GGBILY - Bagian 2

53 0 0
                                    

Arah jarum jam sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB berarti sebentar lagi Ayya dan Nadi akan menjemputnya karena tadi mereka sepakat akan berangkat pukul 17.00 WIB dalam rangka satnight kalau kata Ayya. Sebenarnya tidak hanya satnight sih, tapi mereka juga sering menghabiskan waktu bersama di hari - hari biasa. Entah itu untuk membeli sesuatu, menonton film ataupun sekedar berjalan - jalan biasa. Mereka bahkan sering mengantar Elle hanya untuk berburu makanan favoritnya. Jika Elle yang tiba - tiba saja menginginkan makanan berkuah itu jika Mang Udin tidak jualan ataupun lewat depan komplek rumahnya.

Ayya yang notabennya cerewet pun akan mengoceh sepanjang jalan jika Elle memaksa di antar untuk membeli bakso malam - malam, melebihi ibu - ibu yang sedang ngidam kalau kata Ayya. Punya adik pun tak bisa di manfaatkan, ada saja alasan Eza untuk menolak keinginan Elle saat gadis itu minta di antar untuk membeli bakso di depan gang komplek. Eza selalu punya 1001 alasan untuk menolak permintaan Elle. Ada PR lah, mau mengerjakan tugas kelompoklah, ngantuklah, inilah - itulah dan masih banyak lagi alasan bocah itu hingga Elle sering menatap sebal ke arah adiknya itu.

"Elle, Ayya sama Nadi udah datang nih?! " sayup - sayup Elle mendengar teriakan mamanya dari lantai bawah.

"Iya mah!!" balasnya setengah berteriak. Sekali lagi Elle menatap tampilannya di cermin untuk memastikan bahwan penampilan sudah perfect untuk pergi hangout bersama kedua sahabatnya. Polesan make up senatural mungkin di padukan dengan dress hitam selengan dengan kerah putih, flat shoes senada dan rambutnya yang ia kuncir kuda membuat penampilan terlihat perfect dan sesuai pada porsinya. Bahkan dress hitam sejengkal di atas lututnya terlihat sangat kontras dengan kulit putih Elle.

"Aku udah siap, ayo!"ucapnya semangat 45 begitu Elle turun dari tangga dan langsung menghampiri Ayya dan Nadi yang sedang menikmati brownis cokelat buatan mamanya Risa.

"Bentar El, gue abisin dulu nih kue sayangkan kalau ngga ke makan."ucap Ayya sembari tangannya mencomot potongan kue yang berada di piring dan mendorongnya masuk ke dalam mulutnya.

"Alah bilang aja kamu doyan!" balas Elle yang membuat Ayya cengegesan tidak jelas, di ikuti kekehan kecil dari mulut Nadi dan Risa.

"Udah nggak apa - apa Ayya abisin aja brownisnya, nanti tante bisa buat lagi kok!" ucap suara lembut Risa yang langsung membuat senyum lebar terbit di wajah Ayya. Gadis itu bahkan sudah tersenyum lebar sambil menunjukkan deretan giginya yang tak lagi putih karena sisa - sisa brownis yang menempel di sela - selanya.

"Btw, elo cakep bener El? Mau ketemu pacar ya?"suara usil dari Nadi mulai terdengar hingga membuat Elle berpikir apa penampilannya hari ini terlalu berlebihan untuk sekedar pergi dengan sahabatnya?! Pikirnya.
Sedangkan tawa - tawa kecil sudah menghiasi bibir ketiga perempuan yang sedang duduk - duduk cantik di depan Elle hingga membuat ruangan itu sedikit berisik oleh para wanita itu.

"Apa'an sih Nadi, perasaan penampilan ku sama aja deh kaya biasanya. Nggak berlebihan kok." sanggah Elle yang tidak terima dengan dirinya di pojokkan hingga membuat Ayya, Nadi dan Risa terkekeh.

"Tau nggak tan, anak tante yang ajaib ini kebelet nikah loh. Cariin calon gih tan?! "Ucap Ayya yang sudah mengeluarkan jurus gosip ala emak - emak rumpinya hingga membuat Elle menganga mendengar penuturan Ayya. Memang Ayya ini luar biasa pingin di hajar sih, sifat ceplas - ceplosnya ini yang selalu menjerumuskan sahabatnya ke dalam kubangan masalah nantinya. Nadi? Gadis itu bukanya membela Elle malah sibuk tertawa geli mendengar penuturan Ayya.

"Siapa yang kebelet nikah?" suara berat dari arah pintu masuk membuat para wanita yang berkumpul di ruangan tengah itu menoleh ke arahnya yang menampilkan Wijaya, Papa Elle yang sehabis pulang dari kantor sambil menenteng jas dan tas tangannya.

"Loh papa kok jam segini sudah pulang?" ucap Risa yang sudah berdiri menyambut suaminya dan mengambil tas dan jas yang di bawanya tadi. Di ikuti Elle, Nadi dam Ayya yang bergerak menyalami Wijaya bergantian.

Gara - Gara Bakso I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang