Part I: Introduction

65 1 0
                                    

"Maafkan aku, aku tidak sengaja." Jessica menunjukkan isi hatinya dengan jujur. Tapi bagaimana bisa percaya pada Jessica yang pandai berakting karena sudah menjadi trainee SM selama 7 tahun? Dan dia juga selalu melakukannya offstage.

"Kau benar-benar bad girl yang terlarang, Jessica. Tidak sekali lagi aku memaafkanmu." Hwang Minhyun sudah lelah berkata-kata pada pacarnya yang tak setia itu. Dia sudah memberikan apa saja untuknya. Tapi dia sudah dikhianati dua kali dalam hidupnya. Dan Jessica lah yang melakukan dua pematahan kepercayaan itu untuknya.

"Aku mencintai orang yang salah. Maafkan aku. Aku harus mencari tambatan hati baru, Jessica. Kau patahkan pucuk pengharapanku..." Minhyun mulai meneteskan air mata.

"Dan sekarang kau minta maaf?!" Minhyun mendorong pundak Jessica sampai Jessica terjatuh. Air mata Jessica pun mengalir deras.

"Aku sudah mengirimkan surat padamu, memohon, merendahkan diri, minta dikasihani..." Minhyun tak bisa untuk menahan semua air matanya. Yang menetes di atas pundak Jessica.

"Cintaku ini bagai derasnya ombak di laut. Tak henti-hentinya mendebur kepadamu. Sampai aku sendiri tenggelam di dalamnya. Bagai tak bertuan." Air mata Minhyun yang dikhianati Jessica sudah membulir di dalam hujan yang mengguyur dua orang yang sudah tak menjadi kekasih itu.

"Ini sudah cukup. Aku sudah tak mencintaimu lagi." Minhyun pergi meninggalkan Jessica di malam yang sunyi itu. Jessica tersedu. Sendiri.

Meanwhile, in the other side of the world...

"Eunha, habiskan rotimu." Yerin memaksa adiknya sambil membereskan rumah.

"Aku mau tidur saja." Eunha acuh tak acuh.

"Kak Jessica belum pulang entah di mana, Kak Krystal masih mengerjakan tugas kelompok, dan aku harus mengerjakan semua ini." Yerin menggerutu.

"Sabar ya. Hehehe..." Eunha begitu mudahnya menyemangati kakaknya tanpa membantunya.

Yerin hanya menghela nafas. Susah juga mempunyai adik yang hobinya hanya bermain-main.

"Kak Yerin, kakak suka Kak Daniel tidak? Atau Kak Jungkook? Aku sangat mengidolakan mereka berdua." Eunha mulai melamun.

"Kau ini banyak bicara. Latihan yang keras dulu sana. Nanti jika kau debut mungkin kau bisa mendapatkan para rupawan itu." Yerin memberitahu adiknya.

"Iya, iya. Aku akan berusaha." Jawab Eunha.

In Krystal's friend's house...

"Haruskah aku mengerjakan semua ini?" Krystal yang polos bertanya.

"Iya." Jawab Sejeong.

Krystal sedih. Tak ada yang mau menemani Krystal. Padahal Krystal cantik dan baik hati. Tak sampai hati Krystal membalas semua yang teman-teman Krystal lakukan untuknya. Krystal hanya berharap ada orang yang mau menerimanya dan berbuat baik kepadanya. Seorang yang tinggi, berambut hitam, dan... Rupawan. Bagai malaikat dalam bunga tidur Krystal. Tak harus pacar. Sahabat juga tidak apa-apa.

Krystal terus mengerjakan tugas kelompoknya sampai selesai. Walaupun sendirian dan tidak dibantu, Krystal tetap sabar.

Time flies. It's time for Krystal to go home.

Krystal melewati hujan yang menerpa. Hanya gerimis. Tapi itu membuat hati Krystal melankolis. Tapi sekali lagi, dia tetap sabar.

Tiba-tiba lampu jalan mati.

"Hah?! Kenapa ini?! Aku tidak bisa pulang dengan keadaan gelap seperti ini!" Krystal mulai meringis. Hatinya sakit. Dia bukan tipe orang yang suka mengecewakan keluarganya dengan pulang malam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Avowal Beneath Blissful FirmamentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang