powerbankku di dalam tas ransel milikku, dan saat aku ingin keluar dari mobil tiba-tiba aku merasa sangat pusing tanpa waktu yang lama aku langsung pingsan seketika. Berselang 15 menit aku sadar, kepalaku sudah di pangkuan  Alit, dengan wajah yang cemas Alit menanyakan kabarku apa sudah mendingan atau masih pusing atau sebagainya,

"Ve, kamu udah enakan atau masih pusing?" Tanya Alit padaku,

"Iya." Jawabku pelan,

"Yaudah Ve kita langsung pergi ke hotel ya  biar kamu bisa istirahatnya enakan." Jelas Gilang,

Kami pun langsung bergegas menuju ke hotel, sesampainya disana Ridho yang check in kamar kami, kami memesan 3 kamar. Aku langsung di bopong oleh Alit dan Gilang kekamar tidurku, setelah 2 sampai 3 jam aku istirahat badanku sudah sangat enak, yang sebenarnya aku hanya kurang istirahat karna sempat tadi malam aku kurang tidur. Setelah aku keluar dari kamarku, aku langsung menuju kamar Ridho dan Gilang. Mereka semua sedang asik bermain PS dan cocok banget dengan Ega walaupun dia cewek tapi dia menyukai hal-hal yang disukai oleh cowok, Ega sangat mahir dalam bermain PS, sampai-sampai Riza kesal karna jarang sekali dia menang melawan Ega.

           

"Loh Ve, kamu udah enakan?" Tanya Ridho,

"Udah enakan kok dho, udah sehat banget malah, ini kita gamau ke kota nih? Liat apa gitu naik delman atau apa lah?" tanyaku,

"kamu yakin kamu udah enakan Ve?" Tanya Ridho

"Udah dho, Ve udah enakan kok." Jawabku,

"Kita gak mau pergi nih? Bosen kali di hotel terus." Ajakku  ,

"Yaudah semunya pada ganti baju ya aku tunggu di mobil" ucap Alit,

"Siap." Ucap kami.

DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang