Apink Love at First Sight

328 64 24
                                    


Apink Love at First Sight

🐼


Park Chorong

Musim semi dibulan April. Chorong merapatkan mantelnya, suhu udara di kota Seoul masih berada dalam kisaran 7,1⁰ C – 17,8 ⁰ C. Setidaknya ini akan menghangat pada akhir bulan depan.

Dengan secangkir hangat americano yang menemaninya. Gadis berwajah lebih muda dari usianya itu memandang orang-orang yang berlalu lalang dari kaca besar yang berada tepat disampingnya.

Pandangannya jatuh pada sosok laki-laki berwajah tampan yang tengah membersihkan syal yang melekat indah di tengkuknya. Sampai laki-laki itu memasuki cafe yang sama dengan Chorong. Entah kenapa eksistensi laki-laki itu dapat menarik perhatian Chorong lebih dari apapun.

Bagaimana laki-laki itu dengan tenang menghampiri seorang pegawai yang berdiri dibalik meja kasir, ekspresi nya ketika tengah serius membaca setiap menu hingga akhirnya dapat memilih apa yang ingin ia pesan, ekspresi menunggu pesanannya, bahkan senyuman manis saat pesanannya sudah siap.

Deg

Lalu pandangan mereka bertemu saat laki-laki itu mengedarkan pandangannya ke seluruh arah untuk mencari tempat duduk.

Wajah Chorong merona. Kali ini bukan karena suhu yang mendingin, namun karena mengetahui jika laki-laki yang sejak tadi terus ia pandangi kini tengah berjalan kearahnya.

Suara langkah kaki mendekat terdengar. Lalu diikuti dengan suara ketukan pada meja kayu yang diduduki oleh Chorong. "Bolehkah aku duduk disini?"

Chorong mengangkat wajahnya, menemukan wajah tampan itu tengah tersenyum. Dengan malu-malu ia menganggukkan kepalanya, tak lama suara perpaduan kaca dengan kayu terdengar disusul tarikan kursi. Pemuda itu kini sudah dalam posisi nyaman duduk dihadapan Chorong dengan segelas  frappuccino serta sepiring sandwich isi daging asap.

Chorong memperhatikan bagaimana laki-laki itu menghirup aroma frappuccino miliknya, lalu meraih salah satu sandwich nya untuk ia lahap.

Merasa diperhatikan, laki-laki itu menatap balik Chorong. Menawari sandwich nya yang langsung ditolak Chorong. Chorong sudah menghabisi satu setengah piring sandwich tadi dan itu lebih dari cukup.

"Kau terus menatap ku sepanjang kedatanganku. Apa ada yang salah denganku?"

Obsidian milik Chorong melebar. Tak menduga bila sosok laki-laki ini menyadarinya. "A-a-ak-ku ti-ti-dak!" sekalipun Chorong menyangkal, suara terbata-bata miliknya menjadi sebuah petunjuk untuk laki-laki dihadapannya ini.

Diluar prediksi, suara tawa terdengar. Wajah Chorong merona saat merasakan sapuan hangat di puncak kepalanya.

Laki-laki itu mengacak surai miliknya!

"Kau sungguh lucu. Apakah kau seorang murid SMA? Siapa namamu?"

"P-Park Chorong. Dan aku mahasiswi tingkat akhir."

Laki-laki itu melebarkan matanya, seakan tak percaya mendengar informasi yang ia terima.

"Mahasiswi? Tingkat akhir? Astaga! Usia kita hanya terpaut satu tahun. Wajahmu sangat menipu, Chorong-sshi." lagi, wajah Chorong merona, ia menunduk. Menyembunyikan wajah meronanya.

"Apa yang kau lakukan disini? Menunggu teman?" laki-laki itu bertanya. Setelah menghabiskan sepotong sandwich nya.

"Ti-tidak. Ha-nya jalan-jalan mencari inspirasi untuk bahan penelitian akhir ku."

Apink Love at First SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang