Tiga Puluh Tiga

776 46 0
                                    

"Bintang itu sungguh cantikkan?" Yoo In melihat kebelakang dan terkejut. Dia melihat RapMon sedang memberikan pandangan yang mencurigakan. "A-apa yang sedang kalu lakukan disini?" tanya Yoo In. RapMon duduk disebelahnya dan mulai melihat kearah bintang. Yoo In kembali kebelakang dekat jendela. "Aku sedang haus, lalu aku ke dapur untuk mengambil minum tapi aku mendengar kau sedang bergumam sebuah lagu. Jadi aku datang ke kamarmu, hanya untuk melihatmu saja." Yoo In mengangguk mendengar penjelasan dari RapMon. Yoo In tersenyum kecil. "Kau benar-benar suka melihat bintang, huh?" RapMon mengangguk dan tersenyum kearah Yoo In. Yoo In melihat kearah RapMon dengan mata yang lembut dan kembali melihat ke bintang. Tiba-tiba Yoo In merasakan seseorang sedang menggenggam tangannya. Dia melihat ke RapMon dengan bingung. Tapi kemudian RapMon melepaskan tangannya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa. 'Kenapa dia begitu aneh malam ini?' Pikir Yoo In sambil melirik kearah RapMon.

"Um, Namjoon~" RapMon melihat kearah Yoo In. Nama aslinya dipanggi oleh seseorang yang dia cintai. Hanya beberapa orang saja yang memanggilnya seperti itu, yang lainnya memanggilnya dengan Rap Monster. "Bisakah kau membawaku ke pohon besar itu lagi kapan-kapan?" Yoo In memberikan pandangan yang memelas. Senyum merayap di wajah RapMon. "Tentu saja~" Kata RapMon.

RapMon melihat jam di Handphonenya. 12.30 malam. "Yoo In, Aku pikir kau harus tidur. Ini sudah larut malam dan aku tidak mau kalau besok kau akan lelah. Ayo~" RapMon menunjuknya arah tempat tidur Yoo In. Tapi Yoo In tidak ingin tidur. Dia tetap ingin duduk di dekat jendela. RapMon menarik Yoo In tapi tetap saja, dia tidak bergerak sedikitpun. Akhirnya, RapMon tidak mempunyai pilihan lain akhirnya dia menggendong Yoo In dengan Bridal Style. "Omo! Namjoon, turunkan aku~" Yoo In menjerit dalam bisiknya. Agar yang lain tidak mendengar mereka. RapMon memberikan senyuman ke Yoo In dan menurunkan Yoo In di tempat tidurnya. RapMon menyelimuti Yoo In dengan selimutnya, ketika itu Yoo In mulai cemberut. "Aku membencimu, Namjoon~" Kata Yoo In. Tapi RapMon hanya tersenyum tanpa dosa, "Terserah. Sekarang tidurlah. Selamat malam." NamJoon mencium kening Yoo In dan meninggalkan kamarnya. Yoo In tersenyum sambil memikirkan betapa perhatiannya NamJoon. Ketika RapMon sedang menutup pintu kamar Yoo In pelan-pelan, dia bersandar ke pintu dan memegang dadanya. 'Berhenti berdetak dengan kencang, aku mohon, aku sekarat.' Dia menghela napas dan masuk kedalam kamarnya dan tidur.

Ke esokan paginya, Yoo In bangun lebih pagi dari pada yang lainnya. Dia mandi lalu menuju ke dapur. 'aku pikir aku harus membuat roti panggang dan membuat kopi untuk mereka.' Pikir Yoo in. Dia mengambil roti di meja dan memanggangnya sambil membuat kopi. Kemudian Jungkook terbangun setelah dia mendengar sesuatu di dapur. Matanya masih setengah terbuka. Dia menuju ke dapur dan melihat ada apa di dapur, ataukah ada pencuri? "Oh, Yoo In. Selamat pagi~" Jungkook mencium Yoo In di pipinya. Yoo In tersipu malu. "apa yang sedang kau buat?" Tanya Jungkook. Duduk di meja makan. "Roti panggang dan kopi" Yoo In menyiapkan semuanya di Meja.

Jungkook hendak mengambil roti panggangnya satu tapi Yoo In memukul tangan Jungkook. Jungkook terlihat bingung. "Cuci wajahmu dan sikat gigimu dulu atau jangan pernah bermimpi untuk memakan ini." Omel Yoo In. Jungkook cemberut dan berjalan menuju kamar mandi. Kemudian Jin datang. "Oh selamat pagi~" Yoo In membungkuk ke Jin. Mata Jin masih setengah terbuka. "Yah, siapa kau?" Tanya Jin. Yoo In terkejut. "Jin, ini aku, Yoo In." Jin mengangguk dan berjalan melalui Yoo In seperti tidak terjadi sesuatu. 'Apa-apaan dia?~' Pikir Yoo In sambil menggelengkan kepalanya.

Yoo In kemudian membangunkan Jimin. "Jimin-ah, bangun~" Menggoyangkan tubuhnya Jimin. Jimin cemberut kea rah Yoo In dan kemudian dia membalikan badannya. "5 menit please~ Aku lelah" Kata Jimin. Yoo In tersenyum kearah Jimin. Lalu dia menuju ke kamar J-Hope. "Hoseok-ah~ Bangun" Masih tetap sama. Tidak ada reaksi. Yoo In menggelengkan kepalanya. "Jung Hoseok~ Bangun. Yoo In cemberut kearah J-Hope. 'Kenapa dia tidak bergerak?' Pelan-pelan Yoo In membuka selimut J-Hope dan terkejut. J-Hope terlihat pucat sekali. Yoo In duduk disebelah J-Hope dan menempatkan tangannya di kepala J-hope untuk memeriksa suhu badannya. "Gosh, Hobi~ kau demam." Kemudian dia keluar kamar J-hope dengan cepat. "Guys~Hobi!" Yoo In belum sempat menyelesaikan kata-katanya tapi Jin berlari menuju kamar J-Hope. Jin melihat J-Hope. "Yah, J-Hope~ Bangun." Jin memukul wajah J-Hope dengan pelan. "Dia demam." Kata Jin. Sambil menaruh tangannya di kening J-Hope. "Aku akan memanggil Eonni." Yoo In berlajaln keluar dorm lalu menelepon Eonni nya.

I NEED YOU - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang