08 ; panah

3.5K 430 43
                                    

Seperti biasa gue berjalan sendiri menuruni bukit untuk pulang.

Merasa di ikuti orang dari belakang itu udah biasa dan kali ini perasaan gue bilang begitu.

Gue berusaha berjalan dengan tenang sebelum gue memutuskan untuk berbalik secara cepat untuk menangkap orang yang mengikuti gue.


Jackpottttt.....

Tapi,

Ternyata itu Woojin.

"Ngapain sih" tanya gue.

"Nemenin lo pulang ga boleh?"

"Hehh....mending lo pulang kerumah, terus siap-siap buat jalan sama Naeun nanti malam"

"Yang jalan sama dia siapa?"

"LO!" tunjuk gue tepat didepan hidung nya.

"Gue? HAHAHA Bee lo kayaknya beneran kemakan api cemburu dehh"

"Tau ah"
Gue mempercepat langkah agar menjauh dari nya.

"Eh ehh....gue ga ada niat sama sekali ketemua sama dia"
Woojin juga mempercepat langkah nya dan menyamakan nya dengan gue.

"Terus kenapa lo iya-in pas dia ngajak?"

"Yahh biar sekali-kali cewe cantik dibohongin sama cowok. Masa cowok mulu yang dibohongin cewek"

"Ohhhh"
Gue memutar bola mata gue malas tanpa menoleh ke arahnya.

"Lagian malam ini gue mau ketemu sama calon istri" gue sontak menoleh kearah nya yang ternyata sedang bergaya sok keren.

"Apa lo bilang?" tanya gue memastikan.

"Iyaa, malam ini gue di ajak ayah buat kerumah Tuan Hwang" ucap nya.

"Ngapain?" tanya gue penasaran.

"Katanya mau mempercepat perjodohan" jelasnya.

"What?! Kan kita masih sekolah"

"Tunangan dulu bego baru nikah pas udah lulus" Woojin menoyor kepala gue yang sedari tadi memperhatikan omongannya.

"Emangnya lo sekarang udah setuju sama perjodohan nya?"

"Emmm..masih enggak" sahutnya yang kembali berubah datar.

"Kenapa sih lo nolak? Lo ga suka sama dijodohin sama gue?"

"Bukan itu Bee. Lo sendiri tau, gue setuju-setuju aja dijodohin sebelum gue tau orang itu elo"

"Ya kenapa? Karena lo ga suka gue?" tanya gue lagi.

Woojin terkekeh.
"Bee, untuk pertama kalinya dalam hidup gue meluk cewe dan gue ngerelain first kiss gue cuma buat nyelamatin lo, dan itu pertama kalinya jantung gue berdegub sekencang itu. Dan lo tau? Gue senyum-senyum sendiri sepulang dari itu. Gue pikir itu pertama kali nya gue jatuh Cinta tapi gue mengurungkan rasa Cinta gue sama lo sebelum makin dalam-"

"Kenapa?" potong gue.

"Karena gue tau gue bakal dijodohin"

"Nahh kan akhirnya lo dijodohin nya sama gue, itu artinya lo bisa dapat dua dalam satu kesempatan"

Woojin menghela nafas setelah mendengar perkataan gue.

"Bee gue ga tega nyakitin orang yang benar-benar gue cintai"

"Emang lo niat nyakitin gue?" Tanya gue, Woojin dengan cepatnya menggelengkan kepalanya.

"Bee, perjodohan ini hanya untuk perdamaian mereka. Setelah kita menikah dan mereka berdamai, apa yang akan terjadi sama kita? kita tidak akan bahagia dalam waktu lama Bee. Kita haruss ber-"

Tiba-tiba,
"Akhhhh" ringis gue saat sebuah anak panah baru saja menancap tepat di lengan gue.

"Beeeeee! Jangan tutup mata lo"
Woojin mengguncang-guncang tubuh gue sebelum akhirnya dia berlari mengejar orang yang memanah gue barusan.

Itulah yang gue benci dari seorang berdarah gengster.

Gue bukan benci karena harus tertembak, terpanah, atau tersayat tapi gue benci karena siapapun mereka, sedekat apapun kita dengan mereka atau secinta apapun mereka dengan kita. Prioritas mereka bukan kita......melainkan 'menangkap musuh lah yang lebih utama dibanding menyelamatkan korban'

Gue terkekeh disela-sela rasa sakit ini sebelum akhirnya hanya sebuah kegelapan yang gue rasakan.



Tbc...

Kalo Bee mati gimana nih? Woojin nya sama gue aja yaa:)

GENGSTER | PARK WOOJIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang