Bab 4

23 1 0
                                    


Liburan yang menyenangkan sudah berakhir. Waktu benar-benar berjalan dengan cepat saat kita sedang bersenang-senang. Setelah mendapatkan taksi aku langsung pulang ke apartemen untuk beristirahat. Aku tersenyum saat mengingat Jake yang hampir tidak mengizinkan ku pulang kembali ke Indonesia.

"kenapa cepat sekali? Kita belum banyak melakukan banyak hal" ucap Jake saat aku memberitaunya bahwa besok aku akan pulang.

"minggu depan aku ada jadwal Jake, lagipula kita sudah bersenang-senang kemarin" ucapku. Dia tidak menjawab, wajahnya masih tertekuk lucu membuatku tertawa.

"kalau begitu kita harus bersenang-senang lagi hari ini" putusnya setelah puas melihatku tertawa.

"bersenang-senang? Bagaimana jika hari ini kita dirumah saja? Kita bisa menonton film" saranku karena sudah lelah setelah pulang dari great ocean road kemaren.

"baiklah. Tapi dirumahku" ucapnya. Setelah itu kami langsung pergi ke rumah Jake dan menonton disana lalu tertidur sebelum filmnya selesai.

"sudah sampai mbak" ucap supir taksi. Aku langsung melihat keluar dan menyadari bahwa kami sudah didepan apartemenku. Aku langsung turun setelah membayar taksi dan langsung masuk kedalam. Langsung merebahkan tubuhku disofa.

Setelah beristirahat 15 menit, aku langsung bangun dan mengeluarkan baju dari koper dan menyusunnya kedalam lemari. Kemudian aku langsung masuk kekamar mandi dan tidur.

***

"gimana liburannya Audy sayang?" tanya Romi setelah aku sampai di Crystal Company.

"menyenangkan tentu saja" jawabku lalu duduk disamping Romi.

"sebentar lagi mereka akan sampai" jelas Romi saat melihatku melirik keseluruh ruangan ini. Tepat setelah Romi menyelesaikan ucapannya, seorang wanita masuk sambil tersenyum ramah kearah kami.

"maaf membuat kalian menunggu. Rapat nya selesai sedikit lebih lama dari yang aku perkirakan" dia langsung duduk setelah menjelaskan alasan keterlambatannya. Aku hanya tersenyum sebagai bentuk penerimaan maafnya.

"perkenalkan saya Jean Pratama" dia menjulurkan tangan dan menyebut namanya. Aku langsung menyambut tangannya dan menyebutkan namaku. Setelah itu, kami langsung membicarakan produk yang akan segera launching.

Aku langsung menuju restoran untuk makan siang setelah meeting kami selesai. Aku memilih restoran didekat Crystal Company karena perut sudah sangat sakit. Setelah memilih tempat duduk aku langsung memesan makanan dan makan.

Selesai makan, aku melihat-lihat keadaan restoran yang cukup sepi. Yah, mengingat ini sudah lewat jam makan siang hanya beberapa orang saja yang ada di restoran ini. Setelah membayar makanan aku langsung keluar dari restoran dan pulang ke apartemen.

***

Excel POV

Aku mulai memperhatikannya saat dia membuka pintu restoran dengan pelan, lalu matanya mengelilingi semua sudut restoran kemudian mulai melangkah kemeja disudut. Lalu seorang pelayan menghampirinya dan mencatat makanan yang dia pesan. Entah kenapa, selera makanku hilang saat melihatnya. Bukan, wajahnya tidak jelek juga tidak bisa dikategorikan cantik. Wajahnya menarik, kata itu yang mampu menjelaskan nya.

Setelah selesai makan, dia mulai mengangkat kepalanya dan melihat keadaan restoran. Matanya melihatku, lalu langsung bergeser kearah lain. Melewatiku yang menatapnya dalam diam. Setelah itu dia langsung kekasir dan pergi. Aku langsung berdiri dan mengikutinya. Memperhatikannya memasuki mobil lalu pergi.

Aku langsung menuju mobil dan pergi ke kantor. Aku jadi penasaran dengan wanita tadi. Badannya kecil, tapi tinggi badannya membuat aku yakin jika dia berdarah campuran. Tidak biasaya aku tertarik melihat wanita dalam sekali lihat saja.

"Selamat siang Pak, ini ada berkas yang harus bapak pelajari dan tanda tangan mengenai proyek baru" ucap sekretaris itu setelah aku duduk.

"Baiklah, letakkan diatas meja" jawabku lalu membuka jas dan menggantungnya.

"Saya permisi pak" katanya setelah meletakkan berkas diatas mejaku.

Aku langsung membuka dan mempelajarinya. Sial. Aku teringat dengan wanita tadi. Dia benar-benar membuatku tidak fokus. Aku sangat penasaran dengannya. Aku berdiri dan melihat keadaan kota dari jendela kantorku.

Berdiri sambil mengamati keadaan kota ternyata bisa mengalihkan rasa penasaranku dengan wanita tadi, jadi aku lanjut membaca berkas itu. Aku fokus selama 10 menit kemudian wajahnya terbayang lagi. Aku mengerang.

Satu-satunya cara agar aku bisa tidur nyenyak malam ini dengan minum. Sampai mabuk. Suara musik yang kencang langsung menyentak telingaku saat aku berhasil masuk ke dalam bar.

Aku berjalan ke meja bar dan memesan minumanku. Orang-orang di dance floor benar-benar menikmati musik yang dimainkan Dj. Aku menyesap minuman yang diberikan oleh bartender, menikmati rasa pahit yang perlahan masuk kedalam tenggorokanku.

"Sendirian aja?" tanya seorang wanita yang tiba-tiba duduk disebalahku dengan pakaian yang sangat kurang bahan. Aku menjawab dengan mengangkat gelas minumanku dan meminumnya.

"Ingin kutemani?" tanya nya sambil menyentuh tanganku. Aku menghela nafas kesal. Aku kesini ingin minum lalu pulang, kenapa wanita ini tidak mengerti. Aku langsung bangkit dan memilih pergi daripada melayani wanita tadi. Aku tidak akan tidur malam ini. Sial.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AntonioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang