pertemuan singkat

81 6 0
                                    

Hay gays ini sebuak kisa nyata dari keseharian dan pengalaman seseorang yang bernama Hadi

Hai nama ku Hadi aku tinggal di sebuah Rumah yang lumayan besar bersama kedua orang tuaku tapi? mereka tidak pernah ada waktu untukku.

Bagi mereka pekerjaan adalah segalanya sehingga hari ulantahunku pun mereka tidak ingat,sehingga aku selalu hidup seorang diri.

Oh iya saat ini aku KLS 2 SMP Mekar Sari (warning nama sekolah tidak asli) Aku anak yang penyendiri tidak punya teman dan sering kena bulying.

Namun hari ini ada seorang anak yang menyapaku, sebut saja nama nya Haru (nama samaran)

"Hai? mau jadi temanku tidak?"tanya Haru padaku namun aku terdiam sejenak.
"i..i..iya!"jawabku dengan suara terbata-bata karna ini pertama kalinya ada seseorang yang mau berteman dengan anak berwajah paspasan sepertiku, biasanya anak-anak di kelasku hanya mengejek atau melempariku apapun yang mereka pegang, entah di mana letak kesalahanku sehingga mereka memperlakukan aku seperti ini.

Kadang aku ingin menangis sambil berteriak sekuat tenaga untuk mengurangi beban di hatiku.

"Oke kalau begitu mulai sekarang kita berteman y!" kata Haru sambil tersenyum.
Senyuman di wajahnya menambah keindahan nya karna dia memang cowok yang tampan dan di sukai banyak wanita di sekolah kami namun sepertinya Haru tidak tertarik pada mereka, setiap ada wanita yang memanggil nya dia selalu cemberut tanda kalau dia tidak mau main dengan mereka.
"Aaah i...i..iya ki..ki...kita berteman!"kataku dengan suara yang canggung.
"Santai saja Hadi kita kan teman jadi jangan kaku begitu?"ujarnya sambil mengusap rambutku.
"Hadi sepulang sekolah nanti bagaimana kalau kita mampir ke warnet?"ujar Haru yang mengajak ku bermain game di warnet langganannya.
"b..boleh saja" jawabku lagi yang masi belum terbiasa dengannya.

Seusai sekola kami pun menuju ke warnet langganan Haru tempat nya agak jauh dari rumah karna kami mengendarai sepeda motor jadi kami cepat sampai ke tujuan.

Sesampainya di sana kami pun masuk ke sebuah rumah yang lumayan besar dan itu ternyata warnet yang sering di datangi Haru.

"Haru apa disini aman?"tanyaku pada Haru untuk memastikan kalau disini tempat yang aman untuk bermain.
"Tenang saja disini aman ko!"ujarnya lalu membayar untuk beberapa jam bermain.
"Ayo Hadi? ruangan kita di sebelah sana!"kata Haru sambil menunjuk ke ruangan no 12 dan kami pun pergi keruangan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menanti Kasih SayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang