Bagian 2

19 2 4
                                    

Aku berdiri sendiri dengan kedua kaki yang selalu menjadi penopangku, dan engkau yang disana kujadikan tumpuan.

***

Kriinggggg

Bel sekolah pun berbunyi, menandakan waktu pelajaran pertamapun di mulai. Di dalam kelas hanya terdengar satu suara seorang guru yang sedang menjelaskan materi kimia dengan rumus rumus atom, rumus rumus yang bisa membuat semua murid serasa ingin meledakan kepalanya.

Tapi tidak untuk Serly, ia dengan seksama memperhatikan dan menulis ulang rumus rumus atom yang di tuliskan dan di jelaskan oleh guru mapel kimia tersebut. Lain hal nya dengan bangku paling pojok belakang sendiri, seorang laki laki tengah tertidur pulas dengan tangan yang di jadikan bantal untuk tidur, siapa lagi kalau bukan Jonathan.

Jonathan sangat lelah dengan pikirannya sendiri sejak kemarin. Ia selalu terganggu dengan semua pikirannya dan ia juga terganggu akibat tidurnya yang tiba tiba terbangunkan akibat romo nya (papanya) mengomeli nya karena ia pulang terlambat dan tidak menjawab satupun panggilan dari romo nya .

Ketika semua murid sedang sibuk mengerjakan tugas masing-masing yang di berikan oleh sang guru mata pelajaran. Bu Mei pun berkeliling untuk memeriksa jawaban murid muridnya dan melihat satu persatu muridnya untuk memastikan bahwa semua murid mengikuti pelajarannya tanpa sepengecuali.

Dan betapa terkejutnya ketika beliau sampai pada pojok bangku belakang sendiri,

"bangun!" panggil bu Mei dengan menoel-noel lengan Jonathan. Tapi tak ada sedikit respon pun dari Jonathan

Bu Mei beralih pada telingan Jonathan dan menjewer telinga itu sampai mendengar sebuah teriakan dari Jonathan yang kesakitan akibat dari jeweran bu Mei

"Arrggghhh.." teriak Jonathan

"Lepasiinn gue!! Apa-apaan sih loo, lepasin kaga! dasar cewek ganjen kurang kerjaan kurang ajar!!!" sumpah serapah semua di keluarkan oleh Jonathan tanpa memandang terlebih dahulu siapa yang menjewer telinganya

"Apa kamu bilang Jonathan?!" jawab bu Mei pelan namun terdengar sadis

Saat mendengar suara itu, Jonathan pun menelan saliva nya dengan susah payah. Ia mengira jika yang menjewer telinganya adalah di Serly cewek random yang selalu suka mengusili nya dengan berbagai cara agar Ia terganggu.

Namun naas, pikiran hanyalah pikiran. Yang di pikirkan oleh Jonathan pun salah dan kesalahan itu pasti akan membuatnya semakin masuk ke dalam masalah.

"Sekarang, kamu pergi bersihkan seluruh toilet yang ada di sekolah ini!" suruh bu Mei dengan suara yang mebgerikan

Dengan langkah gontai Jonathan pun berjalan menuju ke arah toilet yang terdekat dulu, untuk mengerjakan hukuman yang di berikan bu Mei tadi

"Sialan!" umpat Jonathan

***
Serly meminta izin ke bu Mei untuk pergi ke kamar mandi, karena ia merasa perutnya mulas entah karena apa.

Brruukkkk

Serly terjatuh di lantai kamar mandi yang dingin karena licin sehabis di pel oleh Jonathan.

Jonathan yang menyadari ada suara orang terjatuh langsung keluar dari pintu, Jonathan melihat Serly sudah tergeletak tak sadarkan diri. Mengetahui itu Jonathan bingung harus berbuat apa


***



Baru ini yang bisa di update, soalnya gua belum pulang😊 im so sorry
Makasihh..

Rasa yang menyiksa adalah, disaat dimana kita sedang merindukan seseorang tetapi seseorang itu seperti tak peduli~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JonathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang