10. HIHHHH

300 57 2
                                    


Kalau nayeon pikir-pikir sejak kecil ia sangat dekat dengan Jinyoung, maka dari itu ia menyukai Jinyoung. Lalu kemudian, semenjak mereka beranjak dewasa dan semenjak Nayeon pulang dari Jepang karena ia disana untuk meneruskan sekolah menegah pertamanya, Jinyoung semakin cuek dan menjadi manusia sinis dan galak menurut nayeon. Bahkan, dulu waktu Nayeon pulang dari jepang, Jinyoung juga ikut menjemputnya tapi Nayeon malah takut untuk menyapa Jinyoung. Soalnya Jinyoung wajahnya semakin galak.

Nayeon hanya mendelik sebal waktu itu. Tidak ingatkah Jinyoung saat mengantarkan Nayeon ke bandara, siapa yang tidak tega melepas Nayeon ke Jepang? Iya, Jinyoung sendiri. nayeon hanya tertawa melihat perubahan Jinyoung sekarang.

Makanya dulu setiap ia mendengar nama Jinyoung yang dipikirkan bukan lagi yang di ingat adalah 'kakaknya nayeon' melainkan 'ketua osis galak' soalnya Nayeon sudah sering kali ditegur tentang lipstick lah, rok yang kependekan lah. Nayeon sungguh lelah di tegur Jinyoung tapi satu sisi Nayeon menyukainya, artinya Jinyoung masih memperhatikannya.

Tapi, jinyoung kan ketua osis? Jadi ia pasti memperhatikan semua murid di sekolah ini bukan dia saja. lalu setelah berpikir begitu, nayeon jadi pundung sendiri.

"nay, kak jinyoung akhir-akhir ini gemesin banget dah!" kata Jisoo tersenyum lebar.

Satu lagi masalah, Jisoo menyukai orang yang sama dengannya. Sejak Nayeon pindah ke Jepang, Nayeon memperkenalkan Jisoo kepada Jinyoung untuk menggantikan dia selama ia di Jepang. Awalnya Jinyoung tidak setuju, lalu akhirnya Jinyoung semakin dekat dengan Jisoo dan menimbulkan perasaan yang lain buat Jinyoung.

Haruskah Nayeon mengalah? Ia takut persahabatannya dengan Jisoo akan berantakan kalau merebutkan lelaki yang sama.

"HEH? NAY? Bengong aja"

"eh, iya gatau dah. Emang dari sananya dia mah gemesin tapi judes, kesel gue. Dulu mah suka bacot apaan sekarang gua pake rok pendek aja di jitak terus di omelin. Ih ketos kayak ibu tiri" nayeon memasang wajah kesal dan Jisoo tertawa mendengar ocehan Nayeon.

"hm, gue kalo nembak kak Jinyoung duluan gimana ya?"

Nayeon langsung diam menunjukan wajah tanpa ekspresi, padahal hatinya sudah ngilu dan gemetar kalau saja ini beneran terjadi dan Jinyoung akan menerima Jisoo.

"hngggg, kayaknya jangan deh, jis. Lo mau di serang sama penggemar dia?" jisoo lalu berpikir sejenak dan menggeleng keras.

LINE!

Jaebum
dek, kantin gak?
kata jinyoung makan sini aja, nanti di traktir

Nayeon
asik
bentar
otw
kak jinyoung baik
udah tobat gak galak lagi?

Jaebum
bct
kesini cepet atau hangus traktirannya –jinyoung

"jis, kantin gak?????" Jisoo menggeleng.

Nayeon langsung lari dengan kekuatan penuh menuju kantin, manusia pasti akan cepat kalo masalah urusan gratis hehe. nayeon mengabaikan pandangan orang-orang yang tertuju kepadanya, ia hanya berpikir cepat sampai di kantin dengan selamat tanpa jatuh karena kaki kirinya sangat lemah akibat kecelakaan sewaktu ia kecil.

"KAK JAEBUMMMMM!" nayeon berteriak dari depan kantin yang membuat semua orang dikantin tertuju pada Nayeon lalu pada Jaebum dan Jinyoung yang duduk di pojok. Nayeon langsung menatap sinis manusia yang ada di kantin.

Sebenarnya mereka berdua malu, pengin langsung pergi aja dari kantin.

"hah hah hah mana traktirannya??? Gue mau nasi goreng gak pedes terus kasih telornya di dadar, ok ok? Ayo pesen" jinyoung dan jaebum langsung menatap nayeon tak suka lalu mereka berdua tertawa sangat keras melihat wajah nayeon sudah merah dan berkeringat bercucuran.

"siap tuan putri, laksanakan. Pangeran akan memesankan nasi goreng gak pedes pake telor di dadar dan minumnya es teh. Sudah benar?" kata Jinyoung tersenyum.

"sudah benar, pangeranku" nayeon mengangguk dan tersenyum lebar.

"AIHHH MANISNYA MUDA MUDI DIMABUK CINTA"

Pit a pat.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang