15!

1.4K 283 192
                                    

Guanlin rasanya mau gila.

Keputusannya untuk menemui Seonho sepertinya salah besar.

Niatnya hanya menggoda Seonho, yang sejak kejadian cium pipi bertingkah aneh, malah Guanlin yang di goda.

"Lai Guanlin... Aku kangen"

Dengan mata seperti anak anjing, Seonho menatapnya dari sofa.

Guanlin merasa pembuluh darahnya berdesir.

Seonho terlalu...

Memabukkan.

Objek yang ditatapnya mengerjap lucu seakan baru sadar akan apa yang diucapnya.

"Oh eh maksud ku kangen yang emm tau lah kangen seperti apa tapi bukan kangen yang begitu"

Guanlin tertawa.

Tingkah Seonho yang seperti ini yang membuat Guanlin selalu bisa mengontrol diri dan emosinya.

Pure.

Seonho terlalu polos untuk didorong ke tembok dan..

SADAR GUANLIN! batin Guanlin berteriak.

"Saya bawakan chatime" sahut Guanlin sambil membuka pintu lebih lebar, memberikan akses untuk masuk ke dalam ruang rias Seonho.

Seonho berdiri dari sofa dan mengambil cup berisi minuman kesukaannya dari tangan Guanlin.

"Kamu tidak perlu repot repot begini, kan katanya mau ketemu sebentar. Tapi terimakasih ya!" kata Seonho cepat dan dalam sepersekian detik mulutnya telah berada di sedotan.

"Saya ga pernah merasa repot kalau buat kamu" Guanlin mengeluarkan senyum mautnya yang hampir membuat Seonho mati tersedak bubble.

Guanlin mendekati kursi di meja rias dan duduk disana.

Ditatapnya berbagai macam alat kosmetik yang ada disana.

"Ini semua punyamu?"

Seonho menggeleng.

"Kebanyakan itu adalah milik penata rias. Punyaku cuma lip-balm yang biru muda itu. Habis kalau pakai yang lain bibirku kering" sahutnya ringan.

Iseng, Guanlin meraih tube biru muda yang dimaksud Seonho.

Rasa blueberry.

"Saya tidak mengerti kenapa barang barang seperti ini punya varian rasa. Memangnya buat apa?"

Seonho menaikkan alisnya.

"Ya karena ada rasanya"

"Oh, jadi bibirmu rasa blueberry?"

Guanlin hampir saja tidak bisa menahan tawa saat melihat reaksi Seonho.

Pipinya merah padam.

"Hnggggg waktu sebentarmu sudah habis. Sana pulang, aku juga harus siap siap pulang kalau tidak mau kena omel Kak Gunhee" Seonho berdeham.

Gemas.

Guanlin tidak tahu sejak kapan hobi menulis lagunya berubah menjadi menggoda Yoo Seonho.

"Ah benarkah? Kamu sepertinya sibuk sekali ya. Maaf saya mengganggu" kata Guanlin memancing reaksi lucu lainnya dari Seonho.

"Ih engga gitu maksud aku..."

"Saya bercanda" Guanlin tersenyum dan mengelus puncak kepala Seonho.

"Minta Gunhee untuk mengantarmu makan dulu, kamu pasti belum makan kan? Jangan tidur malam juga, kamu butuh banyak istirahat" kata Guanlin lagi.

Seonho mengangguk patuh.

GUARDIAN 🔹GUANHO🔹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang