“Raesung─ah, kamu tunggu di sini ya. Eomma harus bekerja dulu. Nanti Eomma akan membelikanmu ice cream jika Eomma sudah selesai bekerja.” Jennie menepuk puncak kepala putra semata wayangnya dengan lembut sembari tersenyum tipis.
Sementara si bocah lelaki memandangi paras cantik ibunya sembari manggut-manggut. Pipinya tampak belepotan terkena noda cokelat yang akhir-akhir ini menjadi camilan favoritnya.
Jennie mengambil tisu dari dalam tasnya dan mengusap pipi Raesung yang belepotan cokelat. Kemudian, wanita itu menggandeng tangan anaknya dan mengajaknya untuk duduk di sebuah sofa di dalam ruangan tersebut.
“Nah, Raesung tidak masalah kan sendirian di sini? Kalau ada apa-apa, Raesung bisa minta tolong pada staff di luar ruangan. Raesung di sini main slime saja ya. Eomma pergi bekerja dulu.”
Jennie hendak melangkahkan kakinya, namun Raesung menahan lengan wanita itu yang membuat Jennie mengurungkan niatnya.
“Ada apa?” tanyanya pada putra kesayangannya.
“Nggg….Raesung nanti mau main saja sama Ahjussi baik hati. Boleh kan Eomma? Ini kan agensinya Ahjussi baik hati,” pinta Raesung pada Jennie.
Jennie terdiam. Saat ini dirinya dan Raesung memang tengah berada di gedung agensi yang menaungi Yoongi. Akan tetapi, Jennie ke sini bukan untuk bertemu dengan Yoongi, melainkan untuk bertemu dengan selebriti lainnya yang juga berada di bawah naungan agensi tersebut karena Jennie sudah punya janji untuk mendandani sang selebriti.
Sejujurnya, Jennie enggan sekali memberi izin pada Raesung untuk bertemu dengan Yoongi. Maka daripada itu, Jennie sengaja menyembunyikan Raesung di sebuah ruangan yang jarang digunakan oleh staff mau pun selebriti.
Jennie masih takut jika Yoongi nekat melakukan suatu hal yang jahat pada Raesung, mengingat betapa besarnya kejahatan yang Jennie lakukan terhadap Yoongi di masa lalu.
Namun, melihat kedua mata Raesung yang berbinar, membuat Jennie jadi merasa tidak tega untuk menolak permintaan Raesung. Maka, yang dilakukan oleh Jennie saat ini hanya lah menepuk bahu Raesung, kemudian berjalan pergi meninggalkan ruangan tanpa mengucapkan satu patah kata pun.
Sejak kejadian dimana Jennie tidak sengaja memilih foundation yang dapat memicu reaksi alergi pada Yoongi, manajer Yoongi memang sudah tidak pernah menghubungi Jennie lagi untuk menjadi make-up artist bagi Yoongi. Jennie sendiri sama sekali tidak merasa keberatan dengan hal tersebut. Sebaliknya, Jennie justru merasa lega karena dirinya tak harus terjebak di satu ruangan lagi bersama Yoongi.
Jennie berjalan menuju ruang tata rias. Ia sudah siap dengan berbagai perlengkapannya untuk merias. Ia berjalan tanpa menoleh ke kanan mau pun kiri. Ia hanya memandang lurus ke depan seolah menghindari sapaan dari siapa pun yang tidak sengaja bertemu dengannya di persimpangan jalan. Lagipula, untuk apa dirinya bersusah payah mencari sosok yang dapat dia sapa?
Jennie yang sekarang berbeda seratus delapan puluh derajat dengan dirinya di masa lalu. Jika dulu dia dengan berani dapat menatap seseorang tepat di manik matanya, sekarang ia akan lebih memilih untuk menundukkan wajahnya dan menghindari tatapan seseorang yang tertuju padanya.
Mungkin, sejak dirinya selalu saja mengalami peristiwa yang membuatnya kehilangan rasa percayanya terhadap sesama manusia di masa lalu, membuat Jennie bahkan enggan untuk sekedar bersikap ramah kepada orang lain.
Bagi Jennie, saat ini dunianya hanya seputar dirinya dan Raesung. Tidak ada Yoongi, Sehun, Jisoo, atau pun Daniel.
Oke, Jennie mungkin masih berhubungan baik dengan Daniel. Well, pemuda itu adalah ayah kandung Raesung dan pihak yang memiliki hak asuh atas Raesung. Jadi, sudah seharusnya Jennie masih menjalin komunikasi dengan Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby, Good Night (Jennie Kim & Privated) ✓
NouvellesCerita ini dalam mode private. Min Yoongi dan Oh Sehun tidak pernah mengira bahwa takdir akan mempertemukan mereka kembali dengan sosok yang sudah menghancurkan diri mereka di masa lalu, Jennie Kim. Di sisi lain, Jennie Kim bukan lah sosok yang sama...