32. POPPO

1.2K 117 11
                                    


"Terimakasih pak"

Nari memberikan selembar uang pada pengemudi taksi online yang ia tumpangi tadi.

Kini, Nari dan jihoon baru saja sampi di dorm. Nari sempat melirik Jihoon ketika pria itu membuka pintu dorm dengan pelan. Entahlah, melirik Jihoon saja sudah membuatnya merinding.

'semuanya akan baik-baik saja. Tidak akan terjadi apa-apa' lagi-lagi Nari mencoba menenangkan diri.

Dan hal itu cukup jelas terlihat oleh Jihoon. Ia tersenyum kecil kala melihat tingkah laku aneh gadisnya, 'ck, imut sekali'

"Jihoon-ah" Nari memanggil Jihoon hingga pria itu berbalik

"Wae?"

Nari langsung mengalihkan pandangan ketika kedua mata itu bertemu, "a-aku mau langsung tidur! Jangan ganggu aku!"

"Eoh, arrasseo!"

Setelah mendengar hal itu, Nari langsung berbalik dan berlari cepat masuk kedalam kamarnya.

Grep!

Gadis itu menutup pintunya dengan keras lalu menyenderkan tubuhnya disana, entah kenapa tubuhnya tiba-tiba merasa panas dengan nafas yang tidak beraturan.

'hish, si bantat itu benar-benar! Kenapa tidak bilang kalau member tidak pulang?!' kesal Nari sambil mengalihkan matanya menuju ranjang. Tiba-tiba rasa mengantuk itu datang kala ia melihat ranjang empuk nan menggoda disebelah sana.

"Hoaamm!" Ia menguap sambil mendekati ranjang empuk nya tersebut.

Nari tersenyum kecil dan mulai duduk diatas kasur empuknya, lalu melipat kedua kakinya dan ia masukkan kedua kaki itu kedalam selimut tebal pink miliknya, setelah itu barulah Nari menidurkan tubuhnya. Memeluk guling dengan erat dan mulai memejamkan mata.

Satu..

Dua..

Tiga..

Cklek!

"Haish! Dingin sekali huh!"

Baru tiga detik Nari menutup mata, tiba-tiba Jihoon memasuki kamar Nari sambil membawa bantal dan guling sendiri. Nari yang mendengar kerusuhan Jihoon langsung membuka matanya lebar-lebar, terlebih saat pria itu memasuki selimut pink Nari dan tidur diatas kasurnya pula.

"Ya! Park jihoon! Apa yang kau_"

"Ssstt..! Diamlah! kamarku sangat dingin dan aku tidak bisa tidur!" Ngelesnya sambil tersenyum tanpa dosa.

Nari membuka mulutnya heran, "pakailah baju hangat kalau kedinginan!"

"Ck! Sudahlah iya-iya besok lagi ku pakai, sekarang aku sedang malas ganti baju!"

"Mwo?"

"Sudahlah, ayo tidur!" Jihoon tersenyum sambil menarik Nari untuk mendekat, karena jadi penghalang, akhirnya Jihoon membuang guling nya sendiri dan semakin menarik Nari mendekat sampai benar-benar memeluk gadis mungil tersebut,

"aku menemukan kehangatanku disini!" Desis Jihoon sambil memeluk gadis nya erat.

Nari hanya diam, lalu menatap tubuh Jihoon yang terbalut kaos putih tipis dengan celana training hitam. Walaupun terlihat sederhana, entah kenapa sangat menarik dimata Nari. Dan lagi, kala gadis itu mendongakkan kepalanya, ia bisa melihat wajah Jihoon dengan jelas. Mulai dari dahi hingga dagu, semuanya terlihat indah tanpa make up. Yaa walaupun hidungnya agak kemerahan, tapi Jihoon memang benar-benar tampan. Mata yang mengatup itu benar-benar jadi pusat kharismanya.

Nari tidak bisa memungkiri hal tersebut. Serasa mimpi baginya bisa satu kamar bersama pria kelewat menyebalkan ini. Kalau dipikir-pikir, dulu Nari benci sekali dengan Jihoon yang slalu mengganggunya. Tapi kini, Nari teramat mencintainya sampai-sampai takut kehilangannya.

'park Jihoon, rasa-rasanya aku mau bersamamu saja.. aku tidak mau pergi' Nari membatin sambil menahan air matanya. Tapi rasa sedihnya itu ia buang jauh-jauh kala menyadari bahwa kini jihoon masih bersama nya, melakukan hal-hal manis bersamanya, semua akan baik-baik saja.

"Haish.. kenapa dingin sekali sih?" Gadis itu berujar tiba-tiba sambil semakin menaikkan selimutnya keatas.

Jihoon langsung membuka mata kala mendengar ocehan Nari barusan, "kau kedinginan? Sini!" Jihoon semakin membuka pelukannya.

Nari tersenyum, lalu ikut membuang guling kecil yang sempat ia peluk tadi, kini ia memilih untuk memeluk Jihoon saja,

"Hhh.. kau hangat sekali.. kau juga empuk, melebihi guling ku.. kkk~" ejek Nari

"Jangan mengejekku begitu"

"Jihoon-ah" Nari memanggil Jihoon sambil mendongakkan kepalanya.

"Hm?" Kali ini Jihoon menundukkan kepalanya sehingga posisi wajah mereka benar-benar dekat, nyaris menempel.

"Saranghae" Nari berujar manis sambil menjinjitkan kakinya hingga bibir kecil itu meraih bibir Jihoon sejenak.

Cup.

Jihoon tersenyum, "eoh! Nado saranghae, pabo-ya"

Cup! Jihoon juga mencium Nari. Lalu...

Cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup cup

"Mmmh park ji_"

Cup cup cup cup cup

"YAK!!"

"Ah wae?!" Jihoon merajuk setelah memberikan kecupan dimana-mana

Nari mendengus, "cukup. Ayo tidur!"

Cup! Jihoon mengecup pipi nya.

Cup! Lagi, Jihoon mengecup dahi Nari.

"Hoon! Besok aku harus bersih-bersih rumah"

"Ah oke arrasseo. Aku tidak akan mencium mu lagi"

"Jaljaa"

"Jaljaa"

















--

To be continue

😚😚😚
Voment juseyo~

AT WANNA ONE'S DORM | PJH💣 #COMPLETE#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang