7

5K 99 16
                                    

Anin melangkahkan kaki berjalan menuju salah satu taxi di bandara tersebut. Zara dan Kyla masih terlihat mengantuk, Shani berada di tengah tengah mereka sambil menarik kopernya. Sementara itu Naomi tengah bersama Devi mengobrol ringan sambil mengikuti yang lainnya.

"Permisi. Bisa antar saya ke hotel ***?"

"Tentu saja. Silahkan masukkan barang kalian ke bagasi"

"Ci Shani sama Zara Kyla di taxi satunya ya"

Setelah mereka memasukkan barang mereka. Anin duduk di belakang bersama Devi dan Naomi duduk di depan. "Kamu gak tidur Dev?"

"Enggak Kak. Lagian cuma 2 jam di pesawatnya"

"Mau tidur? Tidur disini" Anin menepuk pahanya mengisyaratkan Devi untuk tidur disana. "Eh? Ngg.. Nggak usahh Kak.."

"Yaudah sih. Nanti aja kalo gitu tidurnya di hotel"

*****

"Ngantuk Cii..."

"Tadi kan udah tidur"

"Kurang"

"Tid-"

"Bawel banget sih. Tinggal tidur lagi. Ngomel mulu" Potong Kyla.

"Komentar aja dha lu Ca!"

Shani diam dan memilih untuk berdeham membuat Zara dan Kyla langsung diam. Zara langsung melihat padatnya jalanan Singapura. Sementara Kyla bermain dengan ponselnya.

Suasana menjadi cukup hening. Zara, Kyla hanya saling melirik sementara Shani menghela nafasnya. Tangannya meraih tangan Kyla dan Zara. "Kalian ini ribut terus.. Gak capek apa? Iya sih kalian masih remaja yang sifatnya masih labil tapi.. Kalian gak mau akur gitu?"

"Mau Ci" "Mau Ka"

"Kalian baikan ya? Udah ditinggalin satu tahun masa masih ribut trus?"

"Tapi kita punya satu permintaan"

"Apa itu?"

"Ka Shani tinggal lagi sama kita"

*****

Sesampainya di hotel, Anin meletakkan kopernya dan membuka gorden hotel. Sementara itu Devi tengah meletakkan beberapa barangnya di luar. "Kamu mau mandi duluan?"

"Kak Anin aja duluan"

"Ah okey" Anin pun meraih handuknya dan menuju kamar mandi.

Devi merebahkan tubuhnya di kasur. Banyak hal terputar di pikirannya. Bayangan mengenai kejadian yang akan datang malam ini ketika ia tidur bersama Anin pun menghantui pikirannya. Entah kenapa ia bisa terpikir hal seperti itu.

Matanya perlahan tertutup dan membawanya ke alam mimpi.

ANIN POV

Aku baru saja selesai mandi dan melihat Devi tertidur pulas masih dengan baju yang ia pakai dari pagi. "Gak gerah apa ya?" Aku pun berinisiatif untuk membangunkannya.

"Dev.. Devii"

Matanya mengerjap dan sedikit terkejut menatapku. Ia segera memalingkan wajahnya. "Kenapa Ka?"

"Mandi sana. Trus lanjut tidur atau ganti baju aja" Ia mengangguk dan segera bergegas menuju kamar mandi. Aku masih tak paham dengan kelakuannya 2 hari ini. "Ka Aninnn" Aku menoleh. Rupanya Devi memunculkan kepalanya dari dalam kamar mandi.

Aku menghampirinya masih dengan handuk yang membelit tubuhku. Devi kembali memalingkan wajahnya. Apa karena aku hanya memakai handuk seperti ini? Toh kita sama sama cewek kan?

Trip 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang