"Lepasin tangan gue" ujar Alfa dingin.
"Santai aja kali sayang, hahaha jangan sampai kalah ya dari gue. Bye" ucap Anya sombong dengan senyum evilnya.
Alfa hanya menatap kearah Anya yang sudah pergi jauh, kemudian Alfa tersenyum miring.
"HA MIMPI APA GUE SEMALEM DISENYUMIN ALFA"
"DIA SENYUM KE GUE KALI"
"EH MUKA LO KAGA PANTES SAMA ALFA"
"MUKA LO YANG GAPANTES, GUE KAN CANTIK"
"BANCI THAILAND JUGA BISA CANTIK KALI"
"DASAR SAIPUL!"
"ELO TANTE JABLAY"
"LO AJA"
Alfa yang mendengar mereka membicarakannya hanya menghela nafas dan segera bangkit dari tempat duduknya menuju kelasnya.
*
Sesampainya dikelas, Alfa keheranan melihat tingkah teman-temannya yang sedang menatapnya sinis. Setelah Alfa duduk di kursinya, Alfa bertanya kepada teman-temannya.
"kenapa?"
Azka, Bima, dan Kevin hanya melongo ketika mendapat sebuah pertanyaan dari sesosok Alfa.
"lo sehat kan Al?" Kevin yang pada dasarnya goblok mengecek suhu di dahi Alfa. Alfa hanya berdecak melihat kelakuan teman-temannya yang menurutnya sedikit alay.
"gue sehat" jawab Alfa.
"tapi kenapa lo gandengan tangan dengan cewek stres itu? Lo udah gak kepikiran dia lagi?" tanya Azka yang otaknya paling waras diantara teman-temannya. Alfa yang mendengar omongan Azka hanya menaikkan alisnya sebelah.
"gak usah bahas itu. Pulang sekolah ngumpul di cafe biasa, ntar gue ceritain" putus Alfa ketika melihat guru yang mengajar sudah di depan kelasnya.
*
Sepulang sekolah, Alfa dan teman-temannya pergi menuju sebuah cafe yang jarang diketahui orang. Tempat itu mereka jadikan sebagai tempat tongkrongan mereka saat ada tugas kelompok dan saat mereka ada pembicaraan yang penting.
Ketika sampai di cafe itu, mereka segera duduk di meja paling ujung.
"jadi lo kenapa sama Anya?" tanya Bima yang sudah nyiapin kamera untuk merekam cerita Alfa.
"lo kenapa Bim nyiapin kamera gitu? Lo mau nge vlog?" ucap Kevin yang membuat Azka dan Alfa melihat kearah Bima yang senyum-senyum kaya orang gila.
"bukanlah! Gue mau ngerekam yang Alfa omongin. Kan Alfa jarang bicara panjng lebar kaya gini setelah kejadian itu" Azka dan Kevin yang mendengar jawaban Bima lantas menampar tangan Bima yang mulutnya gak bisa di rem.
"kenapa sih lo pada mukulin gue?" Bima bertanya lagi kepada mereka.
"sekali lagi lo ngomong gue bunuh" ancam Azka yang tidak percaya bahwa temannya akan mengatakan hal itu.
Setelah itu, mereka saling diam-diaman. Azka yang sadar akan situasi yang tidak mengenakkan ini segera mencairkan suasana dengan mengembalikan topik yang dibicarakan tadi.
"jadi lo kenapa sama Anya?" tanya Azka penasaran.
"gue sama dia buat taruhan, kita pura pura pacaran. Yang gak mau berarti dia kalah, dan yang kalah harus pindah sekolah" ucap Alfa panjang lebar.
"kaga waras otak lo berdua, jadi lo harus nempel trus sama dia gitu?" ujar Azka yang makin dibuat penasaran dengan hubungan mereka berdua.
"ya enggak lah! Najis gue. Gue bakal buat dia mati secara perlahan" kata Alfa santai.
"maksud lo? Lo mau ngebunuh dia?!" jerit Bima yang memang pada dasarnya emang bego.
"goblok lo! Gue bakal ngebuat dia merasakan sakit yang membuatnya memilih untuk mati saja" ucap Alfa serius yang membuat teman-temannya bergidik ngeri.
"elo psiko ya Al?!" bentak Azka kepada Alfa.
"gue gak psiko!" jawab Alfa memanas.
"lo tau kan kalo dia itu cewek? Lo gak waras Al!" tambah Azka yang membuat Alfa emosi karenanya.
"kenapa emang kalo dia cewek? Gue gak peduli dia cewek atau cowok! Bagi gue gak ada mata dibalas mata! Mata dibalas nyawa Ka!" bentak Alfa kasar ke Azka.
"eh lo berdua jangan berantem lah, udah diliatin tuh sama orang lain" bisik Kevin ke Alfa dan Azka.
"iya, noh liat mereka ngeliatin gue trus. Gue terlalu ganteng kali ya" ucap Bima yang langsung mengambil kaca untuk ngeliat mukanya.
"buset dah kutil dragon, muka lo kaya monyet" balas Kevin yang menganggap Bima terlalu pede untuk muka standar kaya dia.
"terserah gue lah, orang ganteng mah bebas" sombong Bima kepada Kevin.
"masih gantengan gue lagi dari pada lo" ujar Kevin yang langsung mengebelakangkan rambutnya.
"masa, rambut lo aja suka gatal kan? Dasar kutu" kata Bima yang membuat Kevin kesal.
Dan akhirnya mereka berdebat sampai tidak ada yang sadar bahwa Alfa dan Azka sudah pergi pulang duluan.
"kan pasti ditinggal berdua lagi" ucap Kevin menghela nafasnya.
"najis gue sama lo" ujar Bima geli.
"serah lo wae" pasrah Kevin yang muak mendengar Bima yang selalu bisa membuatnya ingin berdebat.
Sementara disisi lain ada seseorang yang sedang memegang sebuah foto yang menggambarkan sesosok laki-laki dan perempuan yang sedang bergndengan tangan.
"gue disini mikirin lo, apakah disana lo mikirin gue?" ucap Anya yang menatap langit.
"gue berharap lo mikirin gue disana" lanjut Anya sambil meneteskan air mata.
Setelah Anya menangis, Anya segera mengambil sesuatu dari dalam kotak yang sudah lama tidak di buka nya.
"udah lama gue gak nulis diary lagi" Anya berkata sambil membaca tulisannya yang ditujukan untuk laki-laki tersebut.
"you are the one who can make my tears go away"
"i don't know why i mad of you"
"you are always running in my mind"
"you must know that my heart is breaking when you left me alone"
"i miss you Alfi"
Setelah mengucapkan kata itu Anya langsung menangis sembari melihat ke arah foto tadi.
Dia tahu bahwa cinta itu ada
Dia tahu jika siap jatuh cinta dia juga harus siap sakit hati
Dia hanya jatuh cinta
Seperti orang pada umumnya
Tapi mengapa kisah cintanya seperti ini?
Apakah cinta memang selalu begini?
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Haiiii... Hello Heloo
Demi kalian aku update wattpad😢
Jadi kalian gak boleh pelit pelit vote yaa..
Thank you 🙏🙏
Jangan lupa follow trus di vote ya cerita nya..
Bilangin juga sama temen temen kalian buat baca wattpad aku hehehe😂😂😂 lol 5555 LMAO
Aku sayang kaliann😊😊
Muaaachh😍😍😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA
Teen Fiction[Update Jika Sempat] Jika aku tidak ditakdirkan untukmu, lantas mengapa hatiku mengatakan bahwa aku lah takdirmu? *lagi pusing mau bikin deskripsi nya gimana.