Sekarang cuman ada gue dan Yazha di dalam mobil Hitam miliknya.
Jangan ditanya kenapa tiba tiba gue nyasar disini intinya kalau inget kejadian tadi rasanya gue pengen ngejitak kepala Fian Keras keras.••
Flashback
"Bapak suka kan sama Surry!" ucap Fian dengan lantang
"Hah!" bingung Yazha
"Iya bapak suka kan sama Surry, buktinya bapak selalu menghalang halangi saya buat deketin Surry" terang Fian
"Kalau emang saya suk--"
"Stop! Maksud lo apaansih Ian?! Tau tempat dong kalau mau ngomong hal konyol kayak gitu!" gue mengomel kesal ke Fian
"Bukan gitu Ry, gue kayaknya susah banget ya buat deketin lo, selalu di halang halangin pak Yazha!"
"Kamu udah kehilangan sopan santun ya sama Saya?! Ini saya Dosen kamu Fian inget!"
Gue yang mendengar perdebatan ga jelas ini hanya bisa mendengus sambil memegangi kepala,
Bukan apa apa, masalahnya gue pusing, hukuman belum kelar eh sekarang nih orang berdua malah debat ga jelas depan orang banyak. Di perpus pula.
"Ry lo ada hubungan sama pak Yazha?"
Gue yang sedang terdiam pun sedikit terlonjak mendengar tuturan seseorang yang entah siapa di belakang gue.
Tanpa pikir panjang gue pun menengokan kepala gue ke arah sumber suara tersebut
ternyata dihadapan gue bener bener di luar ekspektasi. Tau apa? Semua orang yang ada di perpus tengah melihat ke arah gue bahkan ada yang terang terangan mendekat ke arah gue. Seperti orang ini misalnya.
'Kacau nih' batin gue
"Kok lo diem aja sih? Gue tanya, lo ada hubungan sama pak Yazha?" orang tersebut pun kembali bertanya
"Maksud lo ap--"
SREK!
ucapan gue terpotong dan sebuah tarikan tangan menarik gue menjauh pergi.
Flashback end.
••
"Mulut Fian emang harus gue jait, apa apaan coba maksudnya ngomong gitu! Lagian kayak gue sama dia udah kenal lama aja, padahalkan baru beberapa hari kenal! Huft!!" mulut gue pun ga berhenti mengomel, melampiaskan kekesalan terhadap Fian
"Bahkan tadi anak anak pada ngedengerin ucapan Fian, terus nanti gimana kalo kita jadi gosip di kalangan anak anak" guepun menjabak pelan rambut gue.
"Udah itu jangan dipikirin dulu, sekarang mending kerjain dulu hukuman lo, nanti telat."
Mendengar ucapan Yazha tersebut gue jadi tersadar akan waktu yang sudah hampir habis untuk menyelesaikan hukuman sial ini.
°°°
Gue berjalan pelan sambil memegang selembar Kertas berharga yang berisikan macam macam emoji sial yang bikin tangan gue keriting
"Huft.. Apa jadinya kalo gue tadi ngerjain sendiri? Bisa bisa jari gue pada copot." desah gue sambil berjalan menuju ruangan pak Danu.
Tok.. Tok..
Gue mengetok beberapa kali lalu langsung membuka pintu ruangan Pak Danu
horor~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Is My Bad Dosen
RandomPerjodohan, pertunangan, pernikahan. Entahlah, bagi gue seorang Surry Larissa mungkin dalam hidup 3 hal tersebut tidak pernah terpikirkan. Gue bukanlah seorang dengan angan angan masa depan yang tinggi, dan bahkan gue ga pernah berpikir akan di sa...