Naomi terlihat berantakan. Lingkar matanya membengkak,matanya yang sayu terlihat sangat jelas jejak air mata yang belum kering dipipinya, serta senyuman yang lenyap diwajahnya memperlihatkan bahwa nyawanya tinggal seujung kuku dan itu membuat Ikha dan Frieska khawatir melihatnya.
"Mi. Makan, lo jangan sampe drop. Kalo lo drop siapa yang akan jagain Veranda?" rayu Frieska untuk membuat Naomi mau memakan sarapan mereka.
Yup, Frieska dan Ikha sudah tau apa yang terjadi pada Veranda, dan itu membuat keduanya prihatin dengan keadaan Naomi yang terlalu menyalahkan diri karena tak bisa melindungi Veranda.
"jangan gini Mi. Lo harus kuat untuk Veranda. Lo harus tegar menghadapi ini semua, karena disetiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Lo harus bangkit" kata Ikha mencoba memantik semangat Naomi.
Naomi tetap diam. Tangannya hanya memainkan sendok dan makanan dipiringnya. Tak ada niat memasukan makanan sedikitpun karena pikirannya selalu tertuju pada Veranda yang tengah dalam keadaan hancur.
"eh, lo semua pada tau gak kabar terbaru disini ?" kata salah satu wanita yang pernah menggosipi Naomi tentang dia yang berbincang dengan Kinal diluar jam besuk tahanan.
"emang ada berita apaan?" tanya temannya.
"ituloh, ibu Kinal. Adiknya kemarin jadi korban pe-mer-kos-saan!" jawabnya dengan nada sengaja dibesarkan dan diberi penekanan.
Tangan Naomi menggepal mendengarnya, nafasnya mulai memburu namun masih tetap berusaha menaham emosinya yang belum sepenuhnya tersalurkan pada pelaku yang telah merusak kekasihnya. Sedangkan Frieska dan Ikha mulai menatap Naomi takut.
"ihh kasian amat sih adiknya bu Kinal" kata temannya yang satu lagi dengan nada sok kasihan.
"iya bener. Diperkosa lagi, malah gue denger nih yah dari cerita sipir penjara, katanya adiknya bu Kinal dibuang gitu aja dipinggir jalan. Behh ! gak kebayang gue kalo misalnya ada orang gila yang ngeliatnya, pasti dia ikut-ikutan ngerasain adiknya ibu Kinal"
"eh tunggu-tunggu. Kalian yakin dia terusik pas lagi dikerjain? Kok Gue jadi agak ragu kalo dia memberontak"
"yup. Mungkin aja dia sebenarnya menikmati kegiatan sipelaku. Lagiankan pacaranya cewek juga mana mungkin dia ngasih kenikmatan yang seharusnya diberikan seorang cowok"
"hahaha bener tuh. Bukannya teriak minta tolong, malah dia mendesah terus minta tambah sama si pelaku"
"hahahaha, goyang dikit dia karena keenakan"
Hahahaha
Cukup bangsat!! Batin Naomi emosi
Brak!!
Naomi membanting keras meja makan dan bangkit dari duduknya menerjang 3 wanita yang melecehkan Veranda.
"BANGSAT!!!"
BUGH
BUGH
BUGH
Bak seperti setan, Naomi memukuli ketiga orang tersebut.
"BAJINGAN KALIAN!!" teriak Naomi melepas emosinya yang masih menggepul.
BUGH
BUGH
BUGH
tanpa ampun Naomi menendang, menginjak, menjambak dan memukuli ketiganya yang tak mampu menyentuh Naomi yang kalap. Semua orang yang melihatnya hanya diam, tak ada sorak sorai mendukung perkelahian yang biasanya terjadi antar tahanan. Kini mereka hanya diam tak berusara karena tak berani ikut campur. Ikha dan Frieska pun tak berani menghentikkan Naomi karena mereka mengerti bahwa Naomi membutuhkan pelepasan pada emosi yang mengikatnya.